Oleh TarjumKetika anda merasa ada yang tak beres dengan diri anda, anda mulai bertanya-tanya, “Apa yang terjadi dengan diri Saya? Apa yang harus saya lakukan?”
lalu anda mencari informasi tentang kondisi psikis anda. Anda mencari-cari informasi di internet, buku-buku, majalah, surat kabar dan media lainnya.
Anda sudah tahu kondisi psikis anda, tapi anda belum yakin dengan informasi yang anda dapat. Lalu anda memberanikan diri konsultasi dengan psikiater atau psikolog klinis. Saya salut jika anda mengambil langkah ini, karena sebagian besar orang enggan konsultasi ke psikiater/psikolog klinis dengan berbagai alasan.
Setelah konsultasi dengan psikiter anda mengetahui dengan akurat jenis gangguan apa yang anda alami. Psikiater pun memberikan saran-saran medis dan non medis untuk membantu proses pemulihan anda, termasuk meresepkan obat jika diperlukan.
Anda mengikuti saran-saran psikiater dengan menjalani terapi dan mengkonsumsi obat secara teratur. Selain mengikuti saran-saran psikiater anda juga mencoba terapi alternatif untuk mendukung terapi medis yang sedang anda jalani.
Setelah beberapa waktu lamanya anda menjalani terapi, anda merasakan ada perubahan positif dengan kondisi psikis anda. Namun masih jauh dari yang anda harapkan.
Anda mulai ragu apakah terapi yang anda jalani benar-benar akan mengantarkan anda ke gerbang pemulihan? Apakah apa yang anda lakukan selama ini tidak sekedar buang-buang energi, waktu dan biaya, sementara hasilnya tak seperti yang anda inginkan?
Karena ragu, anda pun menjalani terapi dan pengobatan dengan setengah hati. Bahkan anda tak disiplin lagi menjalani terapi. Anda juga tak lagi mengkonsumsi obat secara teratur seperti anjuran psikiater yang merawat anda.
Anda mulai cemas dengan kondisi psikis anda. Kecemasan dan kekhawatiran perlahan menguasai pikiran dan membuat kondisi psikis anda labil. Jika kondisi ini dibiarkan dan tak anda kendalikan, anda akan masuk ke siklus suasana hati yang negatif.
Mengapa semua itu bisa terjadi?
Menurut pengalaman dan analisa saya, ada 3 kunci penting yang anda abaikan saat menjalani terapi pemulihan. Saya tak mempersoalkan jenis gangguan yang anda alami dan terapi apa yang anda jalani. Yang akan saya bahas adalah cara anda menjalani terapi.
Apa saja 3 kunci penting yang diabaikan itu?
1. Keyakinan
Keyakinan sangat penting anda miliki ketika anda menjalani terapi. Apa pun jenis terapi yang anda jalani.
Yakin pada Tuhan bahwa semua yang terjadi pada anda dan semua mahluk ciptaanya adalah atas kehendaknya. Mudah saja bagi Tuhan jika akan membuat anda sakit atau membuat anda sembuh. Yakinlah bahwa tuhan melihat usaha-usaha anda. Yakinlah bahwa Tuhan mendenger do'a-do'a anda dan akan mengabulkan do'a anda pada saatnya, karena Tuhan maha tahu apa yang terbaik untuk anda.
Yakin pada diri sendiri bahwa apa yang anda lakukan sudah tepat dan akan berhasil sesuai dengan yang anda harapkan. Jika anda sendiri tidak yakin dengan apa yang anda lakukan, bagaimana mungkin anda akan sepenuh hati melakukannya? Bagaimana mungkin anda akan bersemangat dan antusias menjalaninya?
Ibarat seorang pelari marathon yang harus berlari menempuh jarak puluhan kilometer. Pelari yang akan memenangkan perlombaan adalah pelari yang percaya kepada dirinya sendiri bahwa dia sedang berlari di jalur yang benar dan percaya bahwa dirinya bisa memenangkan lomba.
Coba anda bayangkan jika sang pelari yang tidak yakin dengan dirinya sendiri dan apa yang dilakukannya berpikir seperti ini, “Benarkah saya sedang berlari di jalur jalan menuju garis finis? Benarkah saya bisa memenangkan lomba?” Menurut anda apakah pelari ini akan menjadi juara? Atau paling tidak dia akan sampai di garis finish? Saya tidak yakin.
