Oleh : Tarjum
Sesuai janji saya sehari yang lalu pada posting sebelumnya, pada artikel berikut ini saya akan menjelaskan hal-hal apa saja yang menjadi kunci kesembuhan gangguan bipolar yang saya alami. Secara umum sebenarnya sudah saya jelaskan terapi penyembuhan bipolar saya. Kali ini akan saya jelaskan yang merupakan bagian inti dari terapi alamiah penyembuhan bipolar yang saya jalani.
Dari pengamatan dan penelitian terhadap diri saya sendiri, saat ini dan beberapa tahun lalu saat saya masih menjalani proses penyembuhan, ada 3 aktivitas inti yang punya andil cukup besar dalam proses penyembuhan bipolar saya, yaitu :
- Aktivitas fisik
- Aktivitas sosial
- Aktivitas spiritual
Penyebab Gangguan Bipolar:
Abnormalitas bagian-bagian otak
Dari penelitian pada penderita gangguan bipolar berusia dewasa, diketahui bahwa pada pemeriksaan MRI didapatkan pembesaran ventrikel ke-3. Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomographic) menunjukan penurunan aktivitas metabolisme pada bagian otak depan (lobus frontalis). Hingga saat ini dikatakan bahwa abnormalitas yang terjadi pada bagian-bagian otak tersebut akan menyebabkan gangguan dalam pengaturan mood dan fungsi kognitif.
Serangan Virus
Gangguan bipolar belum diketahui secara pasti penyebabnya, tetapi diduga berkaitan dengan virus yang menyerang otak. Serangan virus berlangsung semasa janin dalam kandungan atau di tahun pertama sesudah lahir. Namun baru 15-20 tahun kemudian mewujud menjadi bipolar. “Itu karena pada usia 15 tahun kelenjar timus dan pinealis yang mengeluarkan hormone yang dapat mencegah gangguan psikiatrik hebat sudah berkurang menjadi 50 persen,” papar Dr. Yul Iskandar, Sp.KJ, Ph.D, psikiater dari RS Khusus Darma Graha.
Ketidakseimbangan “Key chemicals”
Bipolar Disorder itu disebabkan oleh ketidakseimbangan "key chemicals" (cairan kimia utama) dalam otak kita. Otak kita itu terdiri dari bermilyar-milyar sel-sel syaraf yang secara konstan menyampaikan informasi dari sel satu ke sel lainnya. Untuk menjaga kestabilan arus informasi dari sel ke sel maka otak menghasilkan cairan yang dinamakan "neurotrnasmitters". 2 Neurotransmitters yang diperlukan otak untuk berfungsi adalah dopamine dan serotonin, yang memegang peranan penting dalam kesehatan emosional.
Para pakar yakin bahwa jika salah satu dari susunan neurotransmitters itu nggak seimbang maka akan mengakibatkan Bipolar Disorder. Contohnya, kalo terlalu tinggi jumlah dopamine pada bagian tertentu dalam otak kita, maka akan menimbulkan gejala halusinasi, tetapi bila dopamine terlalu rendah, maka akan menimbulkan gejala kurangnya energi.
Faktor Genetik
Gen bawaan ternyata bisa menjadi faktor umum penyebab bipolar disorder. Seseorang yang lahir dari orang tua yang salah-satunya merupakan pengidap bipolar disorder memiliki resiko mengidap penyakit yang sama sebesar 15%-30% dan bila kedua orang tuanya mengidap bipolar disorder, maka 50%-75%. anak-anaknya beresiko mengidap bipolar disorder.
Namun gen-gen bukan satu-satunya faktor risiko untuk penyakit bipolar. Studi-studi dari kembar-kembar yang identis telah menunjukan bahwa kembar dari seseorang dengan penyakit bipolar tidak selalu mengembangkan penyakit. Ini adalah penting karena kembar-kembar yang identis berbagi semua gen-gen yang sama. Hasil-hasil studi menyarankan faktor-faktor selain gen-gen juga berpengaruh.
(http://www.totalkesehatananda.com/bipolar4.html)
Menurut dr. A. Kusumawardhani, Sp.KJ, dari sudut pandang etiologi, gangguan bipolar diduga merupakan interaksi dari berbagai faktor. Ditemukan bahwa hanya 30% yang disebabkan oleh stressor lingkungan.
