BUKU: 2 KUTUB

Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal gangguan bipolar, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah buku “2 KUTUB: Perjalanan Menantang Di Antara Dua Kutub”.

Info Buku >> KLIK DISINI

Pengorbanan Cinta #12

    

Cerbung
Curhatkita

Oleh Tarjum


Cerita sebelumnya…

Sesampainya di Rumah Rina, setelah memarkir motor, jaka berjalan ke arah pintu ruang tamu, lalu mengetuk pintu. Tak lama kemudian terdengar langkah kaki menuju pintu ruang tamu itu. “Cepetan dong Ina keluar, aku udah kangen ingin ketemu kamu,” gumam Jaka, detak jantungnya terasa berdegup kencang.

Yang membuka pintu ternyata Yanti, kakaknya Rina.

“Eh, Jaka, mau ketemu Rina ya?” Tanya Yanti.

“Iya kak. Ada Rina nya Kak?” Tanya Jaka sumringah.

“Tadi pergi sama temennya, katanya sih gak lama. Tunggu aja, sebentar lagi mungkin pulang. Sini atuh nunggunya di dalam,” kata Yanti, mempersilakan Jaka masuk.

“Makasih Kak, tunggu di luar aja,” jawab Jaka, tampak kecewa.

“Oh gitu, ya udah kakak tinggal dulu ya,” kata Yanti, seraya meninggalkan Jaka yang masih berdiri termangu.

Jaka hanya mengangguk, lalu duduk di teras menghadap ke jalan raya.

Waktu berlalu terasa begitu lambat. Suasana malam minggu yang cerah, tampak muram di mata Jaka. Satu jam telah berlalu, Rina belum ada tanda-tanda akan pulang. Jaka bangkit berdiri, lalu berjalan ke arah jalan raya yang ramai oleh hilir mudik kendaraan bermotor para kawula muda. Jaka berharap Rina segera pulang, menghampiri Jaka dengan senyum manisnya.

Waktu sudah menunjukan jam 10, Rina belum juga pulang. “Rin, kemana sih kamu? gak tahu apa aku kangen banget sama kamu?” gumam Jaka.

Karena malam semakin larut, Jaka menemui Yanti, lalu pamit pulang.

“Salam aja buat Rina ya Kak?” Kata Jaka, berusaha menyembunyikan kekecewaannya.

“Ya, nanti kakak bilangin.”

Malam itu Jaka pulang dengan rasa kecewa dan segudang tanda tanya. “Kemana sebenarnya Rina pergi? Mengapa dia pergi tepat sebelum aku datang? Apakah dia lupa malam ini aku mau datang? Ataukah sengaja dia pergi untuk menghindariku? Hmmhh….ada apa sih Rin sebenarnya dengan kamu,” gumam Jaka.

Tiga hari kemudian, malam Kamis, Jaka pergi ke rumah Rina. Bukan untuk apel, Jaka hanya ingin menemuinya sebentar dan menanyakan beberapa hal ke Rina. Sekitar jam 8 malam Jaka nyampe di rumah Rina. Kali ini Rina ada di rumah.

Jaka duduk di teras samping rumah. Rina duduk disampingnya dengan sikap dingin. Sejak tadi Rina hanya diam membisu, tak terucap sepatah-kata pun dari bibirnya. Hanya matanya yang sesekali melirik Jaka. Sampai beberapa saat, Jaka pun hanya berdiam diri.

“Ina, ada apa sebenarnya dengan kamu?” Tanya Jaka, memecah kebisuan.

“Enggak ada apa-apa, emang kenapa gitu?” Rina balik bertanya. Sikapnya dingin, tak ada senyum atau sorot mata berbinar seperti yang sering Jaka lihat.

“Aku ngerasa, kamu sudah berubah sekarang. Aku bisa merasakan walaupun kamu tak mengatakannya,” kata Jaka, memandang Rina dengan tatapan penuh tanda-tanya.

“Berubah apanya? Aku ngerasa nggak berubah, biasa-biasa aja. Mungkin itu hanya perasaan kamu aja yang sensitif.”

“Ya, gak apa-apa klo emang Ina ngerasa nggak berubah. Moga aja perasaanmu padaku juga nggak berubah,”

Rina hanya diam tak berkomentar. Pandangannya seperti menerawang jauh ke suatu tempat.

“Malam Minggu kemarin Ina kemana? Aku nungguin sampai jam 10 lebih, blom pulang juga?” tanya Jaka, penasaran.

"Main ke rumah temen, ada tugas sekolah yang harus dikerjain bareng,”

“Oh.. gitu. Kirain kemana. Emang Ina gak tahu klo aku mau datang?”

“Tahu sih, tapi ya gimana, temanku minta aku ke rumahnya. Emang gak boleh klo aku main ke rumah temen?” Tanya Rina.

