BUKU: 2 KUTUB

Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal gangguan bipolar, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah buku “2 KUTUB: Perjalanan Menantang Di Antara Dua Kutub”.

Info Buku >> KLIK DISINI

Menggali dan Mengembangkan Potensi Diri

    

Yakinkan diri anda, bahwa anda punya potensi
yang bisa anda kembangkan untuk meraih sukses
dan segeralah bertindak untuk mewujudkan keyakinan anda.
Jangan pernah memberi kesempatan kepada siapapun
untuk mengendurkan semangat dan kepercayaan diri anda.


Ada beberapa teman yang curhat di Forum Curhat atau yang curhat via email. Keluhan mereka hampir sama, intinya mereka kurang percaya diri dalam bergaul. Alasannya beragam tapi sebenarya hampir sama, karena penampilan fisik yang (menurut mereka) kurang menarik atau ketidak mampuan dalam bergaul. Karena itu mereka manarik diri dan menghindari pergaulan. Bukan memperbaiki keadaan, situasi itu malah membuat mereka semakin merasa tersisih dan semakin rendah diri.

Apa yang mereka alami sebenarnya juga dialami banyak orang, terutama kaum muda yang sedang mencari jati diri. Menurut penelitian para ahli, sebagian besar problem psikologis disebabkan oleh kelainan penampilan fisik. Saya sendiri pernah mengalaminya. Sejak duduk di bangku sekolah dasar, pertumbuhan badan saya agak terlambat. Sejak masuk SMP sampai duduk di kelas 2 SMA postur tubuh saya masih tergolong kecil dan pendek. Penampilan fisik yang kurang sempurna ini juga yang membuat saya minder.

Seiring berjalannya waktu, saya belajar untuk mencintai diri saya apa adanya. Saya belajar untuk menerima kekurangan diri saya, belajar mensyukuri anugerah Tuhan yang tak ternilai ini. Saya mencoba membandingkan diri saya dengan orang-orang yang penampilan fisiknya tidak lebih baik dari saya. Saya suka membandingkan diri saya dengan mereka yang mengalami cacat fisik. Dari sana saya mulai menyadari, selama ini saya terlalu fokus melihat kelemahan-kelamahan diri, sampai tak sempat melihat dan mensyukuri kelebihan-kelebihan yang saya miliki.

Tapi, bukan berarti saya hanya berdiam diri, menerima diri apa adanya tanpa berusaha memperbaiki diri. Saya terus berusaha dengan segala cara untuk memperbaiki kondisi fisik saya, karena waktu itu saya pikir postur tubuh saya (terutama tinggi badan) masih bisa berkembang. Saya mulai rajin berolahraga (renang, joging dan bermain bola voly). Semua itu saya lakukan dengan penuh semangat dan antusias. Saya masih ingat ejekan teman-teman ketika saya belajar bola voley, karena saya sulit sekali bisa memukul bola melewati net, bahkan servis pun sering tak sampai melewati net. Teman-teman sepertinya enggan jika saya bermain dalam timnya, karena saya akan banyak membuat kesalahan saat main dan membuat tim mereka kalah. Sakit hati rasanya diperlakukakan seperti itu. Namun semua ejekan dan rasa sakit hati itu tak membuat saya surut, sebaliknya saya jadikan cambuk untuk membuat saya lebih bersemangat dan lebih keras berlatih. Semakin diejek semakin membuat saya lebih semangat berlatih.

Saya bertekad dalam hati, suatu saat nanti saya harus jadi pemain inti dan andalan tim. Saya ingin menjadi yang terbaik dalam tim. Selain berlatih di lapangan, saya juga berlatih sendiri (terutama latihan fisik) di luar lapangan. Dengan semangat membara dan antusiasme, usaha saya mulai membuahkan hasil. Dalam tempo kurang dari setahun, postur tubuh saya berkembang pesat. Kemampuan saya bermain voly pun berkembang pesat, saya menjadi pemain andalan di tim inti. Seiring dengan itu, kepercayaan diri saya pun semakin bertambah, dan rasa minder sedikit demi sedikit mulai terkikis.

Banyak orang yang memiliki cacat fisik, namun mereka berhasil mencapai prestasi yang luar biasa dalam hidupnya, mengapa? Karena mereka fokus pada kelebihan yang mereka miliki dan mengembangkannya sampai puncak kemampuan mereka. Mereka tak membiarkan kekurangan fisik mengganggu dan menghalangi langkah mereka untuk berprestasi. Saya berpikir, saya sebenarnya hanya memiliki sedikit kelemahan, postur tubuh! Hanya itu! Dan itu masih bisa diperbaiki dengan olah raga dan aktivitas fisik yang tepat, teratur dan disiplin. Saya jadikan ejekan-ejekan orang-orang sekitar sebagai cambuk untuk membuat saya lebih bersemangat menggali dan mengembangkan potensi yang saya miliki, bukan sebaliknya membuat saya lemah dan menyerah.

