BUKU: 2 KUTUB

Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal gangguan bipolar, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah buku “2 KUTUB: Perjalanan Menantang Di Antara Dua Kutub”.

Info Buku >> KLIK DISINI

Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 13 )

Oleh Tresya Agnashila

Mama bercerita sama kakak, kalau ternyata, keluarga mas Doni, terutama mamanya dalam keadaan terhimpit hutang. Dan nominalnya sangat besar.

Memang benar, mama mas Doni adalah orang yang sangat konsumtif. Dia berbelanja, entah itu makanan, pakaian,perhiasan dan barang-barang lainnya tanpa memikirkan cukupkah gaji suaminya untuk menopang kebutuhan belanjanya.

Dan ternyata, selama ini mama mas Doni selalu meminjam uang pada mamaku. Awalnya hanya 1 sampai 2 juta, tapi lama-lama hingga puluhan juta.

Awalnya mamaku nggak tau kalo mama mas doni terhimpit hutang oleh rentenir. Mama mas doni selalu bilang kalau uang itu untuk biaya pendidikan mas Doni. Padahal mas doni termasuk siswa yang berprestasi, tidak banyak uang yang dikeluarkan keluarganya untuk menopang pendidikannya. Karna pada dasarnya, mas doni memang seorang anak yang pintar.

Dan ternyata, ketika papa mas doni masuk rumah sakit terkena serangan jantung, itu karena dia syok ketika ada rentenir yang menagih hutang-hutang istrinya di rumah. Dan orang-orang di rumah sakit yang aku kira itu adalah keluarga/teman mamanya mas Doni, ternyata itu adalah rentenir yang menagih hutang.

Dan mama, mama pernah bilang akan memberikan apa pun asal anaknya bahagia, adalah ini. Mama mau memberikan sejumlah uang pada mamanya mas doni, asal aku dan mas doni bisa terus bahagia.



Ternyata uang dari mama yang membuat dia sayang padaku

Aku masuk, aku masuk kedalam kamar kakaku dan menanyakan pada mama, benarkah apa yang kudengar ini?

Mama dan kakaku kaget melihat kedatanganku, dan mama menunduk sambil menangis tersendu-sendu. Aku lemas, tubuhku begitu lemas. Melihat mamaku menangis dan mendengar semua kenyataan ini. Ternyata selama ini mama mas Doni menerimaku hanya karena uang dari keluargaku. Bukan karena dia tulus menyayangiku sebagai kekasih dari anaknya.

Lalu aku tanya pada mamaku, sudah berapa jumlah uang yang mamaku berikan padanya? Mama tidak mau menjawab. Mama tetap diam, dan aku berteriak.

“Kenapa mama menutupi semua ini dariku……………?????”
“Aku malu mah…aku malu sama diriku sendiri…aku sudah membeli kasih sayang dari orang itu. Aku kira aku cukup baik untuk disayangi…untuk dijadikan seorang menantu...ternyata uangku…uang dari mama yang membuat dia sayang padaku.”

Mama bilang sama aku, jangan sampai doni tau akan hal ini. Doni anak yang baik, dia sama seperti ayahnya, dia tidak menuruni sifat ibunya. Bahkan mas doni pernah menghampiri mama tanpa sepengetahuanku, dan mas doni berjanji sama mama, bahwa dia akan menyayangiku, menjagaku, dan dia akan berusaha keras dalam kariernya untuk mencukupi kebutuhan hidupku kelak.

Aku tau itu, aku yakin, mas doni memang pribadi yang baik dan bertanggung jawab.. tapi lagi-lagi aku tidak terima dengan sikap mamanya. Yang tega menjual anak lelakinya, kepada wanita yang mau memberikan dia uang. Dan ternyata, ketika akhir-akhir ini sikap mama mas doni berubah agak sinis padaku, itu karena mamaku sudah mulai susah dimintai uang olehnya.

Ketika dia minta dalam jumlah nominal yang besar, mamaku hanya mampu memberikan sebagian dari jumalh yang ia inginkan. Aku jadi berfikir, kelak, ketika mama sudah tak memiliki uang untuk diberikan lagi padanya, dia pasti akan menendangku… dia pasti akan mencampakanku dan bisa-bisa dia menyuruhku untuk meninggalkan anak lelakinya.

Mamaku mencoba untuk menenangkanku, dan mama bilang… agar aku baik-baik saja dan pura-pura tidak tau akan hal ini. Aku tidak bisa, meskipun mungkin mama sanggup memenuhi keinginan mama mas doni, tapi hati kecilku tersiksa menerima kenyataan ini. Kalaupun nantinya aku harus jadi pendamping hidup mas doni, aku ingin aku dicintai dan disayangi karena diriku sendiri… bukan karena uang atau kedudukan orang tuaku… mungkin mas doni memang tulus menyayangiku, tapi keluarganya…mamanya..aku juga ingin diterima karena pribadiku..karena sifat dan sikapku..bukan uang orang tuaku, yang kapanpun itu bisa habis ditelan waktu..dan ketika uang itu habis, sayang itu juga pasti akan habis untukku.

Harus kubawa kemana hubungan ini?

Setelah berfikir dan merenungkan diri, aku pergi ke rumah mas doni. Aku beranikan diri untuk bicara 4 mata dengan mamanya. Aku ingin menanyakan kebenaran ini…meskipun aku percaya sepenuhnya pada wanita yang sudah melahirkan serta membesarkanku dengan penuh kasih sayang. Aku ingin memantabkan hatiku..dan memastikan, harus kubawa kemana hubungan ini.

Aku datang, dengan seragam SMA ku, dan dengan penampilanku yang benar-benar apa adanya. Dia menyuruhku masuk, dan duduk seperti biasa. Ketika dia akan mengambilkanku minum, aku memberanikan diri untuk memulai pembicaraan dengannya.

“Tante…. Boleh trey ngomong sebentar sama tante?” Dilihat dari raut mukanya, nampaknya dia sudah paham dengan apa yang akan aku katakana.

“oh…mau ngomong apa sama tante?”

“maaf tante, trey Cuma pengen tau…selama ini tante baik sama trey, tante menyetujui hubungan trey dengan mas doni, tuluskah dari dalam hati tant?”

“Dengan pandangan sinis dan dahi yang di kerutkan dia menjawab, “lho, kok tumben ngomong gitu?”

Aku menghela nafas…..“iya tant, trey penasaran aja… sebelumnya trey minta maaf karena telah meragukan ketulusan tante.”

Dia sambil berjalan mencoba menjauhiku, “mama kamu ngomong apa?”

Benar kan, dia tau kemana arah pembicaraan ini…“mama sudah ngomong semuanya… benarkah itu tant?”

“iya, kalo benar kenapa??” Dengan tegasnya dia mengatakan itu padaku.

Aku seperti tersambar halilintar….. aku yang memang mencari-cari kenyataan ini, sekarang ingin rasanya pura-pura tak mendengar dan tak pernah tau akan hal ini….Tuhaaan, tubuhku terhenti, bibirku terkunci dan otakku serasa tak bisa berfikir apa-apa lagi. Sungguh saat-saat yang tak ingin aku lewati…sama sekali aku nggak pernah bermimpi bisa ada dalam posisi ini.

“kenapa tant? Kenapa tante tega sama aku…..?”

Dengan senyum sinis di bibirnya…“apa? Tega? Emang tante apain kamu? Kamu senang kan? Kamu cinta kan sama anak tante? Trus apa salahnya?”

Aku masih tertegun…tak bisa menjawab nya…

“Asal kamu tau aja, Doni itu anak lelaki semata wayang tante… dari kecil tante menjaga, merawat dan membesarkan dia hingga kini dia menjadi seorang pria tampan, pintar, dan seorang Taruna, Calon Perwira Tinggi Negara! Semua itu tidak mudah, dan tidak juga MURAH !!!”

Astaghfirullah haladzim…. Semua tanggung jawabnya sebagai orang tua dia hitung dengan rupiah… lantas berapa rupiah yang harus mas doni keluarkan untuk membayar darah dan air susu nya?????

Aku benar-benar terkejut dengan setiap perkataannya… aku nggak habis pikir, bagaimana jalan pemikirannya… Ya allah, aku lemas… aku terduduk dan tak bisa lagi berkata apa-apa.

Kemudian dia kembali menghujaniku dengan kata-kata….

“tante nggak nyangka, baru segitu aja mama kamu sudah mengeluh… ini belum seberapa dengan rupiah yang harus tante keluarkan untuk membesarkan anak tante”

Aku mengumpulkan keberanianku untuk menjawab kata-katanya…“maaf tant, mama saya nggak pernah mengeluh dengan semua ini… mama juga nggak pernah menceritakan semua ini kalau bukan saya yang memaksa. Dan asal tante juga tau, mama saya menyayangi saya, membesarkan saya, dan menyayangi mas doni, dengan tulus. Tanpa mengharapkan imbalan apapun..terlebih dihitung dengan lembaran kertas yang setiap saat bisa terbakar”

Dia terlihat marah mendengar aku bisa menjawab semua kata-katanya…

Dengan emosi dia bilang, “tante sudah tau semua akan menjadi seperti ini. Anak kecil yang belum tau apa artinya uang. Kamu anak manja yang masih menggantungkan hidup dari uang orang tua. Kamu belum merasakan pahit dan lelahnya mencari uang. Jadi kamu bisa ngomong gitu, kamu belum bisa menghargai uang! Dan kini tante semakin yakin, untuk tidak meneruskan hubungan kamu dengan anak tante! Tante nggak rela, anak tante mendapat pendamping hidup yang tidak menghargai uang ! Doni itu asset EMAS buat tante!!”

Aku kembali menjawabnya, “saya tau bagaimana papa saya bekerja hingga larut malam. Bagaimana mama mengatur keuangan agar dengan gaji yang papa saya miliki mama bisa membiayai hidup kami dan menyekolahkan kami hingga ke tingkat yang paling tinggi. Tapi kami hidup bukan dengan uang tant, kami hidup dengan kasih sayang. Uang hanya kami jadikan alat, tapi bukan kami yang dijadikan alat oleh uang! Dan kasihanilah mas doni tant, anggaplah dia sebagai anak tante, jangan sebagai ASET EMAS tante…”

Dia marah….dan dia mulai membentakku, “kamu, anak kecil masih pake seragam sekolah berani mengajari orang tua!!!!”

Dengan tersenyum bangga aku bicara, “justru itu, saya ingin menunjukkan pada tante. Anak kecil dengan seragam sekolah di depan tante ini, bisa lebih menghargai kehidupan, tau apa arti ketulusan, bukan dengan uang! yang sewaktu-waktu bisa saya robek dan saya bakar !!! dan jangan salah tant, anak kecil ini sudah memberikan tante uang puluhan juta!!!”

Dia marah..mukanya memerah, dan aku langsung pergi meninggalkannya.

Semua ini terlalu indah untuk aku musnahkan…

Dalam perjalanan pulang aku menangis… aku telah mengibarkan bendera perang pada orang yang aku harapkan menjadi mertuaku kelak. Aku tak tau lagi harus bagaimana. Aku tidak bisa hidup dengan pria yang paling aku cintai jika keluarganya masih seperti itu.

Sungguh, aku sangat mencintainya… dialah cinta pertamaku…aku tak tau bagaimana hidupku kelak jika aku harus berpisah darinya.

Ya allah, kenapa engkau berikan cobaan secara berangsur-angsur setelah engkau memanjakanku dengan kebahagiaan yang hampir membuat hidupku sempurna?

Bisa dibilang, saat itu aku mengalami fase yang disebut dengan “frustasi”.

Aku masih sangat mencintainya dan masih ingin merajut masa depan dengannya… semua ini terlalu indah..untuk aku musnahkan.. aku dan dia tidak pernah mengalami per cek-cok an…hampir selama ini kami selalu bisa saling mengerti..hanya masalah kemarin yang belum terselesaikan dengan tuntas, itupun karna kami belum bertemu… tapi selama kami bersama, tidak ada yang tidak bisa kami selesaikan.

Kami sudah terlanjur saling mengisi…aku akan kosong tanpa dia.

Aku benar-benar terpuruk, harus menghadapi cobaan ini sendiri. Dia masih dalam karantinanya….dan harus pada siapa aku meletakkan keterpurukanku ini.

Bersambung…


Lanjutkan...

Kejujuran Iblis Kepada Nabi Muhammad SAW ( 2 )


Terjemahan sebuah Hadits Rosul, kiriman dari seorang sahabat via email

Manusia Yang Menjadi Teman Iblis

Nabi lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai Iblis?”

“Pemakan riba.”

“Siapa sahabatmu?”

“Pezina.”

“Siapa teman tidurmu?”

“Pemabuk.”

“Siapa tamumu?”

“Pencuri.”

“Siapa utusanmu?”

“Tukang sihir.”

“Apa yang membuatmu gembira?”

“Bersumpah dengan cerai.”

“Siapa kekasihmu?”

“Orang yang meninggalkan sholat jum’at”

“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”

“Orang yang meninggalkan sholatnya dengan sengaja.”


Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas

Rosululloh SAW lalu bersabda : “Segala puji bagi Alloh yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.”

Iblis segera menimpali :
“Tidak,tidak… tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir.
Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku.

Demi yang menciptakan diriku dan memberikan ku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.”

“Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”

“Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya.

Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”


Iblis Dibantu oleh 70.000 Anak–anaknya

Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan.

Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak–anak muda, sebagian untuk menganggu orang-orang tua, sebagian untuk menggangu wanta–wanita tua.

Sebagian anak-anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.

Aku punya anak ynag suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.

Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.

Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.

Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.

Syaithon juga berkata,”keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithon pun menghiasi kukunya.

Mereka, anak – anakku selalu meyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.

Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.

Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.


Cara Iblis Menggoda

Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?
Akulah mahluk pertama yang berdusta.
Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.

Tahukah kau Muhammad?

Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Alloh bahwa aku benar – benar menasihatinya.

Sumpah dusta adalah kegemaranku.
Ghibah (gossip) dan Namimah (Adu domba) kesenanganku.
Kesaksian palsu kegembiraanku.

Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata–kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak–anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.


Jika menurut anda Hadits di atas cukup bermakna, bagikan kepada orang-orang yang cintai dan orang-orang yang anda kenal.

Lanjutkan...

Kejujuran Iblis Kepada Nabi Muhammad SAW

Terjemahan sebuah Hadits Rosul, kiriman dari seorang sahabat via email

Jika anda belum pernah membacanya, bacalah dengan cermat dan renungkan.
Jika anda pernah membacanya, bacalah kembali, fahami maknanya dan amalkan.


Sebuah Hadits Rosul yang diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal R.A dari Ibnu Abbas R.A keduanya berkata : ”Kami bersama Rosulullah SAW berada di rumah seorang sahabat dari golongan Anshor (di Madinah) dimana para sahabat sedang berkumpul di rumah tersebut.

“Ketika kami sedang bersama Rosulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba–tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah:

“Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk..? Sebab kalian akan membutuhkanku. “

Rosululloh bersabda:”Tahukah kalian siapa yang memanggil?”

Kami menjawab: “Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui.”

Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”

Umar bin Khattab berkata: “izinkan aku membunuhnya wahai Rosulullah”

Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah SWT memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”

Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.

Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad,… . salam untukmu para hadirin…”

Rasululloh SAW lalu menjawab: Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”

Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”

” Siapa yang memaksamu?”

Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata:
“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.”

Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”


Orang Yang Dibenci Iblis

Rasululloh SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”

Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.“

“Siapa selanjutnya?”

“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”

“lalu siapa lagi?”

“Orang Aliim dan wara’ (Loyal)”

“Lalu siapa lagi?”

“Orang yang selalu bersuci.”

“Siapa lagi?”

“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.“


Tanda Orang Sabar

“Apa tanda kesabarannya?”

“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang sabar.”

” Selanjutnya apa?”

“Orang kaya yang bersyukur.“


Tanda Orang Syukur

“Apa tanda kesyukurannya?”

“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.“

“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”

“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”

“Umar bin Khottob?”

“Demi Alloh setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”

“Usman bin Affan?”

“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”

“Ali bin Abi Tholib?”

“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)


Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis

“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak sholat?”

“aku merasa panas dingin dan gemetar.”

“Kenapa?”

“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Alloh, Alloh mengangkatnya 1 derajat.”

“Jika seorang umatku berpuasa?”

“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”

“Jika ia berhaji?”

“Aku seperti orang gila.”

“Jika ia membaca al-Quran?”

“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”

“Jika ia bersedekah?”

“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”

“Mengapa bisa begitu?”

“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”

“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”

“Suara kuda perang di jalan Allah.”

“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”

“Taubat orang yang bertaubat.”

“Apa yang dapat membakar hatimu?”

“Istighfar di waktu siang dan malam.”

“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”

“Sedekah yang diam–diam.”

“Apa yang dapat menusuk matamu?”

“Shalat fajar.”

“Apa yang dapat memukul kepalamu?”

“Shalat berjamaah.”

“Apa yang paling mengganggumu?”

“Majelis para ulama.”

“Bagaimana cara makanmu?”

“Dengan tangan kiri dan jariku.”

“Dimanakah kau menaungi anak–anakmu di musim panas?”

“Di bawah kuku manusia.”

Bersambung...


Jika menurut anda Hadits di atas cukup bermakna, bagikan kepada orang-orang yang cintai dan orang-orang yang anda kenal.

Lanjutan Hadits-nya menjelaskan tentang : Manusia Teman Iblis, Orang Ikhlas dan Iblis, Anak-anak Iblis dan Cara Iblis Menggoda Manusia.

Lanjutkan...

Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 12 )

Oleh Tresya Agnashila

Seminggu berlalu dan hari ulang tahunku, serta hari ketika dia akan meminangku tinggal 6 minggu lagi.

Tak sabar aku menunggu hari itu. Hari ketika akan disematkan lagi cincin itu ditanganku.

Masih dalam angan-anganku, tiba-tiba mas Doni menelfonku. Dia bilang mungkin pertunangan kita belum bisa dilaksanakan saat ini.

Entah ada kabar dari mana, sore tadi dia dipanggil oleh pengasuhnya di akademi. Akademinya mendapat kabar bahwa dia akan melangsungkan pertunangan denganku. Dia diberitahu untuk segera membatalkan atau menundanya hingga dia lulus nanti, sebelum akademinya bertindak lebih jauh yang akan membuatnya mendapatkan sanksi.

Saat ini mas Doni sudah dalam tahap akhir pendidikan. Tingkat III sudah ada di lengannya, dan tinggal menunggu waktu dia akan menjadi seorang perwira TNI.

Aku cukup sedih dengan diundurnya pertunanganku, tapi kembali aku memikirkan perjuangannya. Setiap tetes keringat yang dia keluarkan, keletihannya, darah yang kadang keluar ketika dia melakukan pelanggaran dan semua kerja kerasnya selama pendidikan.

Dengan besar hati aku menenangkan hatinya, bahwa cincin itu bisa kapan saja dia sematkan dijariku. Dan pertunangan kita, aku akan menunggu hingga tiba saatnya.

Dia terdengar lega setelah mengetahui aku bisa menerima keadaan ini. Kemudian dia memintaku untuk menunggunya hingga kelulusan nanti.

Dia bilang, bahwa beberapa bulan lagi akan diadakan malam pelepasan tugas… setelah itu dia diwisuda, dan dalam malam itu, seperti malam akrab yang dulu pernah kita lalui… dia memintaku untuk menyiapkan diri… dengan senang hati aku menyambutnya,dan aku bilang, “aku yang akan melepaskan mu mas…. Bertugaslah untuk Negara, dan aku disini, menunggumu dengan segenap cinta.”

Dia kembali terdengar lega dengan pernyataanku….

Waktu berlalu, dan komunikasi kita menjadi sedikit berkurang, karena memang saat ini dia sedang mempersiapkan skripsi dan menempuh banyak ujian di akademiknya….

Latihan diluar kota, pelajaran hingga larut malam, yang membuat dia benar-benar kelelahan…dan waktu untuk istirahat, yang dulu biasa dia pergunakan untuk menghubungiku, menjadi benar-benar dia gunakan untuk beristirahat..dan aku paham akan hal itu. Sementara disini, aku hanya bisa terus berdoa untuk kesuksesannya.

Mama Terlihat Aneh

Suatu hari, sepulang sekolah, aku lihat mobil mama mas doni di halaman rumahku… yah, pasti mama mas doni sedang ngobrol dengan mamaku…

Begitu aku masuk rumah, aku sapa mereka yang sedang berbincang-bincang, tiba-tiba dengan raut wajah gugup mereka menghentikan pembicaraan. Aku bertanya-tanya… lagi pada ngobrolin apa sih???

Tapi mamaku menyautku dan bilang “dah sana, bersih-bersih diri dulu, ganti pakaian lalu makan…”

aku menuruti apa kata mamaku, dan setelah aku selesai makan serta sholat, kulihat mama mas doni sudah tidak ada dirumahku. Lalu aku mencari mamaku, dan bertanya, “dimana mama mas doni?”

Mama menjawab sambil tidak memandangku “sudah pulang kok…”

Mama terlihat aneh…
Aku penasaran,aku coba menanyakan pada mama, “ada apa sih mah? Kok mama nggak kayak biasanya? Mama umpetin sesuatu ya dari icha? ada masalah mah? Mamanya mas doni apain mama? Cerita mah sama icha…”

Mamaku terduduk diatas kursi makan… dengan wajah sendu mamaku menanyaiku, “icha sayang sama mas doni? Icha bahagia kan hidup sama mas doni?”

Langsung aku jawab pertanyaan mama…“iya mah, mama tau sendiri kan gimana aku sama mas doni… kami saling menyayangi, kami saling melengkapi.”

Mama tersenyum memandangiku, sambil berkata “mama bahagia kalau tau anak mama bahagia… apapun akan mama berikan asal anak mama bahagia” kemudian mama memelukku…

Banyak sekali pertanyaan yang terlintas dibenakku…berputar-putar dikepalaku,,,
Mama kenapa? Nggak biasanya mama kayak gini? Aku harus cari tau,,, ada apa ini?? Aku yakin pasti ada sesuatu yang disembunyikan dari aku…

Hari terus berlalu….

Tiba-tiba saat aku disekolah…ada sms masuk di HP ku… dari nomor yang tidak ku kenal… dan nomor itu mengirimu sms yang intinya dia pengen kenalan sama aku.

Aku nggak bales sms itu…

SeorangPria yang Mengajak Kenalan

Sekali, dua kali..tiga hingga empat kali no itu trus sms aku. Aku cuekin aja… sms nggak pernah aku bales, tiba-tiba no itu missed call HP ku..berulang-ulang kali… tetap aja aku cuekin…dan makin lama-makin lama no ini makin meresahkanku…

Karena jengkel, aku angkat tlfn dari no itu. Aku Tanya ini siapa ? maaf aku lagi nggak minat kenalan sama siapa-siapa !
Lalu kudengar suara seorang lelaki, dia menyapaku dan bilang ingin berkenalan denganku..kalo aku nggak mau, dia akan trus menelfonku.

Aku jengkel, lalu aku matikan saja HP ku…

Setelah beberapa jam aku nyalakan HP ku kembali, lagi-lagi no itu mengangguku…

Ya sudah lah, apa salahnya berkenalan. Kemudian aku menjawab sms nya dengan sangat singkat padat dan jelas. Setiap pertanyaanya aku jawab dengan sangat sederhana. Dan tiba saat dia menanyakan apakah aku sudah memiliki kekasih? Aku langsung menjawab “sudah”.

Harapanku dia akan berhenti mengangguku, tapi nyatanya tidak..dia trus saja sms aku. Malah dia menceritakan semua kegiatannya setiap hari. Jarang aku membalas sms nya. Tapi dia trus saja sms aku. Aku pengen cerita ini ke mas doni, tapi aku takut mengganggu konsentrasi ujiannya.

Ternyata kesalahan besar aku tidak menceritakan keadaan ini pada mas doni. Entah dari mana asalnya, mas doni tau tentang dia, Agung, cowok yang mengajakku kenalan.

Malam itu mas doni menelfonku dengan nada sedikit mengintrogasi. Dia menanyakan, kenalkah aku dengan agung? Seorang mahasiswa di universitas yang tak jauh dari tempatku bersekolah. Aku bilang, “iya, aku kenal…” lalu aku menanyakan, apakah mas doni juga kenal dengan dia?

Lalu dia jawab, “mas tau…!”

Kemudian mas doni bertanya, kenal dari mana aku dengan dia ?

Lalu aku bertekad untuk mejelaskan awal perkenalanku dengan mas doni…
Aku bilang “ mas, sebenernya dari kemarin adek pengen cerita hal ini sama mas. Tapi adek takut ini akan menggangu konsentrasi mas dalam menghadapi ujian. Aku cerita dari awal..bagaimana dia mengajakku kenalan, aku sudah berusaha tidak memperdulikannya, tapi dia terus menghubungi aku”

Tiba-tiba mas doni memotong pembicaraanku… dia berkata “haruskah kamu kirim sms dan mengkhawatirkan kesehatannya kalau kamu Cuma sebatas kenal sama dia dek? “

Aku kaget dengan perkataan mas doni…. Aku bertanya-tanya…”khawatir kesehatannya? Maksud mas apa sih?”

Dia jawab” iya, dari awal memang kamu cuek sama dia, tapi kenapa skrng sampai kesehatannya pun kamu khawatirkan? Kesepiankah kamu? Mas tinggal beberapa minggu untuk menghadapi ujian?”

Aku nggak rela dia mengatakan aku sebagai cewek yang kesepian, dan dari nadanya bicara, seakan-akan aku mencari pelampiasan pada lelaki lain ketika aku ditinggal olehnya.

Pertengkaran kecilpun terjadi, ini adalah pertengkaran pertama setelah bertahun-tahun kita menjalin hubungan. Aku sedih, dan aku hanya bisa menangis ketika dia terus bertanya dan meminta penjelasanku…aku tidak mampu berkata apa-apa mendengar dia tidak lagi percaya padaku. Tanpa sadar ditengah tangisanku yang makin menderu, aku menutup telfonnya. Aku lupa kalau saat itu dia menelfonku ditelfon rumah, dan aku juga lupa kalo selama ujian ini HP dia tinggal dirumahnya. Aku jadi bingung, bagaimana aku harus menghubunginya. Padahal kedepan dia sudah tidak ada pesiar lagi hingga dia lulus nanti.