Semua kemungkinan penyebab gangguan bipolar di atas, baru merupakan dugaan dan masih dalam proses penelitian lebih lanjut. Jadi penyebab gangguan bipolar yang sebenarnya belum diketahui dengan pasti sampai saat ini.
Beberapa kemungkinan penyebab bipolar yang dijelaskan di atas punya kesamaan sebenarnya, yaitu semuanya merupakan faktor-faktor fisik. Karena penyebabnya faktor fisik, berarti terapi atau pengobatannya akan lebih efektif dengan aktivitas fisik pula. Tapi ini hanya analisa saya berdasarkan pengalaman pribadi selama bergelut dengan bipolar. Tentunya terapi fisik akan lebih efektif lagi jika dikombinasikan dengan terapi lain sesuai petunjuk psikiater.
Nah di sinilah titik temu atau korelasinya, bahwa pengobatan fisik bisa menjadi salah satu bagian dari terapi penyembuhan bipolar. Silakan simak penjelasan berikut mengenai 3 aktivitas inti terapi penyembuhan bipolar yang saya jalani.
1. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik yang saya maksud adalah olah raga, lebih spesifik lagi olah raga permainan yang sangat saya sukai yaitu Bola Voli. Soal ini sudah saja jelaskan secara detail dan lengkap pada posting ini.
Saya banyak mendapatkan manfaat dari kegiatan olah raga ini diantaranya : secara fisik saya lebih sehat, perkembangan dan postur tubuh juga lebih bagus. Secara psikologis saya lebih percaya diri, banyak mendapat kepuasan batin, kegembiraan dan kebahagiaan saat berada di arena maupun di luar arena permainan.
Dalam menjalankan aktivitas olah raga ini, saya melakukannya dengan sepenuh hati dan antusiasme tinggi, karena saya memang sangat menyukainya. Saat latihan ketahanan fisik misalnya, oleh pelatih dan para senior, setiap pemain diharuskan menjalankan latihan sampai puncak ketahanan fisik.
Saya dan taman-teman satu tim biasa melakukan latihan ketahanan fisik di bawah panasnya terik matahari siang atau sore hari yang menyengat, sampai kepala terasa pusing bahkan sampai muntah. Begitu pula jika kami berlari, kami baru akan berhenti berlari jika kaki seakan tak bisa melangkah lagi dan napas seakan sudah habis terkuras. Jika belum sampai ke titik itu berarti kami belum sampai di puncak ketahanan fisik.
Latihan ketahanan fisik seperti itu kami lakukan paling sedikit dua kali seminggu selama kurang lebih dua sampai tiga jam sehari. hari-hari lainnya kami melakukan latihan teknik permainan dan kerjasama tim yang tidak terlalu menguras tenaga. Selebihnya kami bermain di lapangan atau melakukan latih tanding dengan tim-tim lain.
Inilah inti dari terapi penyembuhan bipolar yang saya jalani. Setelah menjalani aktivitas fisik ini dengan intensif, saya merasakan percepatan penyembuhan bipolar saya.
2. Aktivitas sosial
Dalam aktivitas sosial, saya mulai membaurkan diri dalam beragam kegiatan di lingkungan sekitar, terutama dalam kegiatan remaja. Saya lebih membuka diri, tidak pilih-pilih teman dan lingkungan pergaulan. Memperluas relasi pertemanan, lingkup pergaulan dan memperbanyak interaksi sosial. Saya juga memberanikan diri melakukan hal-hal baru yang sebelumnya tidak/jarang saya lakukan. Lebih banyak menjalani aktivitas yang sifatnya menghibur dan menyenangkan, ketimbang menyendiri dan berdiam diri. Dengan semakin baiknya kemampuan dalam berkomunikasi, perlahan tapi pasti rasa percaya diri juga semakin meningkat, sebaliknya rasa minder dan rendah diri semakin terkikis.
