Oleh Tarjum
Sesuai janji saya pada posting “Apakah Saya Sedang Dalam Kondisi Manik?” saya akan menulis posting lanjutan setelah mempelajari kondisi psikologis luar biasa yang saya rasakan.
Sebelumnya saya juga sudah memposting “Komentar dan Saran dari Teman Facebooker dan Blogger“, tentang perubahan mood yang saya alami.
Berikut hasil analisa saya sendiri selama 2 minggu, terhadap kondisi psikologis yang saya rasakan.
Saya pastikan apa yang saya rasakan saat ini, BUKAN MANIK!
Apa yang terjadi pada diri saya 3 bulan terakhir, merupakan perubahan positif dalam diri saya.
Alasan apa yang mendasari keyakinan saya ini? Jika apa yang saya rasakan bukan manik, lalu apa?
Penjelasan lengkapnya silakan baca tulisan ini lebih lanjut.
Perubahan mood positif yang saya rasakan saat ini, mirip dengan yang pernah saya rasakan dulu, ketika saya selesai menjalankan ibadah puasa di bulan suci Rhamadhan. Namun perubahan positif yang saya rasakan saat ini intensitasnya lebih kuat dari yang pernah saya rasakan sebelumnya.
Mengapa saya yakin bahwa yang saya rasakan saat ini bukan manik?Walaupun perubahan mood yang saya rasakan tidak biasa, namun masih dalam batas yang terkendali. Mood positif yang saya rasakan saat ini bisa saya arahkan untuk melakukan aktivitas-aktivitas kreatif, dan hasilnya luar biasa.
Fase manik yang menyenangkan, biasanya sampai batas waktu tertentu akan berubah dan digantikan oleh pasanganya, depresi yang menakutkan.
Dari awal Januari 2011, sampai sekarang menginjak bulan keempat, April 2011, saya tidak merasakan gejala perubahan ke arah depresi. Kondisi psikologis saya sangat stabil dengan grafik suasana hati positif yang terus naik.
Itulah hasil analisa kondisi psikologis saya saat ini, sehingga saya berani menyimpulkan perubahan mood positif yang saya rasakan bukan kondisi manik.
Pertanyaanya, bagaimana saya bisa mengalami perubahan mood positif yang tidak biasa?
Perubahan ke kondisi yang lebih baik adalah harapan setiap orang. Perubahan bisa diawali dari dalam diri sendiri. Namun, kadang ada faktor eksternal yang bisa membuat kita berubah atau memaksa kita berubah.
5 Pemicu Luapan Semangat dan Gairah yang Saya Alami
Ada 5 hal yang menurut analisa saya kemungkinan menjadi penyebab perubahan mood positif yang saya rasakan.
1. Setelah Impian Terwujud, Saya Lebih Percaya Diri dan Optimis
Seperti komentarnya Mas Umar Khaerudin, “...bahagianya karena psikomemoarnya udah terbit kali...dan itu hal yang wajar-wajar saja...”
Terbitnya buku psikomemoar saya, memang salah satu hal yang membuat saya bahagia, lebih percaya diri dan lebih optimis. Sesuatu yang saya angankan dan impikan sejak lama kini telah terwujud menjadi kenyataan.
Menerbitkan buku, bagi orang lain mungkin merupakan hal biasa dan bukan sesuatu yang istimewa. Tapi bagi saya, buku psikomemoar ini bukan sekedar buku. Buku ini merupakan wujud impian saya, bukti hasil kerja keras saya selama bertahun-tahun. Bukti bahwa saya bisa melakukan sesuatu yang pada awalnya dianggap sangat sulit, bahkan tidak mungkin.
Proses penulisan dan perjalanan panjang menembus dunia penerbitan yang cukup melelahkan dan penuh tantangan, membuat buku ini sangat bernilai bagi saya. Itulah alasan, mengapa saya sangat bahagia dan bangga dengan terbitnya buku psikomemoar ini.
Maaf, bukan maksud saya membanggakan diri, sama sekali tidak! Saya hanya ingin mengatakan bahwa keberhasilan yang kita capai akan membuat kita lebih menghargai diri sendiri, lebih percaya diri dan lebih optimis.
2. Suasana di Tempat Kerja yang Menyenangkan
Tak terasa, hampir 3 tahun saya bekerja sebagai Staff HRD di sebuah perusahaan modal asing. Sejak awal saya sudah merasa nyaman dengan suasana kerja di perusahaan ini. Rekan kerja orang-orang Indonesianya ramah, bersahabat dan kooperatif. Orang-orang asingnya juga tidak terkesan arogan, mereka ramah dan cukup memahami budaya dan karakter orang-orang Indonesia.
Suasana kerjanya pun sangat nyaman dan rileks. Saat jam kerja atau jam istirahat, teman-teman satu departeman atau departemen lain suka saling melempar joke-joke yang bisa mengundang senyum dan tawa lepas. Ini mampu menjalin keakraban diantara sesama rekan kerja.
Karena saya tergolong pendiam, awalnya saya kurang begitu akrab dengan rekan-rekan kerja, terutama dengan rekan kerja yang beda departemen. Namun, seiring berjalanya waktu, saya semakin dekat dan akrab dengan meraka. Kemampuan dalam berinteraksi dan berkomunikasi pun semakin baik. Kedaan ini membuat saya merasa nyaman saat jam kerja maupun di luar jam kerja.Kenyamanan di tempat kerja dan kemampuan komunikasi yang semakin baik, membuat saya lebih bahagia, lebih percaya diri dan lebih semangat.
3. Suasana di Rumah yang Harmonis
“Rumahku surgaku” sebuah ungkapan yang menggambarkan bahwa rumah tempat kita dan keluarga tinggal bisa menjadi tempat yang sangat menyenangkan, penuh kebahagiaan, penuh cinta dan kasih sayang.