Hingga tengah malam akau duduk termenung di meja telfon, aku mengharap dia kembali menghubungiku. Sambil merenungkan pertengkaran kita. Aku jadi teringat, iya…kemarin Agung, lelaki yang mengajakku kenalan itu, bercerita kalau dia sedang sakit. Dia hidup sendiri di kota ini, dan sekarang badannya sedang panas tinggi. Sifat manusiawiku keluar, dan pagi harinya aku coba menanyakan keadaannya. Sudah sehatkah dia ? dan aku baru sadar… mungkin inikah yang dimaksud kekasihku, bahwa aku mengkhawatirkan kesehatannya. Aku menyesaaal, sangat sangat menyesal..aku pukul diriku sendiri malam itu… bodohnya aku..melakukan hal ini…tanpa memberitahu kekasihku…. Aku menangis meratapi kecerobohanku…!

Aku tertidur, dan pagi hari aku berfikir kembali.. dari mana mas doni bisa mengetahui tentang agung? HP saja dia tak bawa. Dan terlebih dia juga tidak bisa pesiar. Aku ambil HP ku, dan aku coba menghubungi agung. Apa maksud dari semua ini? Dia pasti ingin mengadu domba aku dengan mas doni. Dia pasti ingin merusak hubunganku dengan kekasihku.

Ini pasti sudah direncana. HP nya sudah mati..tidak dapat menerima pesan dan panggilan lagi. Aku jadi semakin yakin, ada dalang dibalik semua ini.

Aku hiraukan masalah itu, kini aku memutar keras otakku untuk mencari cara bagaimana aku bisa bertemu dengan mas doni dan aku bisa menjelaskan semua ini. Aku pergi kerumah kakaku, dan aku berharap,kakak iparku bisa membawaku masuk ke dalam asrama mas doni. Tapi ternyata, tak semudah itu bisa menemui siswa disana. Terlebih ini masa karantina yang sebenar-benarnya.

Aku pun pulang. Dengan sejuta kegelisahan, kegundahan dan kesedihan yang menyelimutiku.

3 hari berlalu tanpa aku mendengar kabar dan suara kekasihku… dan malam itu, mas doni menelfonku…
Suaranya terdengar sangat lemas… belum berkata apa-apa pun aku sudah meneteskan air mata. Aku tau, kekasihku disana sangat lelah…dia sangat tertekan, dan saat-saat seperti ini, harusnya aku mensuport dia, malah aku membuat ulah dengannya. Aku menangis, dan mas doni berkata lirih..” sudah dek, mas sudah lupakan masalah itu… mas lelah dek, mas capek..mas pusing dan sakit. Mas hanya ingin adek memberikan mas ketegaran. Beri aku semangat dek…”

Sakit hatiku… benar-benar sakit mendengar ucapannya… aku ingin berlari memeluknya, menangis dipelukannya…aku ingin mendekapnya….melindunginya dari keletihannya…. Sungguh aku ingin berteriak…aku benci dengan keadaan ini……..! dia sangat membutuhkanku, pelukanku, tapi disini aku hanya bisa menangis sambil memegang gagang telfon yang sama sekali tidak bisa memperbaiki suasana.”

Hatiku terlalu lemah…lagi-lagi aku tak bisa berkata apa-apa…selain kata maaf…maaf…dan maaf yang keluar dari mulutku…

Mas doni mungkin juga lelah menunggu tangisanku…dari awal dia menelfonku aku hanya bisa bilang maaf maaf dan maaf…. Dia nampak kecewa, dan dia menyuruhku untuk pergi beristirahat. Dan diapun mematikan telfonnya.

Aku menangis lebih kencang ketika dia menutup telfonnya…bodohnya aku tidak menjelaskan semua nya padanya, aku malah berkata maaf,maaf dan maaf… yang membuatknya berfikir bahwa memang aku melakukan kesalahan. Dan aku? Apa yang aku lakukan tadi?? Dia sakit, dia letih, lelah dan penat dengan semua ini…aku malah diam saja tanpa membetinya semangat.

Lagi-lagi aku menyalahkan diriku sendiri.

Hari berlalu, aku coba untuk melupakan masalah ini…. Aku anggap ini sudah tiada…dan aku mengembalikan kepercayaan diriku lagi dihadapan mas doni. Aku berjanji tidak akan membahas masalah ini lagi. Mungkin kelak, aku bisa memperbaiki nama baikku didepan mas doni, ketika kita sudah dalam keadaan baik….ketika nanti dia sudah lulus dari akademi, dan hubungan kita sudah kembali seperti dulu.

Hampir seminggu ini mas doni tidak menghubungiku, taka pa, karena dia memang sudah berpesan padaku, bahwa kahir-akhir ini jadwalnya akan semakin pada.

Tiba-tiba aku dikejutkan oleh kenyataan lain...

Sepulang sekolah, aku pergi kerumah kakaku… mestinya, sore itu adalah jadwal dimana aku harus mengikuti bimbingan belajar disalah satu tempat bimbingan. Tapi karena satu dan dua hal, mengakibatkan sore itu tidak ada jadwal untuk bimbinga belajar.

Aku bosan dirumah, aku coba untuk berkunjung kerumah kakaku dan bermain bersama ponakanku. Sesampai di depan rumah, aku melihat mobil mama juga ada di parkiran rumah kakaku. Wah,ada mama ni disini…. Lumayan nanti pulang bisa bareng mama.

Waktu aku melepas sepatuku di teras rumah, aku mendengar suara mama sedang menangis sambil curhat sama kakaku. Aku penasaran, ada apa dengan mama? Biasanya mama curhat sama aku? Ini kok sama kakak?

Aku mencoba mendengarkan curhatan mama dari balik jendela. Ternyata ini adalah masalahku… kini terjawab sudah semua pertanyaan dalam hatiku, tentang perubahan sikap mamanya mas doni. Dan tentang keanehan-keanehan sikan mama mas doni yang sering aku temui.

Bersambung...

Lanjutkan...

Seorang Karyawati Nekad Bunuh Diri

Oleh Tarjum

Saat sedang asyik mengerjakan tugas harian di meja kerja, tiba-tiba ponselku berdering. Ternyata telepon dari seorang perawat di klinik mitra perusahaan.

Dia mengabarkan ada seorang karyawati perusahaan kami yang dibawa ke klinik dalam keadaan pingsan.

Aku bekerja di sebuah perusahaan Garment, sebagai Staff HRD yang mengurusi Jamsostek. Jadi kalau ada karyawan yang sakit, kecelakaan atau meninggal, aku yang ngurusin.

Menurut keterangan dokter yang memeriksa, karyawati tersebut keracunan obat.

“Pasiennya harus dirujuk ke rumah sakit Pak, agar segera ditangani lebih intensif!” Kata perawat tersebut.

“Namanya siapa? Saya mau cek dulu ke bagian absensi, dia hari ini masuk kerja apa tidak. Soal tindakan selanjutnya, nanti saya kabarin segera ke klinik.” Kataku. Lalu aku tutup teleponnya.

Aku langsung cek ke Pak Asep, Staff HRD bagian absensi Factory 2. Setelah di cek di data absensi karyawan, Susi (nama samaran), sekitar jam 10 pagi izin pulang dengan alasan ibunya sakit. Dia memaksa pulang dan tak mau menunggu sampai jam istirahat tiba (jam 12.00).

Aku dan Pak Asep agak bingung. Izin pulang untuk menengok ibunya yang sakit, tapi malah dia yang pingsan karena keracunan obat? Apa yang sebenarnya terjadi padanya?

Mengapa Dia Nekad Mau Bunuh Diri?

Aku dan Pak Asep, coba mencari informasi untuk memecahkan teka-teki tentang Susi yang membingungkan ini.

Aku cek ke security yang bertugas di pintu keluar masuk karyawan. Menurut laporan security, Susi memang memberikan surat izin pulang kepada security di pos jaga dengan alasan ibunya sakit. Dia dijemput seorang laki-laki paruh baya.

Siapa juga laki-laki itu? Orang tuanyakah, pacarnya, apa cuma tukang ojeg? Malah tambah membingungkan.

Selang beberapa saat, ada telepon masuk dari dokter di klinik. Dokter mengabarkan bahwa pasien masih pingsan dan harus segera dibawa ke Rumah Sakit. Pihak klinik menunggu persetujuan pihak perusahaan.

Aku putuskan, agar karyawati tersebut segera dibawa ke Rumah Sakit menggunakan Ambulance klinik, karena semua mobil perusahaan dipakai.

Aku tanya ke perawat klinik kronologi kejadiannya, bagaimana karyawati tersebut bisa sampai ke klinik dalam keadaan pingsan. Menurut perawat klinik, pasien diantar oleh tetangga kostnya, Yanti namanya.

Saya meminta nomor HP teman kost Susi untuk menggali informasi, apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang menyebabkan dia nekad minum obat sampai membuatnya pingsan? Siapa sebenarnya yang sakit? Lalu siapa yang menjemputnya ke pabrik?

Ketika aku hubungi, Yanti menjelaskan bahwa Susi sempat minta tolong dari dalam kamarnya, ketika dilihat ke kamarnya Susi masih sadar, namun tak lama kemudian dia pingsan. Yanti mendapati di kamar Susi bekas bungkus obat anti sesak napas. Yanti segera membawa Susi ke klinik terdekat dengan menumpang mobil angkot.

Aku, meminta kepada ADM Produksi untuk menghubungi keluarganya. Namun tak ada satu pun nomor HP keluarganya yang aktif dan bisa dihubungi. Laki-laki yang tadi pagi menjemputnya pun tak ada kabar beritanya dan tak diketahui siapa dia sebenarnya.

Sampai di sini masih belum diketahui, apa penyebab Susi nekad minum obat over dosis sampai pingsan. Dugaan sementara, dia minum obat karena ada masalah dengan orang tua atau kekasihnya.

Malam hari sebelum pulang kerja, aku telepon ke rumah sakit tempat Susi di rawat. Menurut perawat rumah sakit, Susi sudah siuman tapi kondisinya masih lemah. Aku juga mendapat kabar dari Yanti, pihak keluarganya sudah ada yang bisa dihubungi dan sedang menuju ke rumah sakit. Syukurlah, klo ternyata sudah ada pihak keluarganya yang datang.

Informasi Tak Terduga

Sepulang kerja, saat sedang santai melepas lelah sambil nonton TV, tiba-tiba istriku memberitahu bahwa Susi sakit dan sekarang dirawat di rumah sakit. Dia tahu dari cerita teman Susi yang kost di kosan kami. Istriku melanjutkan cerita, bahwa Susi memang mau bunuh diri dengan menenggak obat sesak napas over dosis.

“Lho, itu kan Susi yang tadi siang rame dibicarakan di kantor? Susi yang itu bukan?” tanyaku kaget.

“Iya, Susi yang sekarang kerja di tempat kerja Papah!”

“Terus, kenapa katanya dia sampe nekad mau bunuh diri?” tanyaku makin penasaran.

“Kata temennya sih, karena ditinggal pacarnya pulang kampung. Pacarnya itu habis kontrak di perusahaan tempatnya kerja.”

“Pacarnya yang mana sih? Kok prustasi ditinggal pacar sampe segitunya?”

“Itu lho Pah, yang dulu pernah main ke sini. Yang gayanya kayak cowok, suka ngerokok juga.”

“Ooooh…cewek tomboy itu pacarnya! Jadi dia itu lesbian ya?” tanyaku.

“Iya, dia lesbian. Katanya kan yang lesbi itu klo frustasi bisa lebih nekad. Menurut temennya, dulu juga pernah mau bunuh diri, sama gara-gara pacarnya mau pulang.”

Aku merenung, mengingat kronologi cerita Susi dari tadi siang sampai malam ini. Terjawab sudah teka-teki dan pertanyaan-pertanyaan yang membuatku dan teman-teman di kantor bingung dan bertanya-tanya.

Susi ternyata nekad minum obat gara-gara frustasi ditinggal pulang kampung cewek pacarnya. Berarti, tadi pagi dia berbohong ketika meminta izin pulang dengan alasan ibunya sakit.

Tapi aku sama sekali tak menyangka, kalau ternyata pacarnya itu seorang perempuan.
Selama ini aku hanya mendengar cerita-cerita tentang lesbi atau cinta sejenis nun jauh di kota-kota besar sana. Atau cerita-cerita yang aku lihat di layar kaca dan aku baca di internet.

Tapi, sekarang cerita itu terjadi di sini, di tempatku bekerja bahkan di sekitar rumahku, sangat dekat.

Cerita tentang perempuan seperti apa lagi yang akan terjadi di sekitarku? Entahlah.

Cerita reportase ini diikutkan dalam "Lomba Ngeblog KOMPAS Women Fiesta"
Mohon dukungannya dengan menulis komentar atau memberi nilaidisini


Lanjutkan...

Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 11 )

Oleh Tresya Agnashila

Pagi hari tiba, saatnya aku kembali ke meja belajarku.

Aku bertemu dengan teman-temanku dan aku hanyut dalam keceriaan cerita mereka selama mereka berada di Bali.

Aku lihat foto-foto kebersamaan mereka. Beautiful…semua nampak cantik dan indah.

Setelah pelajaran dimulai, tiba saatnya pengumuman untuk study tour ke Solo, pekan depan adalah waktu dimana aku harus study tour ke solo selama 1 hari.

Aku mengabarkan pada mas Doni, kalo pekan depan aku berangkat ke solo.


