Cerbung
Curhatkita
Oleh Tarjum
Cerita sebelumnya…
Jaka percaya, apa pun yang nanti akan terjadi dalam hubungan mereka, itulah kehendak Tuhan. Ketetapan Tuhan yang tak akan bisa dihindari. Bukankah jodoh di tangan Tuhan? Kalau Tuhan menghendaki Jaka akan berjodoh dengan Rina, tak ada apa pun dan siapa pun yang bisa menghalanginya.
Saat ini, Jaka dan Rina sedang menikmati indahnya masa-masa pacaran.
Rina merasa sudah menemukan tambatan hati yang akan menjadi pendamping hidupnya, walaupun prosesnya masih panjang dan mungkin akan melewati jalan berliku. Rina ingin mengakhiri petualangan cintanya yang ternyata tak bisa memenuhi harapannya. Rina merasa sudah capek dengan hubungan cinta putus nyambung dengan pacar-pacarnya yang terdahulu.
Dalam keheningan Rina suka berdo’a, kadang dengan linangan air mata, memohon kepadan-Nya agar dipertemukan dengan pria idaman yang selama ini dicarinya. Dia merasa, walaupun Jaka tidak sesempurnya seperti yang dia harapkan, dari karakter dan sikapnya selama ini, Jaka pria yang baik dan bertanggung jawab.
Bagi Jaka, ini saat-saat yang luar biasa. Rasa sayang Jaka pada Rina terus tumbuh dan menjadi semakin kokoh. Jaka seperti menemukan kembali jati dirinya. Menemukan kembali masa lalunya yang hilang. Jaka merasa seperti kembali ke masa remaja. Masa paling indah yang hampir tak pernah dirasakannya karena deraan problem psikologis.
Jaka merasa sudah menemukan kekasih hati yang selama ini dia angankan. Tempat dia bisa menumpahkan rasa sayang yang selama ini dia pendam karena terhalang rasa takut dan khawatir berlebihan. Jaka merasakan suatu rasa yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, cinta.
Jaka sekarang lebih bersemangat menjalani aktivitas sehari-harinya. Jaka selalu menantikan saat-saat untuk bertemu dengan sang pujaan hati yang ia rindukan setiap waktu. Saat-saat bersamanya merupakan saat yang indah dan membahagiakan.
“Emang bener, Ina sayang aku dan mau nerima aku apa adanya?” tanya Jaka, suatu malam.
“Iya, Ina sayang sama Jaka. Emang selama ini Jaka gak ngerasain betapa sayangnya Ina sama Jaka?”
“Aku merasakannya In, tapi kadang ada sesuatu yang belum aku fahami tentang hubungan kita.”
“Maksud Je, belum faham itu apa?” tanya Rina.
“Apa sih yang membuat Ina cinta dan sayang sama aku?” Jaka balik bertanya. “Soalnya kurang apa coba pacar-pacar Ina sebelumnya. Mereka semua masih muda, ganteng, gaul, romantis dan kaya lagi. Kenapa Ina memilih aku yang tak punya kelebihan apa-apa. Dari penampilan dan materi, aku kalah dari mereka.”
“Je, emang cinta hanya memandang penampilan dan materi? Bagi Ina, penampilan dan materi bukan segala-galanya. Tapi terus terang aja, pertama kali ketemu Je, Ina tertarik dengan bodi Je, yang tinggi, putih dan atletis.”
“Oh, itu ya yang membuat Ina suka sama aku. Selain itu apa lagi?” Tanya Jaka.
“Hal lain yang Ina suka dari Je, adalah kepribadiannya. Ina sudah denger dari teman-teman Je, dari kakak dan dari orang-orang yang kenal dengan Je. Kata mereka Je itu orangnya baik, jujur, mandiri dan bertanggung jawab. Itulah yang bikin Ina makin sayang dan percaya sama Je.” Jawab Ina.
Jaka suka merasa cemburu jika Rina menceritakan mantan-mantannya. Sebenarnya Jaka tak ingin mendengar cerita masa lalu itu. Jaka kadang merasa dibanding-bandingkan dengan mantan-mantannya Rina. Namun jaka tak pernah menunjukan sikap keberatannya atas hal itu. Jaka berusaha bersikap bijak, bahwa semua itu adalah masa lalu Rina. Jaka tak ingin Rina merasa terkekang jika Jaka melarang ini atau itu. Jaka berusaha menyembunyikan kecemburuaanya.
Jaka juga tak menunjukan sikap cemburu jika ada teman-teman pria Rina yang menemui atau ngobrol dengan Rina. Padahal sebenarnya Jaka tipe pria pencemburu.
