BUKU: 2 KUTUB

Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal gangguan bipolar, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah buku “2 KUTUB: Perjalanan Menantang Di Antara Dua Kutub”.

Info Buku >> KLIK DISINI

Apakah Bisa Mengontrol Bipolar Tanpa Obat?

    

Oleh Tarjum

Judul posting di atas dikuktif dari judul topik diskusi di sebuah forum grup facebook yang saya ikuti.

Tiga orang yang terlibat dalam diskusi ini adalah : saya, YR dan NA. Nama dua orang peserta diskusi saya samarkan untuk menjaga privasi meraka. Materi diskusi saya posting di blog ini agar bisa dibaca, difahami dan bermanfaat untuk lebih banyak orang.

Berikut materi diskusinya :

YR:
Saya pernah membaca ada penyandang bipolar yang bisa mengontrol tanpa minum obat. Jadi saya putuskan untuk tidak meminum obat dari psikiater saya. Pada saat saya mania saya lebih banyak beraktifitas dan pada saat depresi saya juga mamaksakan beraktifitas. Sangat berat pada saat depresi bila kita beraktifitas; kepala dan tangan sakit, badan terasa lelah sekali. Tapi tetap saya paksakan. Apa ada penyandang lain yang memilih seperti saya. Mohon infonya.

Tarjum:
Saya pengidap bipolar yang atas izin Allah bisa sembuh tanpa pernah mengkonsumsi obat. Saya hanya mengandalkan terapi fisik (terutama), psikis, sosial dan spiritual.
Silakan anda baca artikel di blog saya mengenai terapi alamiah bipolar yang pernah saya jalani disini.

Klo mau anda juga bisa mendownload e-book tentang pengalaman saya selama bergelut dengan bipolar. semoga membantu.

YR:
Tarjum Sahmad, makasih banget infonya. Saya jadi sangat termotivasi dengan tahu kalau mas Tarjum bisa sembuh tanpa obat-obatan. Saya memang memutuskan untuk beraktifitas. hanya saja saya agak kuatir apa dengan beraktifitas yang menyenangkan itu kita bisa sembuh dari bipolar. Tapi setelah saya tahu mas Tarjum bisa, saya pun optimis.

NA:
Mas Tarjum tahu udah sembuh dari bipolar itu dari mana? Apakah pernah diadakan riset atau penelitian, atau claim sepihak? Boleh tahu tolok ukurnya apa mas Tarjum?

Tarjum:
Mas NA, berikut penjelasan saya atas pertanyaan anda :

Selama ini memang banyak yang mempertanyakan, “Benarkah saya sudah sembuh dari gangguan bipolar?” Mungkin ada juga yang ragu benarkah saya pernah mengidap bipolar? Ini wajar saja, karena memang selama ini diyakini bahwa bipolar dan skizofrenia tidak bisa disembuhkan (dipulihkan) dan hanya bisa dikontrol.

Apalagi saya mengaku sudah sembuh tanpa pernah menggunakan obat-obatan bahkan tak pernah konsultasi langsung dengan psikiater. Ini mungkin yang oleh sebagian orang dianggap aneh. Baiklah, berikut penjelasan saya tentang kesembuhan bipolar saya.

Saya mengidap bipolar tepatnya dimulai dari kelas 2 SMP. Awalnya mungkin belum bipolar, hanya depresi terselubung, lalu meningkat jadi depresi dan puncaknya bipolar. Kondisi bipolar mulai sangat jelas saya rasakan saat saya duduk di bangku kelas 1 SMA. Perubahan mood antara depresi dan mania bisa terjadi 1 – 2 kali dalam sebulan. Dua minggu manik seminggu depresi atau seminggu manik seminggu depresi. Kondisi ini berlangsung sekitar dua tahun.

Saat memasuki kelas 3 SMA, siklus depresi dan mania mulai melambat, dalam sebulan hanya sekali muncul fase depresi. Semakin melambat sampai akhirnya saya tak merasakan lagi siklus mania dan depresi. Proses pemulihan ini berlangsung sekitar satu tahun lebih.

Tentu saja, siklus manik dan depresi tersebut tidak hilang sama sekali. Kadang pada saat-saat tertentu muncul gejala-gejala depresi atau manik. Namun intensitas tekanannya tidak terlalu kuat dan bisa saya kendalikan.

Saya berani mengatakan sudah pulih karena sudah tak merasakan lagi perubahan mood yang ekstrem. Kalaupun ada perubahan suasana hati, saya rasa itu perubahan suasana hati dalam batas yang normal dan tak mengganggu aktivitas keseharian saya.

Mungkin kondisi inilah yang agak rancu, bagaimana membedakan perubahan mood yang bipolar dengan perubahan mood yang normal. Saya mengklaim sudah pulih karena menurut saya, siklus manic depresif sudah tak saya rasakan lagi. Kalaupun pada saat-saat tertentu ada perubahan suasana hati, saya anggap itu hal yang normal.

Saya belum meneliti secara ilmiah atau medis mengenai kondisi psikologis saya. Silakan kalau ada yang mau meneliti dan mengadakan riset tentang kondisi psikologis saya. Untuk membuktikan bahwa saya pernah mengidap bipolar dan saat ini sudah pulih. Dengan senang hati saya bersedia bekerja sama dan membantu.