Study Tour ke Solo

Hari itu pun tiba, pagi hari dianter mama dan kakaku ke sekolah, aku berangkat ke Solo. Saat itu hari sabtu, hari dimana sorenya mas Doni pesiar dan dia bilang dia akan pesiar di rumahnya. Tidak berapa lama ketika aku dalam perjalanan, tiba-tiba HP ku berbunyi… dan ternyata itu adalah telfon dari mama mas Doni.

Dia bertanya, aku lagi dimana? Dan aku jawab kalo aku lagi perjalanan ke solo untuk study tour sekolah.

Dia berkata dengan nada serius “ke solo kok ga pamit sama tante sih cha ? takut ya dimintain oleh-oleh sama tante?”

Sejenak aku langsung terdiam dengan kata-katanya… aku berfikir, memang aku tidak pamit sama dia, karena selama ini juga aku nggak pernah pamit sama dia ketika aku akan kemana-mana..aku hanya pamit sama papa mamaku dan kadang sama mas doni, itupun kalo aku pergi jauh dan harus meninggalkan pesiarnya.

Lalu aku menjawab “oh maaf tante, engga gitu juga,,,ini kan acara sekolah, jadi icha nggak pamit sama tante”

“oh ya udah deh, berarti nanti kamu nggak kerumah ya? Jangan lupa oleh-olehnya ya”

“baik tante, nanti pasti icha beliin oleh-oleh dari solo.”

Nggak lama setelah pembicaraan kita selesai dalam telfon, tiba-tiba ada sms masuk. Dan itu lagi-lagi dari mamanya mas doni. Tanpa ragu dia memberiku daftar list oleh-oleh yang dia inginkan. Dari kain batik, sarung, baju batik, daster, hingga makanan khas solo dia sebutkan semua. My god, aku tertegun melihat isi sms nya… tapi aku berniat, memang akan membelikan dia oleh-oleh… jadi dengan senang hati aku carikan semua yang dia inginkan.

Sepulang dari solo, pagi hari ketika aku baru saja bangun dari tidurku, dia sudah menelfonku..dan menanyakan oleh-olehnya.. aku bilang sudah kubelikan semua dan nanti siang akan aku antar kerumah.

Sampainya disana, mas doni masih ada dirumah. Dan mas doni terheran-heran melihatku datang kerumahnya. Dengan nada cemas dia berkata, “adek kok jam segini udah kerumah, kok nggak buat istirahat aja ? kan capek baru aja pulang dari solo? Kenapa sih? Baru aja mas yang mau kerumah adek….”

Tiba-tiba dengan senyum penuh keceriaan mamanya datang menghampiriku, “aduh cantik…udah kangen ya sama mamasnya…” dengan muka malu-malu mas doni merangkulku…aku bahagia melihat kekasihku…tapi aku gemes juga melihat tingkah mamanya. Lalu aku bilang, “ini tante oleh-oleh dari solo…”

Dengan munafiknya dia bilang “kok repot-repot sih…banyak banget bawainnya”

Dasar munak loe !!!! ni semua juga kan daftar list yang loe sodorin ke gue !!!

Mas doni tampak marah denganku, dia marah kenapa mesti membawa oleh-oleh sebanyak ini… dia takut aku repot dan kelelahan membawa semua ini dijalan. Tapi aku nggak mau bilang kalo ini semua pesanan mamanya. Aku takut dia marah sama mamanya.

Sore hari, aku pulang sambil mengantar mas doni kembali ke akademinya. Diperjalanan dia bilang, kalo minggu depan dia harus ke Surabaya untuk mengikuti lomba renang se akademi di Indonesia. Aku senang, karena dia terpilih menjadi atlet renang perwakilan dari akdeminya. Berarti dia memiliki prestasi yang baik. Dengan penuh semangat aku mensuport dia.

Tiba saatnya mas Doni berangkat ke Surabaya


Siang itu aku masih di sekolah, mas doni menelfonku dan mengabarkan kalo siang ini dia berangkat kesurabaya. Pukul 14.00 dia keluar dari akdeminya. Aku nggak bisa datang ke akademinya untuk sekedar melepasnya, karena siang itu aku sedang dalam Try Out untuk ujian ku kelak…. Mas doni bilang nggak papa, yang penting dia sudah pamit dan memintaku untuk mendoakan serta untuk menjaga diriku baik-baik disini…

24 jam berlalu… malam itu sekitar pukul 03.00 dini hari, mas doni menelepon rumahku… dia mengabarkan kalo dia sudah sampai dan maaf baru menghubungiku karena sesampai disana dia langsung harus melaksanakan apel dan mendapatkan instruksi-instruksi lanjutan tentang jadwal pertandingannya kelak.

Aku senang, dia menyempatkan waktu untuk menghubungiku… dia juga mengatakan, bahwa mungkin akan susah berkomunikasi denganku, karena dia ada di asrama Angkatan Laut, berada dipinggir laut dan disana sinyal HP sangat susah didapat… aku bilang ngga papa, yang penting dia jaga kesehatan disana. Aku disini akan terus berdoa untuk kelancarannya.

1 hari…2 hari berlalu… tiba-tiba ada sms dari mamanya mas doni, yang memintaku untuk mengirim pulsa ke HP mas doni… aku kaget, kenapa mas doni sampe minta pulsa ke aku?? Tanpa menunggu lama,aku langsung pergi ke counter untuk membelikannya pulsa.. setelah petugas counter bilang bahwa pulsa sudah terkirim, aku sms mas doni dan menanyakan apakah pulsanya sudah masuk? Wajar kan aku menanyakan itu…niatku hanya mengkonfirmasi saja, siapa tau petugas counternya salah memasukkan nomer dan tidak terkirim ke nomer mas doni.

Dan tiba-tiba sekitar 30 menit kemudian, mas doni menjawab sms ku dan bertanya, “lho, kok adek tau mas habis beli pulsa?” dengan lugunya aku menjawab, “ya tau lah, kan adek yang beliin pulsa…gimana sih mas? Hehe”

Tiba-tiba sms mas doni berbeda “ lho, kok adek yang beliin pulsa? Kan mas tadi minta pulsa sama mama. Karena disini mas kehabisan pulsa dan mas nggak bisa keluar dari asrama untuk beli pulsa. Gimana sih si mama ni?”

Lalu aku kembali menjawab sms nya “tadi tu adek di sms sama mama, mama bilang untuk beliin mas doni pulsa. Ya udah kan adek nurut aja”

Aku tunggu agak lama, mas doni nggak bales sms ku juga… tiba-tiba HP ku bergetar, setelah aku buka, ternyata sms dari mama mas doni.

“tresya, kalo nggak ikhlas beliin mas doni pulsa lain kali bilang sama tante. Nggak usah dibelii ! baru beliin mas doni pulsa segitu aja udah ngadu ke mas doni”

Sumpaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah ! aku terkejut banget dengan sms mamanya mas doni kali itu. Apa salahku????? Kok dia jadi membalikkan fakta seperti itu. Lalu aku bales sms nya, “maaf tante, bukannya tresya ngadu sama mas doni, tapi tresya kan cuma mau mengkonfirmasi, sudah masuk belum pulsanya? Siapa tau aja dari counter masih pending, kan bisa tresya kirim ulang pulsanya.”

Lalu dia tidak menjawab sms ku….Biarin lah….aku masih mencoba untuk menginstropeksi diriku sendiri dan memikirkan apa yang salah pada diriku sehingga mamanya mas doni berubah padaku.

Malam itu, ketika aku masih tak bisa tidur karena memikirkan mama mas doni, tiba-tiba mas doni menelfonku…
Aku bahagia banget,disaat-saat rapuhku dia datang menemaniku…

Mas doni bilang terima kasih untuk pulsanya, dia bercerita kalo tadi dia minta pulsa ke mamanya, dan setelah dia telfon mamanya, mencari tau kenapa bisa aku yang mengirim pulsa padanya, mamanya bilang, mamanya lagi ada pertemuan persit, jadi nggak bisa membelikan mas doni pulsa.

Aku ragu, dengan jawaban mamanya. Tapi aku nggak mau mengungkapkan keraguan dan kegelisahanku lagi..aku juga nggak mau membicarakan masalah mamanya bicara seperti itu ke aku, karena aku nggak mau membuat mas doni gelisah disana. Bagaimanapun juga dia sedang diperantauan. Untuk melaksanakan perlombaan. Aku hanya ingin membuat dia terus bahagia. Aku nggak mau dia khawatir sehingga bisa membuat konsentrasinya terbag.

Kami telfon-telfonan sekitar 2 jam… walaupun dengan nada yang tersendat-sendat karena memang sinyal disana sangat buruk, tiba-tiba mas doni bilang kalo tangannya sakit… aku gugup, aku Tanya kenapa bisa sampai tangannya sakit. Dan dengan manjanya dia bilang, “adek tau nggak sih, dari tadi kita telfon-telfonan tu mas manjat ke atas ranjang kamar, tangan kiri mas memegang HP dan tangan kanan mas bergelantungan di atap kamar agar bisa mendapatkan sinyal”

Ya ampuuuuun mas, aku hampir menangis mendengar dan membayangkan posisimu sekarang…. Tapi aku geli juga bayanginnya… gila aja, bergelantungan di atap selama 2 jam Cuma mau nelfon aku… sungguh besar pengorbananmu sayang.

Kemudian aku langsung meyuruhnya untuk beristirahat…dan aku bilang, “makasih ya sayang…hati-hati disana…adek doakan yang terbaik untuk mas ”

Dengan senyum lega dia menjawabku…”sama-sama ya sayang, makasih sudah menjadi semangat mas… selamat istirahat sayang.”

Aku pun kembali ke tempat tidurku sambil memejamkan mata aku membayangkan wajahnya.



Mas Doni Juara Lomba Renang

2 hari terlewati, dan sore itu…dengan semangat penuh kegembiraan kekasihku menelfonku…dia menyampaiakn kabar gembira bahwa dia berhasil meraih juara utama dalam lomba berenangnya… aku sangat senang mendengar hal itu. Setelah dia menutup telfonnya, aku langusng menelfon papanya, dan mengucapkan selamat atas kemenangan mas doni… papanya terdengar kaget dengan kabar ini, tapi selang beberapa detik papanya tertawa bahagia…dan kami pun akhirnya tertawa bersama-sama menikmati kemenangan mas doni.

2 hari kemudian mas doni pulang dari Surabaya, dia memintaku untuk menjemputnya di akademi, dan ketika itu dia minta untuk langsung pulang kerumahku…tapi aku menahannya, aku bilang padanya, pulang dulu kerumah orang tuanya, dan sampaikan kabar gembira ini pada mereka… bagaimanapun juga, kebahagiaan ini harus orang tua mas doni dulu yang tau… lalu dia mengangguk sambil tersenyum menurut padaku.

Sampai dirumah, dia disambut oleh papa, mama dan kakaknya dengan penuh kegembiraan dan kebanggaan… aku merasa bahagia, melihat kedua orang tuanya memeluknya dengan penuh rasa bangga…aku melangkah perlahan untuk sedikit menjauh dari mereka, tiba-tiba aku merasa asing, dengan keberadaanku ditengah-tengah kehangatan keluarganya. selangkah aku mundur dari sampingnya, dan tiba-tiba tangannya meraih bajuku…dalam pelukan mamanya, dia menoleh dan tersenyum padaku, serta memegangku dengan erat, tak mau aku menjauh darinya… aku tersenyum dan kembali mendekat kesisinya…

Mama dan kakaknya sudah menyiapkan makan malam untuk kita semua.. dan dalam makan malam itu, dia begitu antusias menceritakan semua pengalamannya disana… kami menyimaknya sambil menikmati kelezatan makan malam ini…

Setelah selesai makan, mas doni kembali melanjutkan perbincangannya dengan papanya diruang tamu..sedangkan aku, masih dimeja makan bersama mama dan kakaknya… lalu aku berinisiatif untuk membereskan meja makan, alih-alih melarangku, mamanya malah menumpukkan semua piring kotor ini dan menyuruhku untuk mencuci piring di belakang.

Awalnya aku kaget, tapi dengan senang hati aku melakukannya…kulihat dari balik jendela, mas doni masih belum sadar kalo aku mencuci piring sendirian di belakang. Mas doni masih dengan semangatnya ngobrol bersama papanya. Setelah aku hampir selesai mencuci semua piring ini, mas doni mencariku di meja makan dan menemukanku sendirian didalam dapur. Mas doni memarahiku, kenapa aku mencuci piring-piring ini? Lalu akau jawab, nggak papa mas… tanpa aku beritahu bahwa ini suruhan mamanya.

Selama ini aku diam, karena aku nggak mau mas doni berfikiran buruk terhadap mamanya. Dan aku juga berfikir, mungkin memang seperti ini sifat mamanya, dan aku takut dinilai sebagai pribadi yang manja dengan menceritakan semua kelakuan mamanya. Aku simpan saja semua ini.

Kadang aku ingin bercerita pada mamaku, tentang perubahan sikap mama mas doni padaku, tapi aku juga takut kalo mamaku jadi khawatir dan berubah pikiran untuk tidak merestui pertunanganku dengan mas doni…

Cincin PAJA


Seminggu berlalu, tiba saatnya mas doni pesiar dan kita bertemu lagi…Sebelumnya dia sms aku, kalo dia ada surprise buat aku. Dan ternyata, dia sudah memesankan cincin pertunangan untuk kita nanti. Cincin PAJA… cincin kharismatik para almamater Taruna.

