Inspirasi dari Laga Timnas Sepak Bola Indonesia
Oleh Tarjum
Apakah anda salah seorang penggemar fanatik timnas sepak bola Indonesia?
Sebelumnya, saya lebih suka menonton pertandingan tim-tim papan atas Eropa seperti Mencester United, Arsenal, Real Madrid dan tim-tim lainnya ketimbang menonton pertandingan tim Indonesia.
Namun melihat sepak terjang timnas Indonesia di piala AFF beberapa waktu yang lalu. Saya sangat antusias menonton tim Indonesia bertanding di laga tersebut.
“Lha, blog psikologi kok bicara soal sepak bola, gimana ini?”
“Tenang dulu teman-teman, jangan salah tafsir dulu, apa lagi berpikir negatif :)”
Saya hanya ingin menjelaskan, inspirasi apa yang bisa diambil dari aksi-aski memukau tim kebanggaan negeri di lapangan hijau. Dan apa kaitan antara sepak bola dengan pemulihan kondisi psikologis.
“Oh, gitu ya.”
“Ya iya lah. Jadi silakan baca tulisan ini sampai selesai, biar nggak salah tafsir :)”
Saya pernah menulis posting tentang bagaimana terapi fisik mampu mempercepat proses penyembuhan derita jiwa. Apa dan bagaimana pengaruh aktivitas fisik seperti permainan sepak bola terhadap pemulihan problem psikologis?
Jika anda menyaksikan beberapa pertandingan sepak bola antara tim Indonesia dengan lawan-lawanya beberapa waktu yang lalu, anda bisa lebih jelas memahami apa yang saya maksud dalam tulisan tersebut.
Ekspresi di arena pertandingan
Anda bisa melihat dengan jelas bagaimana ekspresi kegembiraan dan kepuasan seorang pemain setelah menjebol gawang lawan. Bagaimana ekspresi kekecewaan seorang pemain yang tendangannya melenceng disamping gawang atau membentur mistar gawang.
Anda juga bisa melihat bagaimana ekspresi kemarahan seorang pemain karena di tekling pemain lawan. Bagaimana rekan-rekan setimnya berusaha meredakan kemarahan sang pemain.
Ekspresi-ekspresi kegembiraan, kepuasan, kekecewaan, kemarahan bisa terlihat jelas di arena pertandingan.
Beragam cara dan gaya para pemain dalam meekspresikan kegembiraan setelah mencetak gol ke gawang lawan. Ada yang berteriak sambil mengepalkan tangan. Ada yang berlari ke pinggir lapangan sambil mengacungkan jari telunjuk. Ada yang berlari sambil membuka kostumnya. Ada juga yang mengoyang-goyangkan pinggulnya. Dan banyak lagi cara pemain mengekspresikan emosinya.
Di arena pertandingan, seorang pemain bisa dengan leluasa meluapkan emosinya dengan gaya dan caranya masing-masing.
Coba anda perhatikan ekspresi beberapa pemain timnas Indonesia saat laga final kedua Piala AFF 2010 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Rabu (29/12/2010) di bawah ini :
dalam pertandingan putaran kedua final Piala AFF. [Photo: AFP Photo/Bay Ismoyo]
meraih gelar juara Piala AFF 2010. [Photo: Antara/Prastyo Utomo]
Anda bisa lebih merasakan luapan emosi kegembiraan, kepuasan, kekesalan atau kekecewaan para pemain jika anda menonton pertandingannya di layar kaca atau langsung di stadion.
Kekecewaan atas kegagalan Indonesia meraih Piala AFF 2010 terpancar jelas dari wajah-wajah para pemain, jajaran manajer, dan pengurus PSSI.
Raut wajah mengungkap sejuta rasa meskipun kebisuan mengunci para pemain saat berjalan menyusuri lorong penghubung antara lapangan dan ruang ganti. Pemain berjalan lesu dengan wajah murung menuju ruang ganti.
Firman, yang biasanya ramah, wajahnya terlihat tegang. Manajer Timnas Andi Darussalam Tabussala, yang biasanya ceria dan sering melontarkan guyonan kepada wartawan, berjalan lesu. Wajahnya terlihat gundah.
Demikian harian KOMPAS menulis (29/12/2010).
Saya hanya ingin memperjelas tentang bagaimana pengaruh positif aktivitas olah raga terhadap pemulihan kondisi psikologis seseorang.
Dari pengalaman dan pengamatan saya, aktivitas olahraga berpengaruh positif terhadap setidaknya tiga aspek, yaitu aspek fisik, mental dan sosial.