Menjadikan suasana rumah seperti surga yang menyenangkan bagi semua penghuninya tentu saja bukan perkara mudah. Saya sendiri butuh waktu cukup panjang untuk membuat hubungan diantara anggota keluarga yang harmonis, saling menyayangi dan saling menghargai.
Proses untuk saling memahami dan menjalin keharmonisan antar anggota keluarga merupakan proses tanpa akhir dalam kehidupan berkeluarga.
Alhamdulillah saat ini saya merasakan hubungan yang cukup harmonis dan saling menyayangi diantara anggota keluarga (saya, istri dan dua puteri kami). Walaupun secara materi kami tidak tergolong berlebih, kami cukup bahagia dan bersyukur dengan apa yang kami miliki saat ini.
Puteri pertama kami, Vania (9 tahun), sudah bisa mengurus dirinya sendiri dan sudah bisa membantu meringankan tugas-tugas ibunya di rumah, seperti mengurus rumah dan mengasuh adiknya.
Puteri kedua kami, Rahma (3 tahun), sudah tidak terlalu merepotkan ibu dan ayahnya. Rahma sudah tak lagi pipis di tempat tidur. Kalau mau pipis dia sudah ngerti harus ke kamar mandi. Rahma juga sudah bisa makan sendiri, tidak harus dikejar-kejar oleh ibunya karena tak mau makan.
Puteri pertama kami Vania, sekarang sudah tidur terpisah di kamarnya sendiri. Jadi saya dan istri lebih leluasa dan lebih banyak waktu untuk berbicara dari hati ke hati dan “bercengkrama” di kamar tidur. Tak perlu saya jelaskan terlalu detail makna kata “bercengkrama”, karena bagi yang sudah menikah pasti sangat faham maksudnya. Bagi yang belum nikah, jangan pura-pura bingung, pasti juga tahu maksudnya kan…he..he..he..Semua situasi dan kondisi di rumah inilah yang membuat saya lebih bahagia, lebih tenteram dan nyaman berada di rumah. Saya pun merasa lebih dekat dan bisa lebih memahami harapan dan keinginan istri tercinta. Kami juga lebih perhatian satu sama lain.
Istri saya bilang, “Sekarang papah lebih perhatian dan romantis..!” Ce ile...!! Saya lebih romantis! Apa benar ya, pria pendiam dan pemalu seperti saya bisa romantis?
Sekedar himbauan untuk para suami, jika ingin istri anda cinta dan sayang setengah mati kepada anda, jadilah suami yang romantis dan penuh perhatian. Gak percaya? Silakan dicoba!
4. Sistem Bisnis Yang Membuat Saya Lebih Berani dan Percaya Diri.
Sejak Januari 2011, saya menjalankan sebuah sistem bisnis, dengan modal relatif kecil dan waktu yang sangat fleksibel. Karena saya menyukai bisnis ini, saya menjalankannya dengan senang hati dan antusias.
Di bisnis ini, saya bukan hanya mendapatkan keuntungan materi, yang terpenting saya mendapatkan keterampilan menjual yang merupakan inti dari bisnis. Keterampilan ini nantinya bisa saya gunakan untuk menjual produk atau jasa apa pun.
Melalui bisnis ini saya menemukan media untuk ekspresi dan aktualisasi diri. Saya diarahkan, didorong, bahkan ‘dipaksa’ untuk mengalahkan rasa takut menjual. Pengalaman-pengalaman menjual di lapangan, selain membuat saya lebih berani dan percaya diri, kemampuan komunikasi saya juga semakin baik.Keberanian bertindak, meningkatnya kemampuan komunikasi dan kepercayaan diri, membuat saya lebih optimis dan lebih bahagia.
5. Kekuatan Do’a yang Luar Biasa
Selain 4 hal di atas, ada satu hal lagi yang telah membuat saya lebih percaya diri, optimis dan antusias, yaitu kekuatan do’a. Setiap saat saya selalu berdo’a, memohon ampunan, petunjuk dan perlindungan-Nya.Allah telah mengabulkan do’a-do’a saya selama ini. Karena saya yakin, Dia mendengar do’a-do’a saya. Allah tahu apa yang terbaik untuk saya dan orang-orang yang saya cintai.
Bukan hanya do’a saya pribadi yang di dengar dan dikabulkan Allah. Mungkin do’a keluarga terdekat, sahabat, teman dekat dan orang-orang yang mengenal saya juga dikabulkan.
Muhammad sang nabi pernah bersabda kurang lebih begini, “Mintalah dido’akan oleh sebanyak mungkin orang, karena kamu tidak pernah tahu do’a siapa yang akan dikabulkan.
Terima kasih untuk teman-teman sekalian, atas do’a, dukungan, inspirasi dan motivasinya. Semoga Allah membalas budi baik anda sekalian dengan balasan yang berlipat.
Saya juga bersyukur atas limpahan anugerah yang telah Allah berikan untuk saya dan orang-orang yang saya cintai saat ini.
Semoga saya bisa menjadi lebih baik dan bisa berbagi lebih banyak kebaikan kepada orang lain.
Jika anda punya saran, masukan bahkan kritik untuk saya, jangan sungkan silakan sampaikan di komentar. Saran, masukan dan kritik anda akan saya jadikan bahan instropeksi dan perbaikan diri.
Jika menurut anda posting ini cukup menarik dan bermanfaat silakan share di twitter atau facebook. Jika mau berlangganan artikel blog ini melalui email, silakan subscribe disini.Tentang Penulis : Tarjum, pendiri dan editor Curhatkita. Anda bisa kenal lebih dekat dengan Tarjum di Facebook dan Twitter.
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
sip sip...
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)