Oleh Tarjum
Apa kaitannya tema tulisan ini dengan problem kejiwaan?
Dari pengalaman saya selama bergelut dengan bipolar, terapi spiritual berperan besar terhadap proses pemulihan kondisi psikologis.
Tentang hal ini saya sudah menjabarkannya dengan lebih rinci, salah satunya di posting Puasa dan Penyembuhan Problem Psikologis. Lebih detail lagi di buku psikomemoar saya.
Mungkin, anda merasa bahwa aktivitas spiritual yang anda jalani selama ini belum berpengaruh optimal terhadap pemulihan kondisi psikologis anda.
Mungkin, anda merasa bahwa do’a-do’a yang anda panjatkan dengan sepenuh hati dan segenap jiwa, kadang dengan cucuran air mata, belum juga mendapat jawaban dari-Nya. Mengapa?
Semoga apa yang saya tulis ini bisa memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan anda. Paling tidak bisa menambah pemahaman spiritual anda. Silakan simak tulisannya
Tentu saja tak cukup hanya nyantri sehari semalam untuk belajar tentang ilmu-ilmu keislaman yang sangat luas dan komplek
Tapi paling tidak saya mendapatkan ilmu dan pemahaman baru yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.
Walau sedikit, semoga ilmu ini bermanfaat untuk anda.
Dengan niat bulat untuk mencari ilmu dan pencerahan spiritual, saya menerima ajakan seorang teman untuk nyantri sehari-semalam ke pesantrennya Ustad Yusup Mansyur di Tangerang, Banten.
Hari Sabtu (30/4/2011), sekitar jam 19.30, saya sampai di lokasi pondok pesantren Daarul Qur’an yang megah, seperti hotel berbintang.
Singkat cerita saya bersama teman-teman dari berbagai daerah (Cikarang, Jakarta, Sukabumi, Ciamis, Jambi, Sulawesi, dll) sekitar 50 orang, berkumpul di ruang pertemuan.
Salah satu penceramah adalah Ustad Faizin, direktur divisi bisnis Daarul Qur’an dan Ustad Rohim, Ketua Majelis Dhuha Nasional.
Ustad Faizin tak mau dipanggil ustad. Dia mengaku latar belakangnya memang seorang pengusaha. Dia pernah berjaya, namun lalu terpuruk dan dililit hutang ratusan juta rupiah. Dia mendapat pencerahan setelah menemui Ustad Yusup Mansyur.
Dia menjalankan metode bisnis yang sesuai dengan syariat Islam, sesuai petunjuk sang ustad. Atas izin Allah hanya dalam hitungan bulan dia bisa bangkit lagi dan bisa melunasi semua hutangnya.
Berikut inti kutipan ceramah dari para ustad Daarul Qur’an.
Apa Tugas Kita Sebagai Manusia?
Kalau Allah sudah ridho, tak ada yang sulit bagi allah. Allah sudah berfirman di dalam Al-Qur’an yang maknanya kurang lebih begini : orang-orang yang beriman tak perlu khawatir, karena dunia ini diperuntukan bagi mereka.
Kita harus faham dulu, untuk apa sebenarnya kita diciptakan? untuk apa kita hidup? Apa tugas kita sebagai manusia? Dan apa tujuan hidup kita?
Allah menciptakan jin dan manusia semata-semata UNTUK BERIBADAH KEPADANYA. UNTUK MENGABDI KEPADANYA. Itulah tugas kita sebagai hamba Allah.
Jadi, apa pun yang kita lakukan di dunia ini adalah ibadah dengan tujuan untuk mendapatkan ridho-Nya.
Saat anda bekerja di kantor, di ladang, di sawah, di jalanan atau di mana saja, niatkan untuk ibadah. Kalau segala hal yang kita lakukan niatnya untuk ibadah kepada-Nya, kita akan melakukannya sepenuh hati. Kalau niatnya Ibadah, orang tak perlu diawasi, tak akan ada kecurangan, kebohongan, penipuan, korupsi dsb.
Kita pun akan mendapat pahala dan kebaikan dari setiap hal yang kita lakukan. Karena tindakan apa pun yang kita lakukan adalah ibadah.
Kalau aktivitas sehari-harinya saja sudah dijalankan dengan niat ibadah untuk mendapatkan ridhonya, apalagi sholat dan ibadah lain yang merupakan kewajiban.
Mengapa Sholat Harus Tepat Waktu?