Dia menunjukkan cincin itu padaku, cincin berwarna perak, dengan ukiran khas matra akademinya. Dia mencobakan cincin itu padaku…dan tepat, langsung masuk dengan manisnya di jariku… sungguh indah, aku terharu… sungguh rasanya seperti sekarang aku sudah bertunangan dengannya.

Sebenarnya, seorang taruna tidak boleh menikah/bertunangan dengan seorang gadis ketika dia masih menjalani pendidikan, tapi kita akan melaksanakan ini secara diam-diam. Mungkin kelak di hari pertunangan kami, kami tidak akan menyebutkan bahwa ini adalah pertunangan, dia akan bilang, bahwa cincin ini adalah kado untuk ulang tahunku…biar, hanya keluarga kami saja yang tau.

Bersambung...


Lanjutkan...

Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 10 )

Oleh Tresya Agnashila

Pagi hari, aku terbangun dengan senyum di bibirku.

Mamaku masuk ke kamarku dan menyapaku, “selamat pagi cantiiiik…”

“maaah...!” Aku memanggilnya.

Mama duduk menghampiriku dan bertanya, “ada apa sayang? Pagi-pagi kok udah manja gini?

Aku bilang ke mama kalo semalem mas doni melamarku, “mah, mas doni ngajakin tunangan...”

Mamaku kaget, dia menatapku dan seakan belum yakin dengan apa yang kukatakan, “kamu ngga ngelindur kan?”

Iiiiiih si mama...aku serius ni mah!

Mama tersenyum memandangku, “doni anak yang baik, mama percaya sama dia.”

“Artinyaaa? mama boleh mah? Setuju kalo mas doni sama aku tunangan?”

Mama menjawab sambil berdiri membuka jendela kamarku…“dasar anak nakal, kalo mama nggak setuju, mana mungkin semalem mama ngomong gitu sama doni!”

Hehehehe…iya juga ya mah. Aku langsung berlari kecil kea rah mamaku dan memeluknya sambil mengucapkan terima kasih padanya.

Mamaku kembali memelukku dan bilang, apapun akan mama lakukan asal anak-anak mama bahagia…

Mama ku emang d’best xixixixi…

Nggak sabar aku langsung telfon kakaku,dan mengabarkan berita bahagia ini… kakaku terdengar gembira juga… dan dia mengejekku dengan memanggilku calon persit.

Lalu aku telfon mas doni dan bilang kalo mama udah setuju dengan rencana dia. Dia juga bilang, kalo hari ini dia mau bilang sama mama papanya tentang rencana kita.

Hari ini rencana kita adalah pergi ke makam kakek nenek ku dan kakek neneknya mas doni. Makam kakek nenekku sih deket dengan rumahku. Masih dalam kota dan mungkin hanya 20menit dari rumah. Tapi kalo makamnya kakek nenek mas doni, agak jauh dari kota ini, sekitar 2 jam ditempuh perjalanan darat..hehe…

Jadi pagi hari, jam 09.00 mas doni jemput aku dirumah dan kita ziarah dulu ke makam kakek nenekku..setelah itu kami langsung bergegas ke kota dimana kakek dan nenek mas doni disemayamkan. Dalam perjalanan kami terus membahas masalah pertunangan kami. Mas doni bilang, kita tunangan di acara ulang tahunku aja, yang kira-kira 3 bulan lagi akan dirayakan. Aku setuju dengan ide mas doni, dan kami berencana membuat ini menjadi surprise bagi semua tamu undangan.

Mas doni bilang, akan memberiku cincin “PAJA”. Lalu dia menjelaskan, cincin paja adalah cincin Taruna, yang dibuat sepasang untuk rekanitanya. Untuk kekasih hati dan orang yang disayanginya. Aku menurut aja dengan kemauannya. Dan dia bilang, setelah masuk nanti, dia akan langsung pesan cicin itu di akademinya. Dia juga minta aku buat pakai gaun yang waktu itu aku kenakan di malam akrab, dia bilang aku terlihat anggun dan dewasa menggunakan gaun itu…. Aku mengangguk menuruti semua inginnya. Seperjalanan kami sangat bahagia, membicarakan masa depan kami nanti…..

Moment ziarah ini kami gunakan juga sebagai moment meminta restu kepada almarhum kakek nenek kami… ketika berdoa di depan nisannya, mas doni nampak serius dengan memejamkan mata dan meletakkan tangan di atas pusaran nisan kakek neneknya… aku bahagia, mendapatkan calon pendamping hidup yang benar-benar dewasa… lengkap dengan semua pesonanya.

Setelah selesai berziarah, kami pulang..dan dalam perjalanan mas doni meminta ijinku untuk besok berkunjung ke rumah teman-teman sekolahnya. Dengan senang hati aku memberikan ijin padanya….

Pagi hari….aku bingung dengan apa yang akan aku lakukan hari ini. Kemudian mama mengajakku jalan-jalan ke pasar tradisional, kami berbelanja dan kami memasak bersama… sekitar pukul 11.00, HP ku berbunyi… ternyata arjunaku yang menelefonku…

“assalamualaikum sayang….“

“waalaikumsalam persitku... lagi ngapain dek? Mas udah di tempat temen mas ni. Baru mau pada ngajakin main voli”

“adek baru aja pulang dari pasar mas sama mama, ni sekarang lagi masak….”

“waah, enak ya…. Mas jadi laper”

“hehehehee…dasar perut karet. Denger masakan aja langsung laper…”

“hehe…iya lah, masakannya enak gitu, sapa yang gak ketagihan ”

“hehe..iya iya…”

“ya udah, mas Cuma mau ngabari aja kalo mas udah sampe ditempat temen mas, mas juga Cuma pengen tau aja adekku ini lagi apa… oke, kalo gitu mas lanjut main dulu ya sayang, nanti jangan lupa sholat ya….”

“iya mas, mas juga hati-hati disana ya… awas lho, jangan lirak-lirik cewek lain. Hehehe”

“siap ndan!” dengan tegas dia menjawabku.

Sehari terlewati tanpa bersamanya…. Iseng-iseng aku telfon temenku yang lagi pada study tour…mereka tampak gembira sekali disana.. apa lagi Tomy, temen yang aku kasih tiket ke bali… nggak henti-henti dia bilang Thank’s sama aku… mendengar kebahagian mereka, aku jadi ikut merasakan kebahagiaan itu…. Sungguh senang, ketika bisa membuat orang lain bahagia.

Nggak kerasa waktu liburanku dan mas doni tinggal 2 hari lagi. Hari ini kami janjian, akan pergi berbelanja kebutuhan mas doni selama di akademi nanti…. Dari mulai sabun mandi, pasta gigi, parfum, ballpoint, notes, minyak rambut, handbody, dan segala macam kebuthan pribadinya nanti…. Lagi-lagi kami berbelanja di supermarket seperti ketika sore itu kami berbelanja sayur… selesai membeli perlengkapannya, mas doni memintaku untuk berbelanja perlengkapanku juga…. Dari deodorant, parfum, pelembab, sabun, dan lain-lain hingga pembalutpun dia nggak malu buat mengambilnya… sungguh, kami sudah seperti pasangan suami istri.

Dalam mall yang cukup besar ini, sayang rasanya kalo kita Cuma pergi belanja perlengkapan pribadi…mas doni mengajakku jalan-jalan melihat lihat baju, sepatu, tas dan lain sebagainya… aku juga membelikannya jam tangan, agar kelak, dimanapun dia berada, ketika dia melihat waktu, dia juga selalu mengingatku… kemudian dia membelikan aku sepasang anting. Dia ingin dia selalu menempel dalam tubuhku…dekat dengan kepalaku, dan selalu dalam pikiranku.

Setelah berbelanja, kami mampir ke salah satu tempat makan untuk makan siang. Setelah puas bermain seharian, kami pulang… mas doni minta untuk tinggal sejenak dirumahku… dia ingin menghabiskan 2 hari ini untuk berdua denganku… dengan senang hati aku menyambut keinginannya… 

Sambil membuka-buka belanjaan kami tadi, kami bercanda tawa di ruang keluarga,… aku membereskan semua kebutuhannya, dia juga memasangkan anting di telingaku…. Kami kelelahan…dan kami sama-sama tersandar di bawah sofa…hingga akhirnya kami tertidur dengan pulasnya….

Entah dari mana datangnya selimut ini… ketika aku terbangun, aku melihat mas doni masih tertidur dengan pulas… tapi ada selimut yang menyelimuti tubuh kami… aku tau, pasti mama yang menyelimuti kami…

Melihat kekasihku masih tertidur pulas, aku ngga tega menyentuhnya, takut jika dia terbangun…. Aku masih sangat merindukannya, meski dia dalam pelukanku. Tiba-tiba aku terbayang, lusa dia sudah kembali ke kademi…meninggalkanku lagi… tanpa sadar air mata ini menetes begitu saja..aku masih belum rela, berpisah dengannya….

Tanpa ragu aku memeluknya, memeluknya dengan sangat erat… dia kemudian terbagun, dan membalas pelukanku..seakan dia tau apa yang ada dalam pikiranku… sambil membelai rambutku, dia berbisik. “ tunggu mas sayang, mas pasti kembali lagi…”

aku mengangguk bersama tetsan air mataku….

Kami tertidur lagi… dan ketika kami bangun, mama sudah menyiapkan makan malam untuk kami….
Kami sama-sama malu, karena membiarkan mama masak sendiri… lalu papa datang, dan kami pun makan bersama-sama…
Setelah makan, mas doni pamit pulang.

Malam terlewati, pagi pun datang… sore ini, aku harus ikhlas melepas kepergian kekasih hatiku lagi…. Dia memintaku untuk datang kerumahnya. Pagi hari aku langsung kerumahnya… membantu menyiapkan semua perlengkapannya… sore hari, sekitar pukul 15.00, aku, mas doni, papa, mama dan kakaknya berkumpul diruang keluarga. Mas doni sudah lengkap dengan seragam akademinya… tiba-tiba dengan nada dan sikap yang sangat serius, mas doni meminta ijin kepada papa dan mama nya untuk mengatakan sesuatu. Suasana menjadi serius, dan mas doni mulai mengungkapkan apa yang ingin dia katakan.

Mas doni berkata, “Pah,mah, doni pengen bilang sesuatu…. Sebelumnya doni mau berterima kasih sama mama yang telah mengenalkan doni pada tresya. Dari dulu, doni yakin akan pilihan mama, dan sekarang doni semakin yakin bahwa pilihan mama juga adalah pilihan doni. Disini, sebagai anak, doni ingin menyampaikan, bahwa doni ingin hubungan doni dan tresya berada dalam jenjang yang lebih serius. Doni sudah melamar tresya secara pribadi, dan tresya menerima lamaran doni. Kami ingin bertunangan. Doni ingin mengikat hubungan dengan tresya, biar kelak, ketika doni ditugaskan dimanapun, doni sudah lega meninggalkan tresya disini. Doni mohon ijin restu dari mama dan papa”

Papa mas doni dengan raut wajah yang serius mendengarkan permohonan anaknya, bilang “Kamu sudah besar, sudah waktunya kamu bicara seperti ini. Papa juga senang dengan tresya, papa merestui kalian.”

Aku dan mas doni tersenyum lega mendengar jawaban dari papanya…
Tapi… kenapa mamanya berbeda ya ?

Meskipun mamanya tersenyum dan merestui hubungan kami, tapi seakan-akan aku merasakan ada yang mengganjal dengan mamanya mas doni. Tapi melihat kebahagiaan mas doni, kembali aku menyimpan rapat-rapat keganjalan dihatiku ini..

Waktu sudah menunjukkan pukul 17.00, Bus akademi pun sudah tiba di depan rumah… aku harus mengembalikan kekasih hatiku untuk menempuh pendidikan demi membela bangsa dan Negara. Setelah dia berpamitan dengan kedua orang tua dan kakaknya, dia datang ke arahku… dia memelukku dan mencium keningku…

“mas pergi ya sayang, tapi mas akan kembali….tunggu mas dan jaga cinta kita”

Aku tersenyum sambil memeluknya lagi… aku mencium tangannya, dan dia kembali mencium keningku.
Dia pun berjalan ke aras bus, naik…dan melambaikan tangannya pada kami.

Setelah dia pergi, tiba-tiba mama mas doni bilang padaku… tresya mau langsung pulang?
Apa mau disini dulu?

Aku jawab, “mungkin langsung pulang aja ya tante… kan udah sore juga.”

Tiba-tiba dia menyindirku “ hhmmm,udah ga ada mas doni aja langsung pulang…”

Meskipun dia bilang seperti itu dengan nada bercanda, tapi itu sangat mengena di hatiku. Aku berfikir, apa salahku sama dia, hingga dia menjadi seperti itu padaku?
Aku bilang “nggak gitu juga tante, besok kan icha juga kembali masuk ke sekolah..icha juga harus menyiapkan perlengkapan sekolah icha.”

Dia tersenyum dan bilang “iyaa, nggak papa kok”

Dalam perjalanan aku terus memikirkan kata-katanya…
Kok bisa ya dia ngomong gitu? Padahal selama ini dia nggak pernah kayak gitu sama aku… apa salahku? Toh selama ini ketika mas doni masih di asrama aku sering juga main ke rumahnya. Sekedar menemaninya memasak, membawakannya makanan, bahkan dulu ketika papanya sakit, tiap hari juga aku mengurusnya… aku nggak pengen sih mengingat semua yang sudah pernah aku lakukan, tapi dengan sikapnya yang seperti itu..aku merasa cemas dan terus menginstropeksi diriku.

