GANGGUAN kejiwaan banyak ditemui di tengah masyarakat, mulai ringan hingga berat. Berbagai penelitian pun dilakukan untuk mencari penanganan yang tepat. Salah satu masalah kejiwaan yang masih kurang dipahami masyarakat adalah gangguan bipolar. Gangguan ini berupa perubahan mood dalam tempo singkat, kadang sedih, gembira, dan kecewa. Gangguan bipolar dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori yaitu bipolar I, II, campuran dan siklotimik.
Gangguan bipolar I merupakan gangguan bipolar yang paling umum terjadi. Kondisi ini dihubungkan dengan satu atau lebih episode manik. Gangguan bipolar I lebih banyak episode manik daripada depresi.
Adapun gangguan bipolar II merupakan kondisi yang diasosiasikan dengan satu atau lebih episode depresi. Gangguan tipe ini lebih banyak mengalami episode depresi.
Berbeda dengan gangguan bipolar II, gangguan bipolar campuran antara episode depresi dan episode manik tidak ada aturan. Bisa muncul episode manik terlebih dahulu atau episode depresi dahulu.
Adapun tipe siklotimik merupakan perubahan antara episode depresi dan manik yang berubah cepat sekali dan perubahan mood yang tiba-tiba.
Gangguan bipolar akan berdampak dalam semua aspek kehidupan. Mereka yang tidak mendapat perawatan yang tepat akan sering bertengkar dengan pasangan, prestasi buruk di sekolah, kehilangan pekerjaan, penggunaan alkohol, bahkan tebersit ide atau usaha bunuh diri.
“Jika episode depresi sudah sangat ekstrem, mereka akan mempunyai pikiran tentang kematian atau bunuh diri. Episode ini biasanya tidak dikenali lingkungan sekitarnya,” kata psikiater dari Sanatorium Dharmawangsa dr A Kusumawardhani SpKJ.
Terapi Farmakologi dan Psikososial
Untuk mengatasi gangguan bipolar, berbagai upaya penyembuhan dapat dilakukan antara lain terapi farmakologi (dengan obat-obatan) dan terapi psikososial. Kedua upaya ini harus saling melengkapi untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
“Terapi psikososial untuk gangguan bipolar bukan terapi alternatif, melainkan suatu suplemen,” ujar Profesor Myrna M Weissman dari Columbia University.Tulisan saya dengan judul “Terapi Alamiah Penanggulangan Manic Depressive/Gangguan Bipolar” mungkin bisa digolongkan sebagai terapi psikososial.
Terapi Sinar
Selain itu, ada metode lain, yakni dengan terapi sinar. Sebuah studi terbaru mengungkapkan terapi sinar dapat mengurangi gejala depresi pada wanita dengan gangguan bipolar.Terapi sinar merupakan salah satu jalan untuk mengurangi depresi karena musim dingin. Meski demikian, terapi sinar efektif diberikan pada penderita depresi dan tidak tergantung pada musim.
Penelitian terhadap gangguan bipolar yang dipublikasikan dalam sebuah jurnal kesehatan mengungkapkan, manfaat terapis inar ini juga dirasakan pada penderita gangguan bipolar, dengan perubahan mooddari depresi ke mania.
Penelitian kecil ini melibatkan sembilan perempuan penderita bipolar dengan masa depresi. Sebelumnya, subjek tidak menunjukkan respon yang bagus dengan terapi konvensional. Kelompok perempuan berada dalam kotak yang diberi paparan sinar selama 15,30, dan 45 menit tiap hari selama dua minggu. Empat orang mendapat sinar pada pagi hari, sedangkan sisanya mendapat sinar pada siang hari. Sebanyak empat yang lain mendapat perawatan sinar matahari pagi, tiga di antaranya mengalami sedikit perbaikan gejala seperti perasaan sensitif, ingin tidur, cemas, dan tidak bergairah. Adapun, pasien yang mendapat sinar saat siang hari menunjukkan respon yang lebih stabil.