1. Aspek Fisik
Secara sederhana bisa dijelaskan, olahraga apa pun jenisnya akan membuat tubuh anda bugar dan sehat. Otot-otot tubuh lebih lentur dan kuat, sirkulasi darah dan sistem metabolisme tubuh lebih lancar, serta organ-organ tubuh lebih sehat dan terawat. Termasuk salah satu organ tubuh paling vital yaitu otak.
Gerak-gerak otot dan otak secara intensif, teratur dan terus-menerus tersebut, selain membuat tubuh anda lebih sehat dan bugar, bukan tidak mungkin, mampu menetralisir ketidakseimbangan biokimia dalam otak yang merupakan salah satu kemungkinan faktor penyebab gangguan kejiwaan.
2. Aspek Mental
Latihan-latihan fisik dan mental serta pengalaman-pengalaman yang anda rasakan di arena pertandingan, akan berpengaruh positif terhadap kondisi psikologis anda. Anda akan lebih mampu mengendalikan emosi saat berada di arena maupun di luar arena.
Saat anda mengekspresikan kegembiraan, kepuasan, kekecewaan, kekesalan bahkan kemarahan sebenarnya anda sedang membebaskan diri dari tekanan-tekanan mental yang selama ini membebani pikiran anda. Mengikis pikiran-pikiran negatif dan memupuk pikiran-pikiran positif.
Kegembiran, kebanggaan dan kepuasan batin di arena pertandingan akan mendorong anda untuk lebih bangga dan menghargai diri sendiri dan orang lain. Menerima kekurangan dan kelebihan diri sendiri. Percaya pada kemampuan sendiri dan tidak memandang rendah diri sendiri dan orang lain.
3. Aspek Sosial
Saat anda berada di lapangan, bersama rekan satu tim, berhadapan dengan lawan main dan dikelilingi oleh para suporter, anda akan merasa diterima dan diakui sebagai seorang pemain dan sebagai bagian dari permainan itu sendiri. Apalagi saat tim anda memenangkan pertandingan, pemain, oficial, pelatih dan suporter akan memberi selamat dan mengelu-elukan anda. Anda merasa bangga dan puas telah memberi kebahagiaan kepada seluruh anggota tim dan suporter.
Rasa berguna, rasa bangga, rasa diterima dan diakui, akan mengikis bahkan mungkin menghapus rasa kesepian dan keterpencilan sosial anda. Disaat yang sama, kebahagiaan, kepuasan batin serta kemampuan anda berkomunikasi yang semakin baik, seiring bertambah luasnya lingkungan pergaulan anda—tentunya teman dan kenalan anda semakin banyak—akan meningkatkan kepercayan diri anda.
Dan seperti ditulis oleh David D. Burns dalam bukunya Mengapa Kesepian, “Sekali seseorang mulai merasa lebih percaya diri, orang lain akan menilai lebih baik. Anda akan masuk siklus suasana hati yang positif. Dan meningkatnya harga diri berarti membuka peluang dalam sukses sosial yang lebih besar.”
Itulah, tiga aspek dari aktivitas olahraga (saya menggunakan contoh permainan sepak bola) yang berpengaruh positif terhadap pemulihan gangguan kejiwaan.
Apa yang saya sampaikan dalam tulisan ini berdasarkan pegalaman dan pengamatan saya sendiri.
Aktivitas olahraga yang saya lakukan dengan senang hati dan penuh gairah, tanpa saya sadari ternyata berpengaruh besar terhadap proses pemulihan kondisi psikologis saya.
Jadi, jika anda punya hobi olah raga seperti sepak bola, bola voli, bola basket atau jenis olah raga lainnya yang sudah tidak anda lakukan lagi, mengapa anda tidak mulai aktif melakukannya lagi?
Atau jika masih menjalaninya sampai saat ini, mengapa anda tidak melakukannya dengan lebih intensif dan teratur? Toh, semua aktivitas itu tidak butuh biaya besar. Hanya butuh kemauan dan disiplin dalam menjalaninya.
Selanjutnya, lihat, pelajari dan rasakan hasilnya. Bagaimana pengaruhnya terhadap kondisi psikologis anda?
Jika anda punya pengalaman unik dan menarik seputar pengaruh positif aktivitas olah raga terhadap kondisi psikologis anda, silakan berbagi di komentar.
Jika menurut anda tulisan ini cukup menarik dan bermanfaat silakan share di twitter atau facebook dengan mengklik tombol share di bawah atau di atas posting ini. Jika mau berlangganan artikel blog ini melalui email, silakan subscribe disini.
Tentang Penulis : Tarjum, pendiri dan editor Curhatkita. Anda bisa kenal lebih dekat dengan Tarjum di Facebook dan Twitter.
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Pengaruh psikologis apa yg menyebabkan saat bermain dgn teman sebaya lebih santai ketimbang bermain dgn pemain yg lbh tua/senior menjadi sangat tegang bahkan grogi..?
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)