Cerita Bersambung (Cerbung) Curhatkita #1
Latar Belakang Cerita
Oleh Tarjum
Hari ini, Senin, 25 April 2011 adalah hari ulang tahun istri tercinta yang ke-29. Cerita cinta ini saya persembahkan sebagai hadiah ulang tahun untuk orang yang sangat saya cintai, istri dan ibu dari dua puteri kami.
Berikut bagian pertama dari cerita bersambung Curhatkita.
Selamat membaca dan menikmati.
Pengorbanan Cinta
JAKA, duduk di depan meja kios jamu langganannya malam ini. Tak ada acara apel ke rumah pacarnya malam Minggu ini. Tanpa ragu dia meneguk segelas jamu racikan yang sudah dicampur telur. Rasa pahit jamu itu memang tak terlalu terasa kerena dicampur madu murni.
Namun pahitnya jamu itu, bagi Jaka tak sepahit kisah cintanya dengan sang kekasih.
Rina, sang kekasih yang sangat dicintainya telah berpaling kepada pria lain yang lebih segala-galanya dibanding dirinya. Lebih muda, lebih tampan, lebih kaya, lebih romantis dan lebih pandai mengambil hati kekasihnya. Sampai akhirnya sang kekasih luluh, tergoda oleh rayuan dan perhatian pria itu.
Sedangkan Jaka, hanya seorang pemuda pendiam dan pemalu yang bisa dibilang kuper (kurang gaul). Umur jaka juga terpaut cukup jauh dengan Rina. Jaka juga tidak kaya, tidak pandai berkata-kata dan tentu saja tidak pandai merayu. Dia lebih suka berkata jujur dan apa adanya.
Wajah Jaka, walaupun tidak bisa dibilang jelek, juga tida tergolong tampan, biasa-baisa saja. Dia hanya punya kelebihan, tubuhnya yang cukup tinggi, atletis dan terlihat gagah. Hanya itu yang membuatnya percaya diri saat berhadapan dengan Rina.
Dia hanya mengandalkan kejururan dan ketulusan cinta untuk mempertahankan hubungan asmaranya dengan sang kekasih. Termasuk kejujurannya mengakui bahwa dia pernah mengalami gangguan jiwa. Namun ternyata semua itu tidak cukup menjadi tali pengikat cintanya kepada Rina. Semua kelebihan itu seakan tak berarti lagi bagi Rina saat ini.
Jaka mencoba berjiwa besar, mengakhiri jalinan cintanya dengan Rina secara baik-baik. Beberapa hari yang lalu Jaka menanyakan pada Rina apa yang sebenarnya terjadi dengan hubungan meraka berdua. Rina pun mengakui dengan jujur, bahwa dia menjalin hubungan dengan seorang cowok teman sekolahnya di SMA.
Menurut pengakuan Rina, si cowok itu memang sangat perhatian padanya. Dia sering datang ke ruang kelasnya saat istirahat. Dia juga sering nrakktir makan di warung saat jam istirahat. Pokoknya perhatian si cowok ini luar biasa, bahkan terkesan posesif.
Bibir Jaka memang mengucapkan, bahwa dia rela melepas Rina untuk menjalin hubungan dengan pacar barunya dan mengakhiri hubungan dengannya. Jaka, memang mengatakan bahwa dia akan tetap menjaga hubungan baik dengan Rina sebatas seorang sahabat saja.
Namun tidak demikian dengan hatinya. Cinta Jaka terlalu besar kepada Rina, yang awalnya juga sangat mencintai Jaka. Hatinya belum rela membiarkan Rina berpaling kepada pria lain. Hatinya belum rela memutuskan jalinan cintanya dengan Rina. Dan mungkin Jaka tak akan pernah rela.
Apakah Jaka akan benar-benar mengakhiri jalinan kasihnya dan mengubur perasaaan cintanya yang teramat mendalam kepada Rina? Ataukah sebaliknya Jaka akan mencoba memperbaiki hubungannya dengan sang kekasih?
Jaka adalah sosok pemuda yang tak mudah menyerah saat menghadapi keadaan sesulit dan seberat apa pun. Derita psikologis teramat berat yang telah menderanya selama bertahun-tahun, tak mampu membuatnya menyerah. Sebaliknya, semua itu telah membuat jiwanya makin tangguh dan tahan banting.
Apakah problem cinta akan membuat Jaka menyerah? Entahlah! Hanya Jaka yang tahu jawabannya.
JAKA masih duduk de kursi kios Jamu dengan suasana hati yang galau. Dia berusaha menenangkan diri agar tidak terlalu memikirkan mantan kekasihnya. Dia ingat betul bagaimana perubahan sikap Rina ketika dia mulai tergoda dan menjalin hubungan dengan pria lain.