2. Disiplin
Disiplin diri yang tinggi sangat penting saat manjalin terapi. Bahkan sangat penting saat anda menjalani aktivitas apa pun. Orang-orang yang sukses dalam bidang apa pun adalah orang-orang yang disiplin.
Anda mungkin tahu, seorang yang didiagnosa menderita TBC harus meminum obat selama 6 bulan berturut-turut dan tidak boleh terlewat sehari pun. Kalau terlewat sehari saja maka harus mengulang lagi dari awal. Pengobatan apa pun perlu disiplin diri yang tinggi saat menjalaninya jika menginginkan hasil yang optimal.
Artinya terapi atau pengobatan apa pun, fisik atau psikis harus dijalani dengan disiplin. Kalau hanya dijalani asal-asalan bisa dipastikan hasilnya pun tak akan optimal.
3. Sabar
Jangan keliru mengartikan sabar.
Sabar yang saya maksud bukan dalam arti pasif, hanya berdiam diri dan menunggu nasib baik datang. Bukan sabar seperti itu yang saya maksud!
Sabar dalam arti aktif. Anda yakin dengan kemaha kuasaan Tuhan. Anda yakin dengan diri sendiri bahwa apa yang anda lakukan sudah benar. Anda menjalani terapi dengan penuh disiplin. Ketika hasilnya belum sesuai dengan yang anda harapkan, anda bersabar.
Selanjutnya anda evaluasi apa yang sudah anda lakukan. Apa yang sudah berjalan dengan baik dan apa masih kurang dan perlu ditingkatkan. Anda terus menjalani terapi dengan penuh keyakinan dan disiplin. Yang sudah baik anda tingkatkan yang masih kurang anda perbaiki.
Sabar juga berarti tidak mudah menyerah. Anda mungkin terlalu cepat menyerah ketika ikhtiar-ikhtiar yang anda lakukan belum juga membuahkan hasil seperti yang diharapkan.
Ibaratnya anda sedang menempuh perjalanan menuju suatu tempat. Kalau anda merasa lelah, tak ada salahnya berhenti sejenak untuk memulihkan tenaga. Setelah tubuh anda segar kembali, anda bisa melanjutkan perjalanan. Pada saatnya nanti, cepat atau lambat anda akan sampai di tujuan.
Tapi jika anda menyerah, berhenti lalu kembali dan tidak melanjutkan perjalanan, anda tidak akan pernah sampai di tujuan.
Merasa lelah, frustasi dan menyerah sementara dalam menjalani proses pemulihan, wajar dan manusiawi. Tapi, anda harus melanjutkan ikhtiar-ikhtiar anda jika anda ingin meraih pemulihan seperti yang anda harapkan. Jika anda tak berhenti berusaha, anda akan sampai di tujuan pada akhirnya.
Bertahanlah dan Jangan Cepat Menyerah
Ada sebuah kisah inspiratif yang menceritakan sebuah keluarga di AS yang memiliki tanah yang diperkirakan terdapat kandungan bijih emas di dalamnya.
Mereka mulai menggali tanah tersebut dengan harapan akan menemukan kandungan emas berlimpah di dalamnya. Setelah sekian lama menggali, ternyata emas yang mereka harapkan belum juga ditemukan. Mereka menyerah dan menjual tanah tersebut kepada keluarga lain.
Keluarga yang membeli tanah tersebut dengan penuh keyakinan meneruskan menggali tanah yang ditinggalkan pemilik tanah sebelumnya.
Apa yang terjadi?
Hanya beberapa meter dari bekas galian pemilik tanah sebelumnya mereka menemukan kandungan emas berlimpah. Dan akhirnya keluarga tersebut manjadi kaya raya dari hasil tambang emas miliknya.
Pemilik tanah pertama terlalu cepat menyerah. Padahal jika mereka bertahan dan terus menggali beberapa meter lagi, mereka akan menemukan kandungan emas yang akan membuat mereka kaya raya.
Pesan moral dari kisah ini adalah: Jangan terlalu cepat menyerah, terus berusaha dan bertahanlah, maka harapan anda akan terwujud.
Jadi, apa pun jenis gangguan jiwa yang anda alami, apa pun jenis terapi dan pengobatannya, jangan mengabaikan 3 kunci penting ini: keyakinan, disiplin dan sabar.