3. Aktivitas sepiritual
Saya pernah mendengar wejangan seorang kyai, kurang lebih begini : ketika kita berdo’a, memohon kepada Tuhan, lakukanlah seperti seorang anak yang meminta Sesuatu kepada orang tuanya. Si anak biasanya menangis sejadi-jadinya jika keinginannya tidak dipenuhi. Jika anaknya sudah menangis seperti itu, biasanya orang tua akan mengabulkan permintaan si anak.
Saya suka berdo’a dan memohon kesembuhan kepada Allah dengan sepenuh hati segenap jiwa sering tak terasa air mata meleleh membasahi pipi. Saya merasa tak ada siapa pun yang bisa memahami dan menolong saya dari belenggu gangguan jiwa yang tak saya fahami, kecuali Dia yang maha segalanya. Saya yakin Allah melihat pendertaan batin saya, memahami gejolak jiwa dan mendengar do’a saya. Saat bersimpuh, bersujud dan berdo’a di hadapan-Nya, saya merasa ada tempat mengadu dan bergantung. Saya merasakan ketenangan, ketenteraman dan kedamaian jiwa, seperti seorang anak yang berada dalam dekapan penuh kasih sayang seorang ibu.
Aktivitas spiritual lain yang menurut saya sangat membantu mempercepat penyembuhan bipolar adalah ibadah puasa, terutama puasa Rhamadhan yang dijalankan sebulan penuh. Soal ini sudah saya jelaskan dengan rinci pada posting ini dan ini.
Namun sebaik apa pun terapi dan pengobatan bipolar yang anda jalani, tak akan efektif dan optimal hasilnya jika anda tak memiliki 3 hal :
- Kemauan kuat untuk sembuh
- Keyakinan yang kokoh kepada diri-sendiri dan kepada Tuhan bahwa anda bisa sembuh
- Semangat, antusiasme dan disiplin diri dalam menjalani terapi/pengobatan
Demikian penjelasan mengenai terapi yang saya jalani hingga saya benar-benar sembuh dari gangguan bipolar yang telah membelenggu jiwa saya selama lebih dari 5 tahun.
Harapan saya, semoga apa yang paparkan dalam tulisan ini dan tulisan-tulisan lain mengenai gangguan bipolar di blog ini bermanfaat untuk anda sekalian.
Jika ada hal-hal yang menurut anda keliru dari tulisan ini, jangan segan silakan sampaikan di kolom komentar posting ini atau kirim via email : sivalilntar@yahoo.com.
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
gud artikel ...
Masih kurang paham bipolar itu apa, saya cek dulu artikel sebelumnya ya
Klo blom faham, silakan baca-baca dulu artikel lainnya. Dan sering-sering aja berkunjung ke blog ini :)
Penderitanya dari umur berapa ya?
Dari usia 15 tahun (SMP kelas 2). lebih jelasnya silakan baca di sini : http://curhatkita.blogspot.com/2009/11/kisah-bipolarku-dalam-rangkaian-foto.html
Saya turut prihatin pada yang mengalami bi polar dan mendukung berbagai upaya yang anda lakukan untuk sembuh. kalau ada kemauan pasti ada jalan. semua penyakit ada obatnya.
saya baru mendiagnosis diri saya sendiri, mencari artikel gangguan psikologi. dan akhirx saya dapatkan yg tepat. ya, Gangguan Bipolar.. saya mengalami ini kurang lebih selama 3thn lamax hingga sekarang.. :( terimakasih tips x insyaallah saya akan melakukan it..
saya juga pengidap penyakit bipolar selama 3 tahun.
yg jd pertanyaan saya adl, anda melakukan 3 aktivitas tersebut pada saat depresi atau dlm keadaan manik ? mania ?
Efektifnya dilakukan saat manik, bisa lebih optimal. tapi saat depresi pun sebisa mungkin tetap dilakukan, hanya mungkin intensitasnya dikurangi sesuai kondisi psikis yang memang sedang ngedrop.
artikel yg sangat luar biasa bagus , saya browsing baru menemukan ini , 3 bln yg lalu saya di vonis terkena bipolar , sedih dan bingung krn saia sudah sampai manic depresif yg luar biasa , untung saja nyawa saya masih selamat , terimakasih artikel yg luar biasa
suami saya mengidap bipolar......dia suka berhalusinasi
Memang sangat menyiksa....mm
kalo yg penderita merasa sehat saja gimana? pdhal orang2 termasuk psikiater bilang sakit
Artikel yg sngat bagus..ilmu sy jd nambah.thank
Kalau cara menenangkan orang yang sedang kambuh bipolarnya itu bagaimana? Mohon jawabannya, terimakasih.