“Sehingga peneliti memindahkan semua subjek untuk mendapatkan paparan sinar pada siang hari. Enam dari sembilan pasien mengalami penurunan gejala karena merasakan manfaat dari terapi sinar,” ujar peneliti dari University of Pittsburgh Medical Center, Pennsylvania Dr Dorothy Sit seperti dikutip Reuters.Artikel terkait tentang terapi gangguan bipolar :
Terapi Alamiah Penanggulangan Manic Depressive/Gangguan Bipolar (1)
Terapi Alamiah Penanggulangan Manic Depressive/Gangguan Bipolar (2)
Terapi Alamiah Penanggulangan Manic Depressive/Gangguan Bipolar (3)
Terapi Alamiah Penanggulangan Manic Depressive/Gangguan Bipolar (4)
Sumber : http://nurfahmi.wordpress.com
Image by : hil4ry.wordpress.com/2007/10/page/2/
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Artikel yang bagus !
Barangkali artikel "gangguan bipolar" berikut juga berguna bagi rekan rekan lainnya > Gangguan Bipolar ?
saya seorang laki laki berusia 32 tahun, selama 7 tahun belakangan ini saya mengalami banyak tekanan dalam hidup.pernikahan tanpa persiapan yang tidak disetujui oleh orang tua, usaha yang gagal,hutang yang tidak terbayarkan dan sekarang saya seperti orang bingung. Sekarang saya lebih suka menyendiri dan minder dengan lingkungan.Saya merasa bahwa selalu tidak diterima dimanapun saya berada.apakah saya menderita bipolar ?
Dari penuturan anda, sepertinya yang anda alami bukan bipolar, mungkin gejala depresi terselubung yang bisa mengarah ke depresi yang sesungguhnya.
Kegagalan bukan akhir segalanya. Orang yang sukses, sebenarnya banyak mengalami kegagalan dan jatuh bangun, namun mereka tak menyerah pada kegagalan, mereka bangkit dan meraih sukses.
Bangkitlah teman, lakukan yang terbaik untuk merubah kemalangan menjadi keberhasilan. Jangan hiraukan apa pun pendapat orang tentang anda, fokuslah pada tujuan yang ingin anda capai. jangan lupa berdo'a, yakinlah Tuhan akan menunjukan jalan terbaik untuk anda.
Baca juga serial tulisan terbaru di blog ini.
Istri saya memiliki ciri - ciri seperti yang dituliskan diatas . Perubahan moodnya begitu cepat .Sering salah paham dan tidak sedikitpun mau diberi penjelasan yang logis saat emosinya timbul . Seringkali pelampiasannya adalah meninggalkan rumah sampai berjam - jam bahkan pernah sampai beberapa hari tanpa mau dikontak serta membanting serta mencederai saya . Sepertinya semakin hari semakin cepat perubahan mood tersebut. Apa informasi atau saran dari anda untuk mengatasi kecenderungan bipolar yang kemungkinan diderita istri saya. Terimakasih
saya rasa, penderita harus diajak bicara pelan2. kadang butuh berminggu2 atau bulanan untuk memberi kesadaran. tapi pertama, dia harus diajak memahami bahwa apayg dialaminya itu nggak enak. pasti dia tersiksa.
di luarsana ada jawaban2 yg bisa membantu. salah satunya pendekatan medis dan terapi psikososial yang menurut terminologi mas tarjum disebut terapi alamiah. medis diperlukan untuk masa2 darurat dimana mood sulit dikontrol oleh diri kita. setelah masa itu berlalu bisa dilanjutkan dengan membangun teknik "coping" atau teknik mengelola yang kita kembangkan sendiri.
sebagai pendamping, anda juga harus belajar dan memandu dia menemukan dan membangun teknik itu. saya yakin dengan berfkus pada cinta, anda bisa melakukannya.
bipolar....aku ragu dg kalimat itu tpi aku tau itu bgian dri ku..
Biar lebih jelas dan akurat, coba konsultasi ke psikiater. Jika dikenali lebih dini jenis gangguannya, penanganannya akan lebih mudah.
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)