Setelah melakukan ikhtiar maksimal, berdo'alah memohon petunjuk dan pertolongan kepada-Nya. Kembalikan segala urusan kepada-Nya, karena Tuhan maha tahu apa yang terbaik untuk anda.
Anda punya pengalaman pribadi terkait 3 kunci penting ini saat menjalani terapi pemulihan? Saya sangat senang hati jika anda mau berbagi dengan kami di komentar.
Pada artikel berikutnya saya akan membahas tentang sebuah “mantra” dari dunia pesantren yang sudah terbukti ampuh.
Mantra yang sudah terbukti mampu mencetak manusia-manusia dengan kepribadian tangguh, akhlak yang luhur dan memiliki semangat juang tinggi. Mantra yang sudah terbukti mampu mencetak ulama-ulama besar dan pemimpjn-pemimpin negeri di berbagai bidang kehidupan.
Apakah mantra itu, silakan simak artikel berikutnya di Curhatkita.
Jika menurut anda artikel ini cukup menarik dan bermanfaat silakan share di twitter atau facebook. Jika mau berlangganan artikel blog ini melalui email, silakan subscribe disini.Tarjum adalah pendiri dan editor Curhatkita, Forum Curhat, Grup Teman Curhat dan Solusi Bipolar Facebook. Penulis buku psikomemoar "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah". Anda bisa kenal lebih dekat dengan Tarjum di sini dan ikuti Tarjum di Facebook dan Twitter.
Artikel Terkait:
- TRILOGI EBOOK BIPOLAR GRATIS UNTUK ANDA!
- 4 Kunci Penyembuhan Bipolar (Bagian 1)
- Solusi Holistik Pemulihan Depresi & Bipolar
- Penjelasan Medis Manfaat NONI PLUS Untuk Kesehatan Mental
- Nutrisi Herbal untuk Kesehatan Fisik dan Mental
- Bipolar Care Indonesia, Peduli Penyandang Bipolar
- Menjalani Proses Pengobatan dan Pemulihan Gangguan Jiwa, Butuh Keyakinan dan Kesabaran
- Pakwi, Pelukis Wayang Peraih MURI
- Jika Engkau Sibuk Mengurus Kebaikan bagi Orang lain, Tuhan yang akan Mengurus Kepentinganmu
- Hana Madness dan Kreasi Bipolar
- "Lakshmi Si Tanpa Obat"
- Membebaskan Diri dari Belenggu Bipolar dengan Harapan, Keyakinan dan Tindakan
- Apa yang Anda Inginkan dari Pasangan Hidup Anda?
- Ibuku, Tak Pernah Membentak Apalagi Memukulku
- Ayahku adalah Sahabat, Teman Curhat dan Penasihatku
- Sebuah Lukisan, Sebuah Kebahagiaan dan Sebuah Kepuasan Batin
- Rekaman Wawancara Tentang Bipolar Dengan Penyiar Radio Nederland Wereldomroep (RNW)
- Bagaimana Anda Mendefinisikan Gangguan Bipolar yang Anda Alami?
- Haruskah Menceritakan Semua Masalah Kejiwaan yang Anda Rasakan Kepada Psikiater?
- Puisi Bipolar
- Tidak Ingin Berkutat dengan Perasaan “Minder” dan “Tidak Mampu” ( Bagian 2, selesai)
- Tidak Ingin Berkutat dengan Perasaan “Minder” dan “Tidak Mampu” (Bagian 1)
- Gangguan Bipolar dan Skizofrenia Bisa 'Sembuh Total'!
- Bagaimana Menaklukan dan Mengendalikan Jiwa yang Liar?
- Inspirasi dari Gadis Mungil dengan Down Sindrom
- Hati-Hati dengan “Sang Pencuri Impian”
- 5 Tips Rahasia Awet Muda, Cantik dan Menawan
- Solusi Holistik Pemulihan Depresi & Bipolar
- Cinta yang Luar Biasa Seorang Ayah kepada Anak Angkatnya
- Pengamen Nyentrik di Markas Polres Subang
- Inilah Cinta yang Sederhana dan Apa Adanya
- Apa kata Krisna jika Melihat Kisah Cinta Rais dan Risna?