Saya merasa saya penderita bipolar dalam tahap hipotamia. Apakah ini sembuh atau akan kambuh lagi episode yg lain ? Terimakasih
Maksudnya hipomania. Apakah itu tanda sudah sembuh atau akan kembali berulang episode yg lain ?
Dulu waktu aku kelas tiga sma aku merasakan perasaan yang aku tidak tau apa namanya. Rasanya menyiksa banget. Sekarang masih seperti itu.
Sya adalah penderita bipolar di usia remaja(15 thn) sya sudah terjebak sekitar 4 tahun dengan penyakit tersebut, dan kalian tahu rahasia bipolar yang sebenarnya.hhm sama seperti kepribadian ganda ada jutaan jiwa yang saya jelajahi berkat penyakit ini dan sya tahu penyebabnya? Yang sya sebabkan adalah EJAKULASI DAN PORNOGRAFI sya sering berganti jiwa setelah sya onani, setiap kali sya orgasme makan jiwa,kepribadian,semangat,mood,dan fisik sya berubah2 setiap saat....bila anda mengalami hal yang SAMA hmm ANDA SAMA SEPERTI SAYA😀😂😀😂
Anda sama seperti sya, sudah syukuri saja mungkin tuhan akan merencanakan hal2 yang lebih indah selain kesembuhan dari penyakit ini
Pengidap bipolar tidak bisa di nilai kesehatannya oleh diri sendiri penderita bipolar hanya bisa di nilai oleh orang2 yang ahli
Sy mau tanya apakah sy mengidap bipor,sy kadang bisa sangat penurut tpi kadang sy ingin melakukan apa yg sy mau. Kadang sy merasa bersalah karna sesuatu hal dan tidak ingin mengulanginya lgi.tpi tidak lama berselang sm.merasa harus melakukan sesuatu. Bgt juga dengan dlm kehidupan cint kadang sy sgt takut menyakiti tpi disisilan sy merasa harus berbuat sesuatu hal lain sy seperti org bingung tlg sy dokter sy harus bagai mana?
Sy mau tanya apakah sy mengidap bipor,sy kadang bisa sangat penurut tpi kadang sy ingin melakukan apa yg sy mau. Kadang sy merasa bersalah karna sesuatu hal dan tidak ingin mengulanginya lgi.tpi tidak lama berselang sm.merasa harus melakukan sesuatu. Bgt juga dengan dlm kehidupan cint kadang sy sgt takut menyakiti tpi disisilan sy merasa harus berbuat sesuatu hal lain sy seperti org bingung tlg sy dokter sy harus bagai mana?
Sy mau tanya apakah sy mengidap bipor,sy kadang bisa sangat penurut tpi kadang sy ingin melakukan apa yg sy mau. Kadang sy merasa bersalah karna sesuatu hal dan tidak ingin mengulanginya lgi.tpi tidak lama berselang sm.merasa harus melakukan sesuatu. Bgt juga dengan dlm kehidupan cint kadang sy sgt takut menyakiti tpi disisilan sy merasa harus berbuat sesuatu hal lain sy seperti org bingung tlg sy dokter sy harus bagai mana?
Sy kadang bingung dengan apa yg ingin sy lakukan dan apa yg saya lakukan . Saya kadang menjadi sangat penurut tetapi kadang sy merasa harus melakukan sesuatu yg tidak sy ingin. Kadang sy merasa tidak ingin melakukan tpi lalu melakukan karna merasa harus melakukan sesuatu. Kadang sy jadi sangat penurut tpi kemudian sy melakukan sesuatu hal yg sy rasa harus melindungi diri sy. Kadang sy merasa sgt bersalah dan sedih tpi kemudian merasa harus kuat. Kadang sy bisa sngt mencintai kemudian merasaharus melupakan dlm hitungan waktu dan hari apakah sy bipolar?sy hrs bagai mana dokter?
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)