Jaka tak sadar bahwa Rina menafsirkan lain sikap diam Jaka. Rina bertanya-tanya, mengapa Jaka tak pernah menunjukan sikap cemburu atau marah jika Rina menceritakan kisah cintanya dengan mantan-mantan pacarnya? Jangan-jangan Jaka sebenarnya tak mencintainya?
Rina pernah Tanya ke Jaka, “Menurut Jaka Rina cantik nggak sih?” Jawaban Jaka di luar dugaan.
“Menurut aku sih Ina biasa-biasa aja!”
Rina kaget sekaligus kecewa dengan jawaban Jaka. Padahal biasanya setiap cowok yang dekat dengan Rina, selalu bilang bahwa Rina itu cantik, menarik dan seksi. Jawaban Jaka seolah-olah menguatkan Rina, bahwa Jaka tak sepenuhnya mencintainya.
Jaka sebenarnya kaget dengan kata-katanya sendiri. Itu jawaban yang terlalu polos. “Ya, ampun, aku salah ngomong. Harusnya aku tak mengatakan itu pada RIna,” gerutu Jaka dalam hati. Tapi apa mau dikata, kalimat itu sudah terucap dan didengar oleh Rina. Klo diralat pun percuma.
Pernah suatu malam Jaka apel ke rumah Rina. Jaka, Rina dan tiga orang teman cewek rina duduk-duduk sambil ngobrol di halaman rumah. Tiba-tiba datang dua orang cowok berboncengan sepeda motor, berhenti di pinggir jalan. Salah satunya memanggil Rina. Rina minta ijin ke Jaka untuk menemui dua orang cowok itu.
Rina berbicara dengan dua orang cowok yang ternyata teman sekolahnya. Mereka ngobrol soal aktivitas di sekolah dan tentang teman-teman mereka. Rina tampak asyik ngobrol dengan temannya, diselingin canda tawa.
Jaka sebenarynya cemburu melihat keakaraban Rina dengan dua orang teman cowoknya itu. Namun Jaka berusaha berpikir dewasa, tak menunjukan kecemburuannya Kepada Rina.
Tak lama kemudian, dua orang teman cowok Rina pergi. Rina menghampiri Jaka.
“Maaf ya Je, tadi Ina ngobrol-ngobrol dengan teman sekolah, Cuma teman kok,” kata Rina.
“Ya, gak apa-apa,” kata Jaka singkat.
“Emang Jaka gak cemburu klo Ina ketemu dan ngobrol dengan teman-teman cowok Ina?”
“Nggak masalah. Kenapa harus cemburu, kita kan masih sebatas pacaran, jadi ya, siapa pun berhak berteman dan mendekati kamu,” kata Jaka, berusaha menunjukan kedewasaan sikapnya. Jaka tak sadar, bukan itu jawaban yang diharapkan Ina.
“Oh, gitu. Jaka pikirannya dewasa ya,” kata Rina. Raut muka Rina sebenarnya menyiratkan kekecewaan, namun Rina menyembunyikannya. “Padahal pacar Ina yang dulu, klo lihat Ina ketemu atau ngobrol dengan teman cowok, dia pasti marah.”
Jaka hanya mengangguk dan tersenyum tanda mengerti. Dalam hati Jaka mengakui bahwa sebenarnya dia cemburu jika Rina dekat atau ngobrol dengan pria lain. Namun Jaka tak mengungkapkan kecemburuannya itu pada Rina.
Bersambung...
Jika menurut anda cerita ini cukup menarik dan memberi inspirasi silakan share di twitter atau facebook. Jika mau berlangganan artikel blog ini melalui email, silakan subscribe disini.
Tarjum adalah pendiri dan editor Curhatkita, Forum Curhat, Grup Teman Curhat dan Solusi Bipolar Facebook. Penulis buku psikomemoar "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah". Anda bisa kenal lebih dekat dengan Tarjum di sini dan ikuti Tarjum di Facebook dan Twitter.
Gambar Ilustrasi karya Anindhita Lakshmi Soeriodipoero
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Hindi sexy Kahaniya - हिन्दी सेक्सी कहानीयां
Chudai Kahaniya - चुदाई कहानियां
Hindi hot kahaniya - हिन्दी गरम कहानियां
Mast Kahaniya - मस्त कहानियाँ
Hindi Sex story - हिन्दी सेक्स कहानीयां
Nude Lady's Hot Photo, Nude Boobs And Open Pussy
Sexy Actress, Model (Bollywood, Hollywood)
chudai ki hindi kahani
welcome to chudai kahani me - आग लगाने वाली चुदाई
Visit best sexy hindi story - मजेदार सेक्सी कहानियां
Hindi sex kahani dekhiye eiha – आंटी की चुदाई कहानियां
Sexy kahani ke world me apka soyagat hai
New Open Hindi Song Site (New Songs are here)
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)