Sampai dirumah, aku langsung masuk kamar dan menyiapkan perlengkapan sekolahku.

Bersambung…

Lanjutkan...

“Man Jadda Wajada!” Mantra 'Sakti' dari Pesantren

Oleh Terjum

“Man Jadda Wajada”

Anda sudah tahu 'mantra sakti' ini? Anda sudah memahami apa maknanya?

“Man Jadda Wajada” adalah mantra yang sangat populer dan tak asing lagi di dunia pesantren. Mantra ini terbukti ampuh selama berabad-abad lamanya.

Mantra yang sudah terbukti mampu mencetak manusia-manusia dengan kepribadian tangguh, berakhlak mulia, berbudi luhur dan punya semangat juang tinggi.

Mantra yang sudah terbukti mampu mencetak ulama-ulama besar dan pemimpin-pemimpin negeri di berbagai bidang kehidupan.

Anda yang pernah tinggal di pondok pesantren mungkin faham betul apa makna mantra ini.

“Man Jadda Wajada”, kata mutiara bahasa arab ini artinya ringkas tapi tegas “Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil”.


Grup Band yang Sukses dengan Semangat “Man Jadda Wajada”

Karena saya bukan orang pesantren dan tak pernah mengenyam pendidikan di pondok pesantren (kecuali pesantren kilat..hehe..), saya baru memahami lebih jelas tentang mantra ini beberapa waktu yang lalu di sebuah stasiun televisi swasta, dalam acara “Kick Andi”.

Acara Talk Show yang sangat populer ini, malam itu mengambil tema “Man Jadda Wajada”. Menghadirkan bintang tamu beberapa alumni, pendiri pesantren dan orang-orang yang terkait dengan dunia pesantren.

Salah satu bintang tamunya adalah sekelompok pemuda alumni pesantren yang mendulang sukses di dunia panggung hiburan. Mereka bukan hanya sukses di Indonesia tapi juga sukses di negeri tetangga (Malaysia, Brunai Darusalam dan Singapura). Anda mungkin tak asing lagi dengan kiprah grup band ini di panggung musik Indonesia.

Mereka adalah “Wali”, grup band yang sudah banyak mencetak hit dengan lirik lagu-lagunya yang religius dan sarat makna. Ternyata Wali juga menggunakan mantra "Man Jadda Wajada" dalam meniti karier bermusiknya yang mereka awali dari lingkungan pesantren.

Mereka bersungguh-sungguh mengejar impian-impian mereka untuk sukses di panggung musik tanah air dan manca negara. Dan mereka sangat sukses menjadi sebuah grup band ternama yang mampu mencetak banyak hit bahkan rekor Muri.



Novel dan Film dengan Ruh “Man Jadda Wajada”

Bintang tamu yang tak kalah menarik adalah Ahmad Fuadi, penulis novel laris “Negeri 5 Menara” bersama sutradara dan para pemeran film “Negeri 5 Menara” yang diadaftasi dari novel tersebut. Ahmad Fuadi, sang penulis novel, juga adalah alumni pesantren modern Gontor. Dengan mantra "Manjadda wa Jadda" pula Fuadi berhasil menjadi penulis novel yang sukses, sampai novel tersebut diangkat ke layar lebar.

Oleh sang sutradara dan penulis skenario film Negeri 5 Menara, mantra Man Jadda Wajada dijadikan ruh dari cerita filmnya.

Film itu sendiri dibuat di lingkungan pondok pesantren Darussalam, Gontor, Ponorogo. Lingkungan pesantren yang kental dengan suasana religiusnya. Salah satu pesantren terbesar dan ternama kebanggaan negeri ini. Pondok pesantren yang sudah banyak melahirkan ulama-ulama besar dan pemimpin-pemimpin negeri.

Berikut ini profile Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor.



Adegan filmnya diawali dengan seorang ustad yang masuk ke ruang kelas pesantren dengan membawa sebatang kayu dan sebilah pedang tumpul. Dia mau menunjukan makna dari mantra “Man Jadda Wajada” itu kepada para santri baru. Dia sengaja tidak menggunakan pedang yang tajam, tapi pedang yang tumpul. Dia mau membuktikan bahwa dengan pedang yang tumpul sekalipun jika dia bersungguh-sungguh ingin memotong batang kayu itu dia pasti bisa.

Saya tak perlu banyak kata, silakan anda saksikan sendiri cuplikan adegan film “Negeri 5 Menara” berikut ini:



 

Implementasi Mantra Sakti “Man Jadda Wajada” dalam Keseharian

Kata mutiara dari bahasa arab yang sangat populer di dunia pesantren ini tidak hanya bisa diimplematasikan lingkungan reliigius oleh para santri, ustadz dan kyai, tapi bisa diimplentasikan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Mantra Man Jadda Wajada bisa diimplementasikan oleh siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Bisa jadi mantra di lingkungan kerja, lingkungan pendidikan, lingkungan bisnis dan di lingkungan masyarakat yang lebih luas, bahkan di lingkungan keluarga.

Tanamkan dalam diri, dalam pikiran dan perasaan agar mantra ini tertanam kuat di alam bawah sadar, “Man Jadda Wajada”, Jika anda bersungguh-sungguh, anda akan berhasil.

Apakah anda sudah mengejawantahkan mantra ini dalam kehidupan anda? Bagaimana caranya? Silakan berbagi di komentar.

Image: Dokumentasi kompasiana.com/roelly87

Lanjutkan...

Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 9 )

Oleh Tresya Agnashila

Aku berbalik arah dan terus memeluknya, sambil berkata, “terima kasih sayang, aku begitu berharga dimatamu.”

Dengan mata yang terlihat masih mengantuk, dia tersenyum padaku. Tiba-tiba ada suara aneh diantara kita berdua, “kruyuk... kruyuuk... kruyuuuk... kruyuuuuk...”

Aku tersentak lembut dari peluknya, kupandangi wajahnya dengan penuh tanda tanya?

Dengan manisnya dia bilang, ”Laper sayaaang.”

Iiiiiih...lucunyaaaaaa..:)

Aku dorong mas doni keluar dari kamar menuju ruang makan, lalu aku layani dia dengan penuh kasih sayang, segelas susu putih, semangkuk sup jagung, dan beberapa potong apel merah yang sudah kukupas… dia terlihat lahap memakan sup jagung buatan mama.

Setelah sarapan, dia bergegas mandi dan kurapikan tempat tidurnya… kulihat di bawah bantalnya, ada HP. Dan begitu kubuka, kulihat fotoku dan dirinya di pantai kemarin sudah dia jadikan wallpaper nya.

Iseng-iseng aku buka sms-nya, isinya cuma sms dari aku, mamanya, dan beberapa teman akademiknya yang mengabarkan kalau mereka sudah sampai di kampung halaman.

Selesai mandi, kita tidak punya rencana untuk bermain kemana-mana… hari ini, kita akan beristirahat di rumah mas doni. Dia mengajakku ke lantai atas… di atas ada loteng tempat dimana dia biasa menyendiri.. memandangi langit, sambil melihat lingkungan sekitar dari atas.

Dia membawa gitar, dan menyuruhku mengambil juice serta beberapa potong apel di kulkas. Kita naik pacaran di atas loteng sambil bernyanyi di iringi petikan gitar...co cwiiit..:)

Nggak kerasa, waktu udah menunjukan pukul 13.00… kita sudah cukup lama berduaan di loteng. Mas doni mengeluh lapar lagi… iiih, dasar ni orang, perutnya cepet banget sih bekerja..hehehe

Kemudian kita turun dan makan masakan mamanya yang sudah tersaji di dapur. Setelah makan, kita bingung mau ngapain… kita buka koleksi dvd milik kakaknya, dan kita menemukan beberapa film action, kemudian kita sepakat untuk menonton salah satu dvd koleksi kakaknya.

Sambil tiduran di atas sofa, nggak kerasa aku tidur beneran dipangkuan mas doni… entah berapa lama aku sudah tertidur, yang aku tau tubuhku sudah dilindungi oleh selimut tipis milik mas doni… aku sempet takut, karena aku hanya berdua di rumah, aku takut mas doni punya pikiran yang aneh-aneh terhadapku… meskipun dalam hati aku percaya dia nggak akan melakukan itu padaku, tapi rasa cemas tetap ada dalam hatiku.

Setelah tersadar dari tidurku, aku langsung menutup seluruh tubuhku dengan selimut, berharap mas doni tidak melihat tubuhku yang tertidur walaupun aku memakai pakaian lengkap dan tidak minim.

Mas doni yang masih asyik menonton dvd, tiba-tiba ikut kaget dengan sikapku… kemudian dia meletakkan remote dari tangannya dan mendekatkan diri ke tubuhku, "tenang aja sayang, aku bukan orang seperti itu…aku mencintaimu dengan tulus, aku ingin menjagamu, bukan merusakmu. Kelak juga tiba waktunya, aku akan menunggu untukmu.”

Sebagai wanita, aku ingin menangis mendengar kata-kata nya… setan apa yang merasuki pikiranku, hingga aku bisa berfikiran buruk tentang pria yang mencintaiku dengan tulus. Aku tertegun melihat sikapnya yang begitu menghargaiku sebagai seorang wanita. Aku malu pada diriku sendiri, yang sudah berfikiran negatif kepadanya.

Lagi-lagi aku hanya bisa memeluk dan bersimpuh padanya, "maafin aku mas…aku hanya takut dan khawatir. Maafin aku sudah berfikiran buruk tentangmu”

Mas doni mengangkatku, mencium keningku dan berkata, “inilah wanitaku…wanita yang selalu menjaga harga dirinya.” Lagi-lagi dia menyanjungku dan memelukku dengan erat.

Suasana sudah semakin mencair…. Kita ngobrol dan bercanda seperti biasa… lalu aku coba Tanya padanya:

Me : “ mas……”

M Doni : “ Iya sayang…..?”

Me : “ kenapa mas menyayangiku ?”

M Doni : “ karena kamu lucu.”

Me : “kenapa mas mencintaiku?”

M Doni : “karena kamu selalu ada difikiranku”

Me : “kenapa mas memilihku?”

M Doni : “karena hatiku yang memerintahku”

Me : “kenapa mas mau menjagaku?”

M Doni : “ karena kamu terlalu berharga untuk tidak kujaga”

Me : “kenapa setelah sekian lama mas baru menciumku?”

M Doni : sambil menatapku “karena kamu begitu berharga”

Me : “kenapa mas menghargaiku?”

M Doni : sambil menatapku lebih dalam “ karena kamu adalah wanitaku”

Tatapannya begitu dalam untukku, jawabannya begitu menyayat hatiku. Sngguh, aku tak tau harus bagaimana menghadapinya,dia begitu sempurna. Dia begitu jujur menjawab setiap pertanyaanku, dan dia begitu tulus menunjukkan rasa sayangnya padaku. Aku ingin menunjukkan rasa sayangku padanya yang tak kalah besar dengan rasa sayangnya padaku… aku ingin menunjukkan bahwa aku juga memilihnya, menyayanginya dan percaya padanya.

Dewi cinta datang disela-sela kita berdua…tatapan ini begitu lama, semakin kuat dan dalam..aku tak bisa menghindarinya…tiba-tiba kurasakan ada sesuatu yang mendorongku mendekat padanya…sesuatu yang tak terlihat, tapi bisa kurasakan… aku menciumnya… aku mencium bibirnya….dia diam, sejenak dia terdiam, aku pun terdiam…mata kami masih saling memandang.

Aku gugup, sama sekali tak bergerak, aku tak bisa meneruskan ciumanku,tapi aku juga tak sanggup melepaskan bibirku dari bibirnya.. kemudian kurasakan tanganya memejamkan mataku, dan dia juga memejamkan matanya, kemudian dia mendekapku, sambil meneruskan ciumanku.

Lama kami berciuman…seakan aku tak ingin melepaskannya… aku ingin tetap menyatu dengannya…. Kadang kami terhenti untuk menghela nafas…kemudian kami berciuman lagi… 2 3 dan 4 kali kami melakukannya..dan tiba-tiba dia melepaskan ciuman nya.

Dia terlihat ter engah-engah…sambil menekan lenganku dia berkata “cukup dek…mas juga manusia biasa..”

Hahahahahaaaa….dalam hatiku jujur saat itu aku malu, tapi aku geli juga… ekspresinya aneh banget… seakan ketakutan menatapku… hahahahahahaaaa.

Kemudian aku memeluknya sambil membelai kepalanya… “maafin adek ya mas… adek cuma pengen mas tau kalo adek sayang mas, dan adek percaya sama mas.”

Tiba-tiba dia bangkit dan menggilitiki perutku….sambil teriak “ anak nakaaaaaal”…wkwkwkwkwkwwk,,,, kami kembali bercanda dan berperang kejar-kejaran dalam rumah.

Sore hari dia mengajakku untuk berenang. Tapi dasar si mas doni, ngajak berenang tapi akunya nggak boleh renang…jadi aku Cuma suruh nungguin dia aja… hahahahaa…. Dasar sayangku ni lucu banget….

