Diary Ramadhan (2)
Oleh : Tarjum
Fajar menyingsing di ufuk timur, ayam jantan berkokok menyambut datangnya pagi yang cerah dan ceria. Suara bedug bertalu-talu mengiringi suara takbir, tahlil, dan tahmid di setiap mesjid. Semua orang berbahagia dan bergembira menyambut datangnya Idul fitri, 1 Syawal 1418 hijriah.
Umat islam kembali kepada fitrah kesuciannya sebagai manusia, setelah menjalani ujian fisik dan mental selama sebulan penuh, melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Rhamadhan. Setiap muslim merasakan kebahagiaan yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Bagiku sendiri, pada hari raya ini memperoleh dua kebahagiaan sekaligus.
Pertama, bahagia karena telah dapat melaksanakan tugas agama, melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh. Puasa dalam arti fisik dan mental.
Kedua, bahagia karena kurasakan ada perubahan yang sangat berarti dengan kondisi jiwaku yang semakin baik. Pada saat melaksanakan ibadah puasa pun aku merasakan ketenangan dan ketenteraman hati yang luar biasa, yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
Akhirnya aku mengambil kesimpulan, bahwa apabila kita melaksanakan ibadah sebagai tugas setiap muslim dengan sungguh-sungguh dan didasari niat yang ikhlas, kita bukan hanya memperoleh pahala dan kebahagiaan di hari akhir nanti, tetapi dapat kita rasakan manfaatnya sekarang juga di alam dunia ini, walau mungkin bukan dalam bentuk materi.
Subang, 2 Februari 1998
Artikel Terkait :
Rekaman Suasana Hati di bulan Ramadhan
Puasa dan Penyembuhan Problem Psikologis
Puasa dan Terapi Psikis
Terapi Alamiah Penanggulangan Manic Depressive/Gangguan Bipolar (1)
Terapi Fisik Mempercepat Proses Penyembuhan Bipolar
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
visit to strengthen friendship
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)