YR:
2 minggu belakangan ini saya dalam periode depresi berat. takut melihat matahari bahkan tidak beraktifitas. Tapi kemudian saya bawa lari ke agama. Berserah pada Allah. Solat lima waktu. Bangun lebih awal untuk solat tahajud dan solat hajat. Alhamdullillah suasana hati saya barbeda dari yang pernah saya rasakan. Seperti tidak ada lagi manic dan tidak ada lagi depresi. insyaallah........

Saya jadi bertanya apakah ini yang dinamakan normal? Semoga saja. Karena ini sangat aneh buat saya, yang saya rasakan seperti datar, mungkin tenang. Entah, saya tidak tahu apa artinya. Apa mas Tarjum bisa jelaskan sama saya?

Tarjum:
Aktivitas Spiritual dan Penyembuhan Bipolar.

Semoga apa yang anda rasakan saat ini adalah tanda-tanda pemulihan. Aktivitas spiritual, menurut pengalaman saya merupakan salah satu alternatif terapi yang cukup efektif mengatasi bipolar. Menstabilkan perubahan suasana hati yang ekstrem.

Kalau aktivitas spiritual seperti sholat tahajud dan sholat hajat membuat mood anda stabil, lakukan itu secara kontinyu dan konsisten. Bukankah dalam Islam ibadah yang diamalkan secara dawam ( rutin) lebih utama dibanding yang hanya diamalkan sesekali?

Episode manic atau depresif bisa datang kapan saja tanpa bisa diduga. Namun dengan aktivitas spiritual yang inten mungkin secara bertahap bisa menetralisir dan menstabilkan perubahan mood. Lebih bagus jika aktivitas spiritual diberengi dengan aktivitas fisik dan sosial.

Saya juga pernah merasakan dengan jelas pengaruh positif aktivitas spiritual (puasa) terhadap permulihan kondisi psikologis saya. Selengkapnya bisa anda baca pengalaman saya pada artikel berikut :

“Puasa dan Penyembuhan Problem Psikologis”
“Rekaman Suasana Hati di bulan Ramadhan”
“Menyambut Idul Fitri dengan Senyum”

NA:
Alhamdullillah kalo yang saya rasakan ini adalah tanda tanda pemulihan... makasih infonya mas. Bener-bener membantu saya termotivasi untuk bisa sembuh tanpa obat...
mohon doanya juga.....

Tarjum:
Semoga Allah memberi petunjuk dan jalan kesembuhan untuk anda. Jangan pernah ragu, tak ada yang mustahil bagi Allah atas apa yang dikendaki-Nya. Termasuk kesembuhan anda.

Anda mau ikut urun-rembug atau sumbang saran? silakan sampaikan di kolom komentar.

Curhatkita versi mobile, masukan URL ini: http://mippin.com/curhatkita atau http://buzzcity.mobi/curhatkita di browser ponsel anda.


Bookmark and Promote!



Artikel Terkait:

Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.

Komentar :

ada 6 komentar ke “Apakah Bisa Mengontrol Bipolar Tanpa Obat?
Inilah Diriku on Selasa, 07 Desember 2010 pukul 21.50.00 WIB mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Inilah Diriku on Selasa, 07 Desember 2010 pukul 21.56.00 WIB mengatakan...

Mungkin aja bisa. Tapi kita gak tahu gimana rasanya jadi orang normal karena pada dasarnya kita berbeda.. Kayaknya perlu diteliti tuh.

Lengkapnya gw jawab di blog gw, hypomaniadepression.blogspot.com

: )

Tarjum Sahmad on Jumat, 10 Desember 2010 pukul 08.10.00 WIB mengatakan...

@Inilah diriku,
Kok, posting dihapus?...saya sempat keget baca komentar ini...:)
Kemungkinan-kemungkinan selalu ada…karena Sampai saat ini belum ditemukan terapi terbaik untuk menangani gangguan bipolar. Gangguan psikologis sesuatu yang sangat kompleks dan personal. Terapi yang cocok untuk seseorang belum tentu cocok untuk orang lain. Tapi kalau tidak dicoba, kita tak akan pernah tahu hasilnya. Semoga ke depan ditemukan terapi terbaik untuk menyambuhkan gangguan bipolar.

Inilah Diriku on Jumat, 10 Desember 2010 pukul 17.06.00 WIB mengatakan...

Iya ada yang salah tapi gak tau cara ngeditnya. Hehe.

Amin. Semoga ada terapi yang tepat. Sampai saat ini setahu saya yang paling baik adalah kombinasi obat + psikoterapi. Gejala bisa sama sekali hilang, tapi kemungkinan kambuh tetap ada. Dan kadang, disaat kambuh, orang tersebut tidak sadar dan tetap merasa normal. Padahal sedang kambuh. Jadi susah-susah gampang.

Cherry Blossom mengatakan...