Saat itu, malam Minggu, Jaka duduk di teras depan rumah Rina. Sementara Rina duduk di sampingnya, agak menjaga jarak dengan sikap dingin.
“Je (begitu panggilan sayang Rina pada Jaka), mulai sekarang kamu jangan tiap minggu apelnya ya,” ucap Rina sambil melirik ke arah Jaka yang tampak agak kaget.
“Emang kenapa aku gak boleh apel tiap Minggu?” tanya Jaka, dengan penuh keheranan.
“Enggak apa-apa sih, ya….biar gak bosan aja,” jawab Rina dengan suara rendah, seperti menyembunyikan sesuatu.
“Oh…. Gitu. Ya, nggak apa-apa,” kata Jaka dengan nada suara agak kecewa. Jaka merasa bahwa alasan Rina memintanya untuk tidak apel tiap minggu agak aneh. Jaka merasa ada alasan lain yang disembunyikan Rina darinya.
“Bukan Cuma itu sih, alasannya,” lanjut Rina. “Biar konsentrasi belajarku nggak keganggu juga.”
“Ya, gak apa-apa, jika itu yang terbaik buat kamu, aku setuju aja,” kata Jaka, berusaha menunjukan sikap dewasa.
“Jadi nanti, Je, apel nya dua minggu sekali aja, gak apa-apa ya?”
“Ya, gak apa-apa.”
“Bener gak apa-apa? Je, Gak marah kan?”
“Bener gak apa-apa! Kenapa mesti marah, ini kan demi kebaikan kamu!” jawab Jaka, meyakinkan Rina. Sebenarnya Jaka juga berusaha meyakinkan dirinya sendiri yang masih merasa galau dengan permintaan Rina.
Itulah tanda-tanda awal perubahan sikap Rina pada Jaka. Sejak itu sikap Rina mulai berbeda. Saat jaka apel ke rumahnya, Rina seperti malas menemui. Kalau nemenin ngobrol pun, Rina lebih banyak diam, nggak antusias seperti dulu lagi.
Semakin hari, sikap Rina semakin dingin pada Jaka. Saat diajak jalan pun Rina seperti malas. Ngomongpun juga sepertinya malas. Sikap Rina semakin jelas dirasakan dan terlihat oleh Jaka. Namun sampai sejauh itu, Jaka masih belum tahu, apa penyebab perubahan sikap Rina padanya.
Sampai suatu malam, Jaka apel seperti biasa ke rumah Rina, ternyata Rina nggak ada di rumah. Jaka menanyakan kepada kakaknya, juga nggak tahu persis kemana Rina pergi.
Akhirnya malam itu Jaka duduk sendiri di teras depan rumah Rina dengan perasaan tak menentu. Jaka mencoba menebak-nebak, kemana gerangan Rina pergi. Apakah dia pergi ke rumah temannya atau pergi dengan seseorang?
Bersambung...
Bagaimana menurut anda edisi perdana cerbung online ini? Anda bisa mengomentari dan mengkritik penulis, alur cerita atau para tokoh ceritanya. Anda juga bisa mengenal lebih dekat dan berinteraksi dengan tokoh-tokoh dalam cerita ini. Apa pun dan bagaimanapun pendapat anda tentang penulis, alur cerita atau tokoh-tokoh ceritanya, silakan sampaikan di komentar.
Jika menurut anda posting ini cukup menarik dan bermanfaat silakan share di twitter atau facebook. Jika mau berlangganan artikel blog ini melalui email, silakan subscribe disini.
Tentang Tarjum
Tarjum adalah pendiri dan editor Curhatkita, Forum Curhat, Grup Teman Curhat dan Solusi Bipolar Facebook. Penulis buku psikomemoar "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah". Anda bisa kenal lebih dekat dengan Tarjum di sini dan ikuti Tarjum di Facebook dan Twitter.
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Hindi sexy Kahaniya - हिन्दी सेक्सी कहानीयां
Chudai Kahaniya - चुदाई कहानियां
Hindi hot kahaniya - हिन्दी गरम कहानियां
Mast Kahaniya - मस्त कहानियाँ
Hindi Sex story - हिन्दी सेक्स कहानीयां
Nude Lady's Hot Photo, Nude Boobs And Open Pussy
Sexy Actress, Model (Bollywood, Hollywood)
chudai ki hindi kahani
welcome to chudai kahani me - आग लगाने वाली चुदाई
Visit best sexy hindi story - मजेदार सेक्सी कहानियां
Hindi sex kahani dekhiye eiha – आंटी की चुदाई कहानियां
Sexy kahani ke world me apka soyagat hai
New Open Hindi Song Site (New Songs are here)
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)