Oleh Tarjum
Ada seorang teman bipolar yang bertanya, ”Bagaimana caranya supaya ihklas bahwa apa yang terjadi dengan kita adalah ketetapan dari yang di atas?”
Untuk ikhlas menerima ketetapan Tuhan, bagi manusia biasa seperti kita memang berat. Kalaupun ikhlas, kadar keikhlasan kita mungkin sangat tipis. Tapi kita bisa berusaha untuk menjadi orang yang ikhlas menerima ketetapan Tuhan. Karena apa pun yang terjadi pada kita adalah atas kehendaknya.
Saya juga tidak ikhlas ketika bipolar mendera saya. Namun saya berkeyakinan, pasti ada maksud Tuhan yang belum saya fahami. Pasti ada hikmah dibalik derita psikis yang saya alami. Tuhan tidak mungkin menimpakan kemalangan atau keberuntungan kepada hambanya tanpa hikmah dibaliknya. Saya selalu ingat pesan seorang kyai, “Jangan pernah berburuk sangka kepada-Nya, Berbaik sangkalah kepada-Nya.”
Jangan berpikir, “Saya sudah berusaha maksimal dan sudah berdo’a setiap saat, tapi Tuhan tidak juga mengabulkan do’a saya, tidak juga menyembuhkan penyakit saya, Tuhan tidak adil dan tidak sayang pada saya.”
Itu hanya prasangka buruk anda kepada Tuhan kerena ketidaktahuan anda akan rencana-Nya. Kalau do’a anda belum juga dikabulkan, bukan berarti Tuhan tak mendengar, tapi mungkin belum saatnya do’a anda dikabulkan. Tuhan maha tahu apa yang terbaik untuk hambanya.
Namun anda tak bisa hanya berdiam diri menunggu keadaan berubah, anda yang harus berusaha maksimal mengubah kondisi psikis anda, dengan segala daya yang telah Tuhan berikan, dengan segala kemampuan dan fasilitas yang anda miliki. Yakinkan diri bahwa Tuhan akan menolong anda. Tentu saja pertolongan Tuhan tak akan turun begitu saja dari langit, tapi harus ada jalannya, yaitu ikhtiar anda. Apakah ikhtiar anda sudah maksimal? Kalau belum tingkatkan ikhtiarnya. Kalau merasa sudah maksimal, berserah diri dan bertawakallah kepada-Nya.
Mengontrol perubahan mood memang tak mudah. Tapi anda bisa berusaha menstabilkan mood itu secara bertahap melalui terapi dan pengobatan. Semua terapi harus dijalankan serampak dan saling mendukung satu sama lain. Misalnya : anda minum obat moodstab sesuai petunjuk psikiater secara teratur, melakukan aktivitas fisik (olah raga) rutin dan disiplin, membaca buku-buku yang mendukung, tidak menutup diri dari lingkungan pergaulan, lalu disaat hening anda menghadap kepada-Nya memncurahkan isi hati dan memohon pertolongannya. Disiplin diri yang tinggi sangat penting di sini.
Semua aktivitas itu harus anda jalani dengan tekun, sabar, disiplin dan antusias. Dengan tujuan yang jelas dan terukur, anda ingin merubah keadaan, memperbaiki diri dan meraih kesembuhan.
Jangan berpikir terlalu jauh atau merasa psimis, “Sampai kapan saya harus menjalani kondisi psikis seperti ini? Berapa lama saya bisa sembuh?”
Jalani saja prosesnya setahap demi setahap dan monitor hasilnya. Syukuri jika ada perubahan positif yang anda rasakan, sekecil apa pun itu. Tuhan berjanji jika kita mensyukuri nikamat-Nya, Tuhan akan menambah nikmat-Nya untuk kita.
Disaat-saat tertentu mungkin anda merasa seakan berjalan ditempat atau melangkah mundur bahkan terjatuh. Tak usah kecil hati, itu hal yang wajar dalam perjalanan mencapai sebuah tujuan. Jangan berhenti, bangkitlah! Teruslah melangkah dan lanjutkan perjuangan anda! Lanjutkan hidup anda dan jangan pernah menyerah!
Tuhan melihat usaha anda dan mendengar suara hati anda.
Semoga Tuhan menunjukan jalan terbaik dan memberi kekuatan kepada anda.
Apakah anda punya pengalaman menarik dalam mengatasi problem psikologis? Silakan berbagi di komentar.
Jika menurut anda artikel ini cukup menarik dan bermanfaat silakan share di twitter atau facebook. Jika mau berlangganan artikel blog ini melalui email, silakan subscribe disini.
Tarjum adalah pendiri dan editor Curhatkita, Forum Curhat, Grup Teman Curhat dan Solusi Bipolar Facebook. Penulis buku psikomemoar "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah". Anda bisa kenal lebih dekat dengan Tarjum di sini dan ikuti Tarjum di Facebook dan Twitter.
Gambar Ilustrasi oleh Anto Sg
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
ikhlas ini susah susah gampang namun kita harus dapat melaksanakannya dengan ikhlas nah lo
Saya salut sama mas tarjum, saya juga menderita bipolar. Tapi entah dengan diagnose para psikiater. saya gak tahu apa memang bipolar, atau skizofren dlsb. Kakak saya tertua saya perempuan juga telah lama mengidap ini, sejak saya masuk sma. Sampai sekarang saya belum juga bisa menghadapi ini semua. berulangkali saya masuk atau 'dijebloskan' ke rsj atau panti, itu semua malah membuat dendam kepada semuanya. saya gak tau menyikapi ini semua. sering saya putus asa, sedih mendalam di rumah kala kakak saya 'kumat' mengoceh dan membuat kesal orang serumah. salam kenal mas tarjum, saya juga menghadiri acara ultah bci, dan kadang main ke kpsi. sebagai penderita juga mungkin caregiver kakak saya, atau apalah terkadang keadaan terasa nol kosong kembali, entah mau gimana dgn hidup ini....
Mas Fairuz, proses penyembuhan gangguan psikis memang tak mudah dan butuh kesabaran. Namun, kita hanya bisa ikhtiar semampu kita, selebihnya kembalikan segala urusan kepada-Nya. Karena apa pun yang terjadi kepada kita adalah atas kehendaknya. ada hikmah dibalik semua yang kita alami.
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)