Terimakasih pak Tarjum atas artikelnya yang menarik. Ini sedikit tentang cerita saya seorang bipolar yang tidak pernah konsul ke ahli manapun.
Saya menderita bipolar saat usia 18-an tahun. Saat itu perubahan mood saya naik turun secara ekstrim dan juga sempat berpikiran betapa bahagianya jika saya bisa mengakhiri hidup saya yang hampa dan penuh depresi berkepanjangan yang tidak jelas penyebabnya ini.
Selama saya bipolar, saya selalu memaksakan diri untuk menjalani kehidupan yang normal alias menyibukkan diri dengan aktifitas dan tanggungjawab karena saat itu posisi saya sebagai seorang mahasiswi dan harus mencari nafkah sendiri dengan mengajar paruh waktu. Meskipun kebanyakan waktu saya menjalaninya dengan penuh derita karena mood yang turun naik extrim, namun saya bertekad untuk tidak mengalah pada penyakit ini. Saya meminta kekuatan kpd Tuhan untuk menjalani ini semua, karena saya yakin semua derita ini pasti akan berlalu karena tidak ada sesuatu yang kekal.
Sekarang sudah lima tahun berlalu, saya sudah tidak merasakan mood extrim lagi selama setahun lebih belakangan ini (menurut saya ini waktu yang cukup lama) namun hanya perubahan suasana hati yang masih bisa saya kendalikan dengan berdoa dan membaca kitab suci. Saya tidak pernah minum obat2n atau ke psikiater, karena saya positive thinking dan percaya Tuhan yang mampu menyembuhkan dan menenangkan saya.

Maaf pak Tarjum jika komentar saya terlalu panjang, ini hanya sedikit sharing dari saya yang peduli pada sesama khususnya ODB. Saya sungguh tergerak ingin membantu orang2 lain namun saya tidak tahu harus memulai dari mana.

Salam sehat, salam positif, salam kuat..... kita pasti bisa mengatasi ini. Penyakit ini tiada apa2nya dibandingkan kekuatan yang Tuhan pinjamkan kepada kita.

Tarjum on Jumat, 10 Februari 2012 pukul 17.52.00 WIB mengatakan...

Cherry Blossom, makasih atas sharing pengalamannya menangani bipolar. Ini sangat bermanfaat untuk teman-teman bipolar yang lain.

Jika anda ingin mambantu teman-teman yang lain silakan. Salah satu caranya, anda bisa sharing penglaman anda menangani bipolar lebih detail. kirim tulisannya ke email saya (sivalintar@yahoo.com) untuk posting blog.

Anda juga bisa gabung di grup facebook Solusi Bipolar [http://www.facebook.com/groups/154156647948525/], untuk sharing dan diskusi tentang gangguan bipolar dengan teman-teman yag lain.

Posting Komentar

Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)

Tiga Serangkai eBook Bipolar

3 eBook Bipolar ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah ebooknya : "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”, “Berdamai dengan Bipolar” dan “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”.
eBook 1: "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah"

Buku psikomoar ini bercerita tentang pergumulan saya selama bertahun-tahun dengan gangguan jiwa yang tidak saya fahami dan membuat saya bertanya-tanya, “Apa yang terjadi dengan diri saya? Penyakit apa yang saya alami? Bagaimana cara mengatasinya?” Ironisnya, saya baru tahu apa yang terjadi dengan diri saya, 8 tahun setelah saya pulih, bahwa saya mengalami Gangguan Bipolar. [Selengkapnya]




eBook 2: "Berdamai Dengan Bipolar"

Bagaimana mengenali dan mengatasi Gangguan Bipolar?
Bagaimana menanggapi sikap negatif orang-orang di sekitar anda?
Bagaimana mendampingi orang yang mengalami Gangguan Bipolar? eBook ini memberi jawaban dan solusi alternatif penanganan Bipolar. [Selengkapnya]



eBook 3: “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”

eBook ini merupakan inti dari pengalaman dan pemahaman bipolar saya. Inti dari tulisan-tulisan saya di buku, ebook, blog, facebook, twitter dan media lainnya. eBook ini bukan teori-teori tentang gangguan bipolar! Bukan formula ajaib untuk mengatasi gangguan bipolar! eBook ini tentang tindakan, langkah-langkah penanganan bipolar. [Selengkapnya]


eBook Novel: “Pengorbanan Cinta”

Novel ini bukan sekedar kisah cinta yang romantis dengan segala macam konflik di dalamnya. Saya berani menyebut novel ini sebagai “Buku Pelajaran Cinta”. Beda dengan buku pelajaran pada umumnya, Buku Pelajaran Cinta ini tak membosankan, malah sangat mengasyikan dibaca. Setelah mulai membaca, jamin Anda tak ingin berhenti dan ingin terus membacanya sampai akhir cerita. [Selengkapnya]



eBook Panduan: “7 Langkah Mudah Menyusun & Memasarkan eBook”

Jika dikemas dengan desain cover yang apik dan diberi judul yang manarik, kumpulan posting blog atau catatan facebook anda bisa disusun menjadi sebuah ebook yang akan memikat pembaca di ranah maya. Selanjutnya ebook anda tinggal dipasarkan secara online.
[Selengkapnya]

 
 © Copyright 2016 Curhatkita Media  template by Blogspottutorial