Sesampai di kolam renang banyak cewek-cewek cantik dengan bikininya… ga sedikit cewek yang memandangi kekasihku dengan tatapan genitnya… Hhmmm…ini ni, bahaya…! Melihat kegelisahanku, tiba-tiba mas doni menggandeng tanganku, dan ketika lewat di depan gadis-gadis itu, mas doni tiba-tiba ngomong, “mah,mama tunggu disini ya” hahahahaaa…. Norak banget sih mas pake panggil mama segala…. Hahaha..tapi so cute juga.

Sebelum berenang dia jogging-joging dulu,… trus push up, sit up, dan kemudian…byuuuuur…. Hhhmmm…gantengku lagi bermain dengan air.

Pengen banget ikut nyebur..tapi ngga boleh sama pak komandan L katanya ntar kalo berenang, pake baju renang, tubuhku bisa diliatin orang-orang di sekitar kolam renang. Dan dia ngga terima kana hal itu…xixixixi,lucu banget sih sayangku ini..:)

Bolak-balik kolam hampir 7 kali, dia menepi…aku liat dia kecapekan, lalu au hampiri dia sambil memberikan minuman pengganti ion tubuh buat dia… dia seneng banget… sambil terengah-engah dia bilang, “makasih ya sayang….”

Bolak-balik lagi sekitar 5 kali, akhirnya mas doni selesai berenang..aku bawakan handuk untuk mengusap dan menutupi tubuhnya… dia terlihat senang dengan semua perhatianku.. kami duduk-duduk sebentar sambil aku siapkan peralatan mandinya, kemudian mas doni pergi membersihkan diri dan mengganti pakaiannya.

Setelah selesai, kami pulang dan mampir ke alun-alun kota untuk menikmati semangkuk bakso…
Tubuh mas doni yang dingin, akhirnya dihangatkan oleh semangkuk bakso panas nan pedaaas.

Menjelang maghrib kita tiba di rumah.. mama sendirian di rumah, papaku masih dinas diluar kota… tiba-tiba mama bilang, “don, disini dulu aja nemenin icha sama tante”

Dengan wajah gembira mas doni menjawab “siap tante ”

Tumben ni mama nyuruh anak orang buat tinggal dirumah…xixixixi, tapi ngga papa lah, beruntung buat aku sama mas doni jadi makin lama berduaan.

Setelah sholat magrib, kami bertiga ngobrol dan bercanda di ruang keluarga… tiba-tiba mama ngomong sama mas doni… sikap mama sih santai, tapi aku tau banget kalo omongan mama ini serius.

Mama bilang ke mas doni “don, tante titip icha ya sama kamu… tante percaya sama kamu. Tante nilai selama ini kamu baik, sama icha,sama tante & om juga. Kamu sopan dan bisa menjaga serta melindungi icha. kamu tau sendiri kan, tante Cuma punya 2 orang anak. Kakanya icha sudah di ambil orang (nikah maksudnya), dan sekarang tinggal icha yang tante punya. Tante rela lakuin apa aja dan berikan apa aja untuk anak tante bahagia. Dari kecil, icha dan kakaknya hampir tidak pernah menderita hal apapun, jadi tante mohon, kelak kamu juga bisa bahagiakan icha.”

Mas doni tertunduk mendengar amanah dari mama, aku memeluk mama dan bilang, “icha sayang mama, icha juga sayang mas doni… mama percaya deh sama kita, mas doni bisa menjaga icha kok mah”

Mamaku memandangku sambil memelukku dengan erat.

Dan mas doni mengangkat kepalanya dan dengan tegas dia berkata “saya janji tante, saya akan menjaga icha seperti tante dan om menjaganya. Saya janji saya akan melindungi icha, dan berusaha selalu membahagiakan icha.”

Dalam pelukan mama aku melihat keseriusan mas doni… aku semakin terharu dengan keadaan ini.

Kita bertiga meneruskan menonton TV, dan tiba-tiba mama bilang…”mama ngantuk..mama tidur dulu ya.. kalian nonton tv aja ngga papa, nanti kalo doni pulang jangan lupa kunci pintu depan dan belakang ya cha”

Setelah mama masuk kamar, mas doni tiba-tiba bilang, “dek, gimana kalo kita tunangan aja?”

“haaaaaaaaaaaaaaaaaaahhh????”

Aku kaget setengah mati mendengar mas doni ingin bertunangan denganku.
Aku masih syoook dengan ucapannya tadi.

Dia menyadarkanku dengan mengecilkan volume TV. Meskipun sudah sadar, tapi aku masih bingung mesti jawab apa dari pertanyaanya.

Mas doni menggenggam tanganku, dan meyakinkanku bahwa dia benar-benar mencintaiku. Sedikitpun aku sudah tidak meragukan cinta dan sayangnya padaku. Cuma aku masih syok aja..nggak nyangka dia bisa berfikiran sejauh itu.

Kemudian aku bertanya, “kok tiba-tiba ngomong tunangan sih mas? Emang kenapa?”

Dengan singkat dia menjawab, “mas Cuma nggak mau kehilangan adek”

Me : “aku nggak kemana-kemana kok mas..aku disini aja, nunggu mas doni J”

M Doni : “adek memang nggak kemana-mana, tapi justru mas yang akan kemana-mana. Setelah lulus nanti, mas akan menjalani pendidikan lagi di Bandung, paling engga selama 1 tahun, setelah itu pasti mas dilempar ke luar jawa, dalam waktu yang tidak dapat dipastikan. Mas ingin tenang dimedan perang. Mas ingin memiliki adek, meski belum seutuhnya. Jadi walaupun mas diluar jawa, adek disini adalah milik mas.”

Aku terharu dengan penjelasannya. Dan dengan senang hati aku menerima pinangannya,,,,

Dalam dekapannya aku masih ingin mengajukan beberapa pertanyaan padanya…

Me : “ mas, kok bisa sih manteb gini sama aku?”

M Doni : “mas juga nggak tau dek. Tapi mas hanya mengikuti kata hati…mas juga nyaman berada disisi adek. Adek bisa melayani mas lahir dan batin. Keluarga kita juga sudah cocok. Mama adek juga sudah menyerahkan adek pada mas. Mas ingin membuktikan keseriusan mas pada adek dan keluarga adek.”

Aku semakin terharu dengan pernyataannya. Dan sudah tak ada pertanyaan lagi yang ingin kuutarakan padanya…

Waktu sudah menunjukan pukul 22.00, mas doni pamit pulang,dan dia menyuruhku segera tidur karena sudah malam. Aku mengantarnya ke halaman depan, kemudian mengunci garasi dan semua pintu.

Dalam kamar aku masih memikirkan kata-katanya….aku bahagia dan masih tidak menyangka…benarkah ini….
Aku pandangi foto kita berdua… dan aku melihat, bahwa mas doni memang tepat untukku.
Aku tertidur sambil memeluk boneka pororo dan foto kekasihku.

Bersambung...

Lanjutkan...

Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 8 )

Oleh Tresya Agnashila

Pagi hari, pukul 05.00 tiba-tiba aku seperti mimpi mendengar suara klakson mobil mas Doni.

Setelah sekitar lebih dari 5 menit, aku terbangun dan ternyata, weeew, aku nggak mimpi.. mas Doni sudah berdiri di depan jendela kamarku sambil menggunakan pakaian olah raganya.

Dia berteriak, “Ayooo bangun dek… jogging yu biar sehat..cepetan sana mandi…”

Aku langsung bergegas bangun dari tempat tidurku dan bersiap-siap buat jogging sama mas Doni. Setelah menunggu kira-kira 25 menit, aku keluar dan kulihat mas Doni sedang lompat-lompat di bawah ring basket depan rumahku.

Kami berdua akhirnya berlari-lari kecil keliling komplek rumahku. Kebetulan di komplek rumahku, ada taman yang memang khusus untuk berolahraga. Kami pergi kesana. Setelah berlari-lari sekitar 40 menit, mas Doni bilang, nanti jam 9 mau ngajak aku main keluar.

Aku tanya “kemana mas?”

Tapi dia bilang, “surprise donk “

Hhhmmm… bikin penasaran aja ni orang…

Setelah jogging, mas doni mampir ke rumahku sebentar buat menyapa papa & mamaku.. sekalian pamit kalo nanti jam 09.00 mau ngajak aku main keluar..papa mama ku sudah sangat percaya sama dia, dan pasti mengijinkan aku pergi bersamanya. Setelah ams doni pulang, aku bantuin mama dulu masak di dapur, setelah sekitar pukul 08.00 an, aku bersih-bersih diri sekaligus siap-siap buat main sama mas doni.

Pukul 08.45 mas doni udah datang, dan tentunya aku juga udah ready…. Akhirnya tepat pukul 09.00 kita berangkat pergi bermain… di jalan mas doni masih belum mau ngaku mau ngajak aku kemana. Tapi kita sempet mampir ke salah satu minimarket untuk beli minuman serta cemilan dan roti-roti coklat.

“hhhhmmmm…banyak banget sih mas bekalnya.. emang mau main jauh ya ?

Mas doni Cuma nyengir aja…!

Kita berjalan menuju arahkota jogja…dengan nada sok tau aku bilang, “mau ke malioboro ya? Apa keraton mas?”

Mas doni masih aja setia dengan cengirannya!

Huuuuft, BT deh..mau kemana siih ni orang !!!!
Setelah menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam, akhirnya kita sampai di jalan yang naik dan berliku…persis seperti perjalanan ke puncak, tapi tanah disekitar terlihat sangat gersang…
Duh, mau kemana sih ni orang ???

Sumpah deh, jalannya kecil, berliku dan banyak kendaraan besar lainnya yang lewat…sampe kadang kita harus berhenti minggir dulu untuk mempersilahkan kendaraan lain lewat.

Aku hampir aja dibuat mabuk oleh jalanan yang berkelak-kelok itu…dan dipinggir jalan aku melihat tulisan dengan anak panah “Pantai Baron, krakal, kukup”. Hhhmmmm aku tau… ni orang pasti mau ngajak ke pantai ya… udah deh ketahuan… dan lagi-lagi mas doni masih dengan cengirannya.

Dengan nada sok tau ku aku bilang, “mau ke pantai kan mas… heeehm asyek asyek.. aku memang belum pernah ke Baron… hehe…”

Tiba-tiba di perjalanan, setir mas doni berbelok dari arah pantai baron. Langsung aku bertanya, “Lhooooh, kok belok sih mas ?? baronnya kan lurus sana?? Ini kok belok sih ???”

Mas doni masih diem aja… tiba-tiba kita memasuki jalan yang sepiii banget, jalannya pun belum beraspal, masih batu-batuan, campur dengan pasir hitam dan ada sedikit pasir putih… aku takut, duh, ntar kalo kesasar gimana? Ntar kalo mobil mogok gimana ? secara disini sepi banget….

Tapi mas doni tiba-tiba berkata, “ udah deh, adek percaya aja sama mas…”

Aku sedikit lega mendengar ucapannya… tiba-tiba mas doni menyuruhku untuk mengambilkan sapu tangan yang katanya dia simpan di tas nya,tas nya ada di jok belakang… lalu aku memalingkan tubuhku ke jok belakang untuk mencari-cari sapu tangan di dalam tas… tas kecil, tapi dalemnya banyak banget barang-barang kecil mas doni…dari parfum, dompet, kunci, kaca mata, dll…aku masih muter-muter di dalam tas itu sambil trus bertanya, “dimana sih mas sapu tangannya? Di tas dalem apa tas luar? warnanya apa?”

Dia Cuma menjawab, udah cari aja dulu mas juga lupa… aku masih terus konsentrasi dengan tas itu, berharap menemukan sapu tangan… dan tiba-tiba mas doni menghentikan mobilnya, aku juga ikut terhenti mencari sapu tangan… mas doni melepas sabuk pengamannya dan membalikkan tubuhkan dari jok belakang menuju ke depan.

My goooooooooooooooooooood, aku nggak bisa berkata apa-apaaaaaaaaa”

Aku ada di hamparan pasir putih, dengan air laut berwarna hijau, pohon kelapa disekitarku…dan langit biru yang menghampar luas di hadapanku….. dan yang lebih hebat lagi, Cuma ada aku dan mas doni disitu… bener-bener kayak pulau pribadi.. aku langsung turun dari mobil tanpa menghiraukan tas dan mas doni lagi…aku langsung lari dan teriak-teriak kegirangan.. mas doni menyusulku berlari sambil tersenyum melihat kegembiraanku.

Aku Tanya, “ini namanya pantai apa mas? Kok nggak ada orang disini ??? bener-bener indah dan sepi…”

Dan mas doni menjawab, “ini anak pantai, di ujung sana ada pantai namanya pantai sundak, dan ini adalah anak pantainya..banyak wisatawan disana, tapi disini jarang orang yang tau.

Dan penuh curiga aku bertanya sama mas doni “kok mas bisa tau tempat terpencil kayak gini?”

Dia bilang, kalo dia punya temen waktu dia sekolah dulu yang rumahnya disekitar sini,,,jadi dulu waktu liburan dia sering jalan-jalan sama temenya mencari anak-anak pantai.. dan ini adalah tempat favoritnya.
.
Sungguh, benar-benar indah pantai ini…. Suasananya masih sangat tenang, ombaknya pun tidak seberapa besar…. Hanya ada suara angin dan air laut..tanpa bisingnya suara kendaraan dan berisiknya suara oranag-orang lain… hanya ada aku dan mas doni disini….