Perumpamaanya begini, kalo kita punya utang Bank bayarnya harus tepat waktu bukan? Kalo kita berdo’a, juga ingin cepat dikabulkan bukan? Lha, gimana do’a kita bisa dikabulkan segera dan tepat waktu kalau kita sendiri tak pernah tepat waktu memenuhi panggilannya.
Umpamanya, bos anda menyuruh anda hadir dalam meeting jam 12.00. Tapi anda menunda-nundanya hingga baru datang jam 14.00, gimana kira-kira tanggapan bos anda? Mungkin dia akan marah, karena anda tak tepat waktu mengikuti perintahnya. Demikian pula dengan kita yang suka menunda-nunda sholat.
Di sepertiga malam, Allah “turun dari langit” (bukan dalam arti harfiah ), untuk menemui hamba-hambanya yang beriman. Sepertiga malam adalah waktu terbaik untuk menemui-Nya secara langsung. Ibaratnya ini merupakan jalan tol yang bisa mengantar kita mencapai tujuan dengan lebih cepat. Kita tak akan terjebak macet seperti lewat jalan umum.
Banyak orang yang sholatnya rajin tapi korupsi juga rajin, maksiat juga rajin. Mengapa? Karena sholatnya belum bener. Mereka menjalankan sholat hanya sekedar ritualnya saja. Padahal sholat itu harus bisa mencegah orang dari perbuatan keji dan munkar.
“Saya sendiri dulu sudah tahu, keutamaan sholat tepat waktu,” kata Ustad Faizin, “ Juga keutamaan sholat tahajud dan shalat dhuha. Tapi saya tidak melaksanakannya, kalaupun melaksanakan asal-asalan. Karena itulah mungkin Allah menimpakan adzab untuk saya. Usaha saya bangkrut dan terlilit hutang ratusan juta rupiah.
Mengapa Harus Sedekah?
Mengapa orang begitu pelit untuk bersedekah, padahal Allah sudah menjajikan balasan sedekah itu 10 kali lipat, bahkan 700 kali lipat. Ini janji allah kepada hambanya. Dan Allah tak akan mengingkari janjinya. Allah tak mau berhutang kepada hambanya. Banyak orang yang tahu janji Allah ini! Masalahnya banyak orang yang tidak percaya, tidak yakin atau ragu dengan janji Allah ini.
Inilah relevansi dari firman Allah di dalam Al-Qur’an, orang-orang yang beriman tak perlu khawatir, karena dunia ini diperuntukan bagi mereka. Orang-orang yang beriman artinya orang-orang yang yakin tanpa keraguan sedikitpun kepada Allah, kepada firman Allah, kepada Janji-janji Allah.
Kalau kita sudah yakin tanpa keraguan kepada Allah, kita tak akan ragu untuk sedekah, untuk sholat tepat waktu, untuk bangun dan sholat tahajud di sepertiga malam, untuk sholat dhuha sebelum mencari rejeki, untuk membantu orang lain dan melakukan segala hal dengan niat ibadah hanya mengharap ridho Allah.
Jika sudah demikian tak ada lagi kegelisahan, kecemasan, kekhawatiran dan ketakutan. Kita juga, insya Allah akan terbebas dari segala macam penyakit jasmani maupun rohani karena kita sudah menjalani pola hidup yang sehat lahir dan batin sesuai ajaran islam.
Soal rizki, juga nggak usah khawatir. Allah yang maha kaya akan memenuhi janjinya, akan memberikan kelimpahan rizki kepada orang-orang yang diridhoinya.
Demikian, ilmu dan pemahaman yang bisa saya bagi. Mohon maaf jika ada kata-kata yang keliru, karena saya bukan ustad. Saya hanya menyampaikan apa yang dikatakan ustad. Semoga bermanfaat.
Jika anda punya pengalaman spiritual yang unik dan menarik, silakan berbagi di komentar.
Jika menurut anda posting ini cukup menarik dan memberi inspirasi silakan share di twitter atau facebook. Jika mau berlangganan artikel blog ini melalui email, silakan subscribe disini.
Tarjum adalah pendiri dan editor Curhatkita, Forum Curhat, Grup Teman Curhat dan Solusi Bipolar Facebook. Penulis buku psikomemoar "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah". Anda bisa kenal lebih dekat dengan Tarjum di sini dan ikuti Tarjum di Facebook dan Twitter.
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)