Jika anda mengalami seperti yang saya alami, katakan (dalam hati) pada mereka yang suka mengejek dan merendahkan anda, ”Saya memang punya kelemahan, tapi saya akan menunjukan kepada anda semua, kelebihan yang saya miliki, sehingga pada saatnya nanti, anda tak akan pernah mengejek saya lagi!” Yakinkan diri anda, bahwa anda punya potensi yang bisa anda kembangkan untuk meraih sukses dan segeralah bertindak untuk mewujudkan keyakinan anda. Jangan pernah memberi kesempatan kepada siapapun untuk mengendurkan semangat dan kepercayaan diri anda. Andalah yang paling tahu tentang diri anda. Tunjukan siapa diri anda yang sebenarnya.

Anda mungkin pernah membaca kisah heboh Susan Boyle, beberapa waktu yang lalu. Susan Boyle, wanita yang tak muda lagi dengan tubuh besar dan penampilan yang biasa-biasa saja, mengikuti audisi Britis Got Talent (BGT). Banyak penonton yang menertawakannya, bahkan seorang juri mengejeknya. Tapi, saat Susan melantunkan sebuah lagu dengan suara emasnya, semua penonton terdiam kagum dan sang juri yang sinis tak kuasa menyampaikan pujiannya. Susan fokus pada kelebihan yang dimilikinya. Penampilan fisiknya tak mengganggu dan menghalangi dirinya untuk berprestasi. Semua ejekan dan cemoohan tak mampu menghentikan langkahnya untuk berprestasi dan meraih sukses.

Anda punya pendapat lain, tips atau trik tentang bagaimana menggali dan mengembangkan potensi diri? Atau anda punya pengalaman menarik tentang bagaimana mangatasi rasa rendah diri? Silakan tulis di kolom komentar atau kirim pengalaman anda ke blog ini.

Sebagai bahan renungan, silakan anda baca beberapa kisah inspiratif di blog ini :

”Tidak Menyerah Pada Keterbatasan”

“Patung Batu” di Depan Mesjid Agung Subang

Berbuat Baiklah Setiap Hari

Enaknya Jadi Manusia Yang Terlahir Sempurna

Anak Ayam yang Pincang



Bookmark and Promote!



Artikel Terkait:

Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.

Komentar :

ada 1
caang on Sabtu, 06 Juni 2009 pukul 22.53.00 WIB mengatakan...

Pengalaman saya waktu masuk kerja, selepas training, saya di tempatkan seorang diri jadi teknisi masuk shift. Belum punya modal cukup untuk troubleshooting dan sekali ada kerusakan, bingung bukan kepalang. Banyak yang beranggapan saya masih harus didampingi dan mencibir dengan kemampuan saya. Tapi saya berdoa, berusaha, dan membuktikan bahwa saya bisa. Dan Alhamdulillah kesan pertama itu begitu baik! Jadi tambahan dari saya berdoa, berusaha, dan buktikan bahwa Anda bisa!

Posting Komentar

Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)

Tiga Serangkai eBook Bipolar

3 eBook Bipolar ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah ebooknya : "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”, “Berdamai dengan Bipolar” dan “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”.
eBook 1: "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah"

Buku psikomoar ini bercerita tentang pergumulan saya selama bertahun-tahun dengan gangguan jiwa yang tidak saya fahami dan membuat saya bertanya-tanya, “Apa yang terjadi dengan diri saya? Penyakit apa yang saya alami? Bagaimana cara mengatasinya?” Ironisnya, saya baru tahu apa yang terjadi dengan diri saya, 8 tahun setelah saya pulih, bahwa saya mengalami Gangguan Bipolar. [Selengkapnya]




eBook 2: "Berdamai Dengan Bipolar"

Bagaimana mengenali dan mengatasi Gangguan Bipolar?
Bagaimana menanggapi sikap negatif orang-orang di sekitar anda?
Bagaimana mendampingi orang yang mengalami Gangguan Bipolar? eBook ini memberi jawaban dan solusi alternatif penanganan Bipolar. [Selengkapnya]



eBook 3: “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”

eBook ini merupakan inti dari pengalaman dan pemahaman bipolar saya. Inti dari tulisan-tulisan saya di buku, ebook, blog, facebook, twitter dan media lainnya. eBook ini bukan teori-teori tentang gangguan bipolar! Bukan formula ajaib untuk mengatasi gangguan bipolar! eBook ini tentang tindakan, langkah-langkah penanganan bipolar. [Selengkapnya]


eBook Novel: “Pengorbanan Cinta”

Novel ini bukan sekedar kisah cinta yang romantis dengan segala macam konflik di dalamnya. Saya berani menyebut novel ini sebagai “Buku Pelajaran Cinta”. Beda dengan buku pelajaran pada umumnya, Buku Pelajaran Cinta ini tak membosankan, malah sangat mengasyikan dibaca. Setelah mulai membaca, jamin Anda tak ingin berhenti dan ingin terus membacanya sampai akhir cerita. [Selengkapnya]



eBook Panduan: “7 Langkah Mudah Menyusun & Memasarkan eBook”

Jika dikemas dengan desain cover yang apik dan diberi judul yang manarik, kumpulan posting blog atau catatan facebook anda bisa disusun menjadi sebuah ebook yang akan memikat pembaca di ranah maya. Selanjutnya ebook anda tinggal dipasarkan secara online.
[Selengkapnya]

 
 © Copyright 2016 Curhatkita Media  template by Blogspottutorial