Tanpa menunggu lagi, dibawah teriknya sinar matahari, kami nggak perduli akan kulit yang nantinya menhitam..kami berlari…bermain air dan trus bermain… kita mencari ikan-ikan kecil yang sangat banyak di pinggiran pantai..setelah tertangkap..kita lepaskan lagi ikan itu… banyak batu-batuan kecil yang berwarna warni… dan iseng-iseng mas doni membentuk huruf dengan inisial nama kami… hihihiiii…. lucu juga...

Puas bermain air dan berlari-lari…kami merasa capek, haus dan lapar… aku inget di mobil aku masih punya makanan kecil, aku berlari ke mobil dan aku ambil cemilan serta minuman tadi, lalu kita berdua duduk mencari tempat yang rindang, dan berebut cemilan serta minuman yang tinggal sedikit..hehehe…seru banget..mas doni lucu banget kalo lagi berebut makanan…

Hari semakin panas..kita juga semakin capek.. kita memutuskan untuk duduk bersandar di bawah pohon kelapa dipinggir pantai.. kayak di Film-film..aku duduk dipangkuan mas doni dan mas doni memelukku dari belakang sambil mendekap erat tanganku… kami terhanyut oleh angin laut dan merdunya suara ombak… aku memejamkan mata bersandar si pelukan mas doni… sungguh rasanya nikmat sekali…aku merasa nyaman, aman dan bahagia ada dipeluknya… mas doni juga merasakan hal yang sama, seakan dia ingin selalu melindungi dan membahagiakan aku.

Sekitar pukul 2 siang, mas doni mengajaku untuk mencari makan di daerah sekitar… ternyta banyak sekali pantai disana, aku menuju ke pantai lain yang banyak wisatawannya. Disana banyak penjual-penjual juga dan ada penampungan ikan..kami memilih ikan dan kemudian memasakkannya. Hhhmmm…. Yumi banget… ikan kakap merah bakar, kepiting saus tiram sama udang asam manis… mas doni terlihat lahap sekali memakaannya… sudah pasti, dia sangat kelaparan..hehehehe..

Kita berjalan-jalan di tempat itu sekitar 3 jam, sambil makan dan beristirahat… pukul 17.00, kita keluar dari tempat itu dan mas doni membawaku ke anak pantai yang tadi… dia mengajaku menikmati sunset… aku makin nggak sabar melihatnya.. setelah mobil kami parkir, kita berjalan kearah batu-batu karang… kita naik di atasnya dan duduk sambil berpelukan… langit sudah mulai redup, dan sebentar lagi kami akan menikmati sunset….

Menunggu kehadirannya…kami sama-sama diam tak mengeluarkan sepatah katapun… hanya nafasku dan nafasnya yang terdengar, hanya detak dadanya yang kurasakan… dan tibalah dia… SUNSET…. Aku langsung terbayang, saat ini, teman dan sahabatku pasti juga sedang menikmati sunset disana… mas doni meng erat kan pelukannya… dan aku juga meng eratkan genggaman tanagnku padanya…. Sungguh sore hari yang tak ingin kulewati… andai waktu bisa berhenti disini…

Dia mencium keningku..dan terus mencium rambutku dengan halus…

Matahari sudah benar-benar habis…ditelan oleh air laut yang menghitam… kami pun pulang… dengan perasaan gembira, dan senyuman yang tiada habisnya...

Sampai kami di kota jogja… mas doni mengajakku mencari makan malam… kita makan di salah satu warung tenda di pinggir jalan… sambil ditemani pengamen jalanan, dan kelap kelip lampu kendaraan di sepanjang jalan…

Selesai makan, mas doni mengajakku berbelanja di malioboro… ramai sekali disana… kami membeli kaos, pigura, topi, syal, boneka, makanan khas jogja… dan masih banyak lainnya…

Selesai berbelanja, kami benar-benar menuju perjalanan untuk pulang…. Aku benar-benar kelelahan… sehari bermain dan berjalan-jalan.. nggak sadar aku tertidur… dan setelah aku membuka mata, aku sudah terbaring nyaman di dalam kamarku… ya, kamarku dengan boneka pororoku…

Haaah? Mas doni manaaa??? Ya ampuuuun, bisa-bisanya sih aku tertidur tanpa mengucapkan terima kasih sama mas doni… trus kok aku bisa dikamar?? Masa sih dia gendong aku sampe dikamar? Secara papa lagi di luar kota, nggak mungkin kalo mama yang gendong aku… xixixixi… tapi nggak papa lah, makasihnya besok aja.

Aku kembali melanjutkan tidurku… dan pagi hari, ketika aku dibangunkan oleh teriknya sinar surya yang masuk menerobos jendela kamarku.. aku melihat HP ku di antara oleh-oleh yang aku beli dari malioboro. Begitu buka HP, aku langsung membaca tulisan di HP ku pada folder “tulis pesan”

“sayang, semoga sayang senang… maaf ya, karna mas sayang jadi nggak berangkat ke bali… semoga pantai, ikan, makan malam, dan malioboro bisa menggantikan perjalanan sayang di Bali. Hanya ini yang mas bisa lakukan…. Sweat dream honey…”

Aaaaaaaaaaaaaaaah, bahagianya aku pagi ini…..

Kenapa kamu manjain aku samape kayak gini sih mas…. Xixixixixixi

Keluar kamar aku langsung mencari mamaku, aku memeluknya dan dia tersenyum padaku…
“Aduuuh, perawan mama satu ini… yang lagi dimabuk cinta…. Mandi sana ah, bau tauk…” ledek mamaku.

Aku nggak langusng bergegas mandi, malah duduk di kursi makan sambil menikmati segarnya apel merah di pagi hari.. trus aku Tanya, “ mah semalem aku sampe rumah jam berapa? Trus kok aku bisa sampe kamar? Mas doni gendong aku ya? Trus mas doni bilang gimana mah?”

Mama tampak bingung menjawab pertanyaanku, “Aduh ni anak kalo tanya nggak ada titik koma nya!”
“iyaa, semalem doni yang gendong kamu.. kamu tu malu-maluin mamah aja deh..udah segede gitu juga, dibangunin sampe mama cubit-cubit juga masih aja molor… kasian tu doni gendong kamu berat banget.. dah gitu bobonya ga ada manis-manisnya lagi.. iiih malu-maluin mama deh”

Whaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat ?? oh my good, aku kayak dapet pukulan dari langit !!!

“beneran ah mah?? Masa sih aku sampe segitunya ?? ah maluu mah!!!!!”

Mamaku cuma nyengir aja geli ngeliatin tingkahku. “makanya, cepetan mandi sana… dandan yang rapi, wangi..trus ke rumah doni, anterin sarapan buat dia…sanaaa”

Hehehe, bagus juga ide mamah… iya deh..aku mandi, trus anter sarapan buat ayangku tercinta.

Jam 8 pagi aku sampe di rumah mas doni… ada mama nya dirumah.
“pagi tante…” aku cium tangannya dan disambut dengan ciuman di pipi kanan dan kiriku. “Mas doni mana tant?”

Tante menjawab : “tu masih tidur, semalem pulang malem, makanya tante ngga berani bangunin… biar aja lah…”

Hhhhmmm iya juga ya..udah deh aku ga usah ganggu dia, kasian pasti masih capek. “oh ya tant, ni ada sarapan dari mama. Tadi mama masakin buat tante sama mas doni”

Tante: “oh iyaa…makasih ya nak, duh repot-repot bawain sarapan segala”

Aku disuguhi segelas juice buah sama mamanya mas doni, dan aku dibiarkan nonton TV di ruang keluarganya… mamanya mas doni dari tadi di dalem kamar, nggak keluar-keluar… gimana sih si tante, aku kok dicuekin gini.. baru aja bergumam dalam hati, tiba-tiba tante keluar dari kamarnya. Dengan pakaian ijo-ijo yang sangat rapi dan cantik.

“lhoh,tante mau kemana?? Rapi banget tant?”

Tante : “iyaa, maaf ya cha tante tinggal dulu, tante ada pertemuan persit… udah icha dirumah aja nungguin mas doni bangun, nanti tolong siapin sarapan sekalian ya buat mas doni”

Me : “oh iya tant….”

Tante : “ tante titip rumah ya cantik…”

Me : “iya tante…hati-hati di jalan ya tant”

Waktu hampir menunjukkan pukul 09.30, aku jadi makin boring duduk sendirian nonton TV… mas doni juga nggak bangun-bangun lagi… ya ampun, ni orang tidur apa pingsan sih? Nggak laper juga tu perut blm sarapan??

Aku nekat aja, coba intipin dia dikamar. Dan kulihat dia masih tertidur dengan sangat pulas…lucunya lagi, dia mendengkur walaupun lirih.. hahaha…jiwa isengku langsung muncul. Aku keluarin HP ku dan aku rekam bobo nya mas doni… jadi sewaktu-waktu kalo dia ngejekin tidurku di mobil, aku bisa bales ejek dia kalo tidur mendengkur.. xixixixi…

Aku rekam dia dari jauh dan semakin mendekat… dari kanan, kiri, semua sisi aku rekam. Ketika merekam, dia sama sekali nggak terusik oleh kehadiranku… dia keliatan pulas banget, di meja belajarnya, aku lihat ada catatan kecil… aku coba bukat buka catatan itu… hhmmm, ini buku hariannya… aku buka lembar pertama, tulisannya bagus… kecil-kecil dan rapi, sama sekali nggak berantakan.. tapi namanya juga catatan cowok, beda dengan buku harian cewek yang super lebay, bahkan kadang mirip kayak novel, hehehe…

Disana hanya tertulis moment-moment dan jadwal pelajara pentingnya… dari latihan di akademinya, ketika dia dihukum, dan tiba-tiba aku lihat tulisan “pesiarku, bertemu dengan gadis yang lucu” aku lihat tanggal nya, dan itu tanggal tepat dimana dia bertemu dan berkenalan denganku… mukaku memerah karena malu. Kemudian kau makin penasaran, aku buka lagi lembar demi lembarnya. Masih dengan kegiatannya, dan tiba-tiba ada tulisan di pojok bukunya… ”God give blessing of my love for that girl” dan itu adalah 2 hari sebelum dia menyatakan cintanya padaku…

Kemudian lembar demi lembar aku telusuri, banyak ungkapan syukur yg dia tuliskan di bukunya.. dia bersyukur karna aku datang di kehidupannya.. dia bersyukur atas canda yang aku berikan padanya… dia bersyukur karna aku bisa membuat papa nya tertawa… dan terakhir, dia katakan, dia bersyukur karna aku memilih untuk tetap berada disisinya, dia berjanji, untuk terus menjagaku dalam peluknya…

Tuhan, sungguh mulia kekasih hatiku ini… sungguh bersyukur aku memilikinya…

Tiba-tiba ada tangan besar yang memelukku dengan erat dari belakang, aku kaget…tapi aku tau bahwa itu adalah tangan kekasihku…dan aku hafal betul, bagaimana cara dia memelukku…

Bersambung...

Lanjutkan...
Tiga Serangkai eBook Bipolar

3 eBook Bipolar ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah ebooknya : "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”, “Berdamai dengan Bipolar” dan “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”.
eBook 1: "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah"

Buku psikomoar ini bercerita tentang pergumulan saya selama bertahun-tahun dengan gangguan jiwa yang tidak saya fahami dan membuat saya bertanya-tanya, “Apa yang terjadi dengan diri saya? Penyakit apa yang saya alami? Bagaimana cara mengatasinya?” Ironisnya, saya baru tahu apa yang terjadi dengan diri saya, 8 tahun setelah saya pulih, bahwa saya mengalami Gangguan Bipolar. [Selengkapnya]




eBook 2: "Berdamai Dengan Bipolar"

Bagaimana mengenali dan mengatasi Gangguan Bipolar?
Bagaimana menanggapi sikap negatif orang-orang di sekitar anda?
Bagaimana mendampingi orang yang mengalami Gangguan Bipolar? eBook ini memberi jawaban dan solusi alternatif penanganan Bipolar. [Selengkapnya]



eBook 3: “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”

eBook ini merupakan inti dari pengalaman dan pemahaman bipolar saya. Inti dari tulisan-tulisan saya di buku, ebook, blog, facebook, twitter dan media lainnya. eBook ini bukan teori-teori tentang gangguan bipolar! Bukan formula ajaib untuk mengatasi gangguan bipolar! eBook ini tentang tindakan, langkah-langkah penanganan bipolar. [Selengkapnya]


eBook Novel: “Pengorbanan Cinta”

Novel ini bukan sekedar kisah cinta yang romantis dengan segala macam konflik di dalamnya. Saya berani menyebut novel ini sebagai “Buku Pelajaran Cinta”. Beda dengan buku pelajaran pada umumnya, Buku Pelajaran Cinta ini tak membosankan, malah sangat mengasyikan dibaca. Setelah mulai membaca, jamin Anda tak ingin berhenti dan ingin terus membacanya sampai akhir cerita. [Selengkapnya]



eBook Panduan: “7 Langkah Mudah Menyusun & Memasarkan eBook”

Jika dikemas dengan desain cover yang apik dan diberi judul yang manarik, kumpulan posting blog atau catatan facebook anda bisa disusun menjadi sebuah ebook yang akan memikat pembaca di ranah maya. Selanjutnya ebook anda tinggal dipasarkan secara online.
[Selengkapnya]

 
 © Copyright 2016 Curhatkita Media  template by Blogspottutorial