- Banyak “Tongki” Masuk ke Desa Kami
- Pakwi, Pelukis Wayang Peraih MURI
- Jika Engkau Sibuk Mengurus Kebaikan bagi Orang lain, Tuhan yang akan Mengurus Kepentinganmu
- Inpirasi dari film “Mongol”, True Story Genghis Khan
- Hana Madness dan Kreasi Bipolar
- Tanggung Jawab dan Keberanian yang Luar Biasa Dua Ekor Semut Pemimpin
- Sahabat yang Unik dan Langka
- Guruku Teladanku
- Cemas, Takut dan Bimbang Terhadap Diri-Sendiri, Bagaimana Solusinya?
- Jika Mau Melamar Sang Kekasih, Apa yang Akan Anda Katakan Kepada Calon Mertua?
- Do'a dan Renungan
- Ibuku, Tak Pernah Membentak Apalagi Memukulku
- Gabriel Muniz, Bocah Tanpa Kaki yang Punya Talenta Luar Biasa
- Ayahku adalah Sahabat, Teman Curhat dan Penasihatku
- Salahkah Aku di Lahirkan ke Dunia ini?
- Rencana “Gowes Sepeda Jakarta-Magelang” dalam Rangka Hari Kesehatan Jiwa
- “Man Jadda Wajada!” Mantra 'Sakti' dari Pesantren
- DETOX, Cara Cepat Buang Racun dari Tubuh
- Blog Curhatkita: Semua Informasi dan Layanan Gratis! Kecuali…
- Satu Langkah Sederhana Mengatasi Kesulitan Bergaul
- Perselingkuhan, Bagaimana Mencegah dan Mengakhirinya?
- "Lakshmi Si Tanpa Obat"
- Jika Kekasih atau Pasangan Anda Acuh Tak Acuh, Bagaimana Menyikapinya?
- Membebaskan Diri dari Belenggu Bipolar dengan Harapan, Keyakinan dan Tindakan
- Jika Mau Melamar Sang Kekasih, Apa yang Akan Anda Katakan Kepada Calon Mertua?
- Salahkah Aku di Lahirkan ke Dunia ini?
- Jangan Biarkan Kesulitan Hidup Membuat Anda Terfuruk, Sebaliknya Harus Membuat Anda Lebih Tangguh
- Jangan Mengatakan, “Aku Tidak Mampu! Aku Bodoh!” Jangan Pernah!
- Bagaimana Menanggapi Sikap Negatif Orang-orang Terdekat Terhadap Gangguan Jiwa Anda?
- Satu Kunci Penting yang Sering Dilupakan oleh Pasangan Suami Istri Saat Mengarungi Bahtera Rumah Tangga
- Bagaimana Membangkitkan Gairah dan Semangat dengan Musik?
- Jangan Biarkan Stigma Negatif Gangguan Jiwa Mendikte Kita
- Antara Atlet dan ODB
- Saling Berbagi untuk Mencari Solusi Terbaik Penanganan Gangguan Bipolar
- Oleh-Oleh Nyantri di Pesantren Ustad Yusup Mansyur
- Pelajaran Berharga dari Seorang President Director
- Bagaimana Meyakinkan Orang Terdekat tentang Kondisi Psikologis yang Anda Alami?
- Tanya-Jawab Tentang Bipolar di Inbox Facebook
- 3 Kata Sederhana yang Akan Membuat Anda Menjadi Pemenang
- Apakah Bisa Mengontrol Bipolar Tanpa Obat?
- Bagaimana Menyikapi Masalah dan Menemukan Makna Dibaliknya?
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
kan misalkan ... Ini misalnya lo ... Keluarga pertama bertahan menggali 9900 meter. Lalu menyerah. Keluarga kedua menggali sedalam 100 meter lalu menemukan emas. Pertanyaan saya adalah mampukah keluarga kedua menggali sedalam 10000 meter tanpa menyerah?
Makasih atas komentarnya.
Penggalian emas dalam kisah ini bukan ke dalam tapi melebar. Jadi bukan menggali semakin dalam sampai 10.000 meter misalnya. Kalau pengeboran minyak memang di kedalaman selain melebar.
Ini kisah nyata ketika demam emas terjadi di AS. Tapi tentu saja tak sesederhana itu proses kejadiannya. Ini hanya gambaran simpelnya.
bagus lah ini menginspirasi tidak saja pd orng2 yg sakit tapi juga pd kebanyakan orng, saya salut.. dan setuju tak perlu harus ke psikiater/kolog,.. krn ketika masuk sistem psikoiater maka akan menemui jalan panjang yg tidak menjadi lega tapi sebaliknya menyempit dan... berbahaya dengan resep NARKOBANYA
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)