“Boleh aja! Aku kan gak pernah ngelarang kamu main sama temen. Cuma paling nggak titip pesan sama kak Yanti, biar aku nggak bingung dan bertanya-tanya, kemana dan sama siapa kamu pergi.”

“Iya sih kemarin aku lupa gak ngasih tahu kak Yanti.”

Sampai di sini Jaka bisa menerima penjelasan Rina. Namun entah mengapa perasaan Jaka masih galau. Jaka merasa ada sesuatu yang disembunyikan Rina darinya. Kata-kata Rina memang mayakinkan, tapi tidak demikian mimik muka dan gerak tubuhnya.

Malam itu, Rina memang menemani Jaka ngobrol, membicarakan banyak hal tentang hubungan mereka berdua. Tapi Jaka merasa, pikiran Rina tak bersamanya. Entah ke mana dan dengan siapa pikirannya mengembara, tapi yang jelas bukan bersamanya.

Walaupun ada rasa kecewa mengendap di relung hati, kerinduan Jaka cukup terobati setelah bertemu dan mengungkapkan isi hati kepada sang kekasih.

Walaupun masih betah duduk berdua dan ngobrol dengan sang pujaan hati, karena sudah cukup larut, Jaka pamit pulang. Malam itu Jaka pulang menjelang tengah malam. Dan Jaka baru akan bertemu lagi dengan Rina dua minggu yang akan datang, seperti permintaan Rina.

Biasanya ketika Jaka pamit pulang, Rina seperti enggan berpisah. Tapi kali ini beda! Sikap Rina biasa-biasa saja, bahkan seperti tak peduli. Lagi-lagi membuat tanda-tanya di hati Jaka.

Bersambung...


Jika menurut anda cerita ini cukup menarik dan memberi inspirasi silakan share di twitter atau facebook. Jika mau berlangganan artikel blog ini melalui email, silakan subscribe disini.

Tarjum adalah pendiri dan editor Curhatkita, Forum Curhat, Grup Teman Curhat dan Solusi Bipolar Facebook. Penulis buku psikomemoar "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah". Anda bisa kenal lebih dekat dengan Tarjum di sini dan ikuti Tarjum di Facebook dan Twitter.


Bookmark and Promote!



Artikel Terkait:

Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.

Komentar :

ada 0 komentar ke “Pengorbanan Cinta #12

Posting Komentar

Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)

Tiga Serangkai eBook Bipolar

3 eBook Bipolar ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah ebooknya : "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”, “Berdamai dengan Bipolar” dan “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”.
eBook 1: "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah"

Buku psikomoar ini bercerita tentang pergumulan saya selama bertahun-tahun dengan gangguan jiwa yang tidak saya fahami dan membuat saya bertanya-tanya, “Apa yang terjadi dengan diri saya? Penyakit apa yang saya alami? Bagaimana cara mengatasinya?” Ironisnya, saya baru tahu apa yang terjadi dengan diri saya, 8 tahun setelah saya pulih, bahwa saya mengalami Gangguan Bipolar. [Selengkapnya]




eBook 2: "Berdamai Dengan Bipolar"

Bagaimana mengenali dan mengatasi Gangguan Bipolar?
Bagaimana menanggapi sikap negatif orang-orang di sekitar anda?
Bagaimana mendampingi orang yang mengalami Gangguan Bipolar? eBook ini memberi jawaban dan solusi alternatif penanganan Bipolar. [Selengkapnya]



eBook 3: “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”

eBook ini merupakan inti dari pengalaman dan pemahaman bipolar saya. Inti dari tulisan-tulisan saya di buku, ebook, blog, facebook, twitter dan media lainnya. eBook ini bukan teori-teori tentang gangguan bipolar! Bukan formula ajaib untuk mengatasi gangguan bipolar! eBook ini tentang tindakan, langkah-langkah penanganan bipolar. [Selengkapnya]


eBook Novel: “Pengorbanan Cinta”

Novel ini bukan sekedar kisah cinta yang romantis dengan segala macam konflik di dalamnya. Saya berani menyebut novel ini sebagai “Buku Pelajaran Cinta”. Beda dengan buku pelajaran pada umumnya, Buku Pelajaran Cinta ini tak membosankan, malah sangat mengasyikan dibaca. Setelah mulai membaca, jamin Anda tak ingin berhenti dan ingin terus membacanya sampai akhir cerita. [Selengkapnya]



eBook Panduan: “7 Langkah Mudah Menyusun & Memasarkan eBook”

Jika dikemas dengan desain cover yang apik dan diberi judul yang manarik, kumpulan posting blog atau catatan facebook anda bisa disusun menjadi sebuah ebook yang akan memikat pembaca di ranah maya. Selanjutnya ebook anda tinggal dipasarkan secara online.
[Selengkapnya]

 
 © Copyright 2016 Curhatkita Media  template by Blogspottutorial