BUKU: 2 KUTUB

Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal gangguan bipolar, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah buku “2 KUTUB: Perjalanan Menantang Di Antara Dua Kutub”.

Info Buku >> KLIK DISINI

Saran untuk Sahabat yang akan Menikah

Ditulis oleh : Tarjum

Tulisan tentang salah seorang teman ini, saya posting atas izin dari yang bersangkutan.

Beberapa waktu yang lalu, seorang teman curhat memberitahu via email bahwa dalam waktu dekat dia akan menikah dengan gadis pilihannya. Sebelumnya dia sering curhat via email dan telepon, cerita tentang problem psikologis yang dialaminya. Dia mengaku menderita gangguan bipolar seperti yang pernah saya alami.

Dalam kondisi psikis yang masih labil, dia menjalin hubungan dengan seorang gadis yang saat itu sedang bekerja ke luar negeri. Namun, di sisi lain hatinya tertambat pada gadis yang lain. Dia bingung memilih salah satu diantaranya. Dia sebenarnya lebih mencintai gadis yang kedua karena secara fisik lebih menarik, namun dia kurang menyukai kepribadiannya. Pada gadis pertama sebenarnya dia kurang mencintainya, tapi dia menyukai kepribadiannya.

Dia juga masih bimbang untuk melangkah ke jenjang hubungan yang lebih serius, karena dia merasa kondisi psikisnya yang belum stabil. Dia khawatir pernikahan malah akan membuat kondisi jiwanya semakin tertekan karena beban tanggung jawab sebagai suami dan kepala keluarga yang lebih berat.

Bebarapa waktu lalu, dia memberi kabar yang membahagiakan, bahwa dia sudah mengambil keputusan akan segera menikah dengan gadis pilihannya. Gadis yang dia pilih adalah gadis yang pertama. Gadis yang sebenarnya kurang dia cintai karena menurut pengakuannya si gadis kurang menarik secara fisik, namun memiliki kepribadian yang baik. Si gadis bahkan berani mengorbankan apa yang dia bisa dan miliki untuk dia. Si gadis dan keluarganya juga bisa menerima dia apa adanya dan tak banyak menuntut. Itulah alasannya mengapa dia memilih si gadis.

Berikut saya sampaikan ucapan selamat sekaligus saran untuk sang sahabat yang saya kirim via email :

Saya ikut bahagia dan bangga kerena anda telah berani mengambil keputusan penting dalam hidup anda. Menurut saya pilihan anda sangat tepat. Anda memilih pasangan hidup anda bukan semata berdasarkan penampilan fisik tapi berdasarkan kepribadiannya.

Pengalaman saya, weleeh.. kayak orang tua aja, Saat pacaran yang menjadi pertimbangan utama kaum adam sebagian besar biasanya penampilan fisik : wajah cantik, bodi sexi, suara merdu. Akhlak, kepribadian, pendidikan dan latar belakang keluarga kadang menjadi pertimbangan nomor ke sekian.

Tapi, percayalah setelah beberapa bulan menikah, penampilan fisik pasangan kita bukan lagi yang utama! Yang utama dan terpenting setelah menikah adalah karakter atau kepribadian pasangan kita. Klo nggak percaya silakan buktikan nanti setelah menikah…he..he... Istri yang punya kepridian baik, memiliki pemahaman agama yang cukup, pengertian, tak banyak menuntut, menerima anda apa adanya, tahu hak dan kewajibannya sebagai istri, insya allah akan membuat suasana rumah tangga tenang dan tenteram. Bukan hanya itu, dia akan menjadi teman dekat yang bisa diajak berbagi, saling mendukung dan memberi semangat dalam suka maupun duka.

Masalah akan selalu ada, itu hal yang wajar dalam rumah tangga. Tapi, saya percaya anda berdua akan bisa mengatasinya dengan dasar saling menyayangi, saling pengertian dan saling memahami satu sama lain. Proses untuk saling memahami antara suami dan istri adalah proses tanpa akhir yang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang luar biasa. Kekuatan cinta anda berdua akan benar-benar teruji saat mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga.

Saya hanya bisa memberi sekedar saran dari pengalaman pribadi dan sedikit ilmu yang saya miliki, tak lupa diiringi do'a. "Selamat menempuh hidup baru sahabat, semoga bahagia dan sejahtera selamanya.”


Tulisan yang dikutif dari curhat pribadi seseorang yang diposting di blog ini atas izin yang bersangkutan, baik menggunakan identitas asli atau samaran. Tanpa izin yang bersangkutan, curhat pribadi tak akan diberitahukan kepada siapa pun atau di publikasikan di media manapun.

Jika teman-teman sekalian ingin curhat secara pribadi silakan kirim via email sivalintar@yahoo.com. Jika ingin curhat secara terbuka bisa di Forum Curhat atau langsung di blog ini (kirim ke sini). Anda juga bisa curhat via Facebook, silakan gabung di Grup Teman Curhat.

Pengalaman dan pemikiran anda sekalian mungkin akan sangat bermanfaat bagi orang lain.


Lanjutkan...

Jangan Menyerah pada Kelemahan Fisik!

Ditulis oleh : Tarjum

Posting ini sebenarnya merupakan jawaban atas curhat seorang teman beberapa hari yang lalu. Dia seorang remaja dan saat ini masih duduk di bangku kelas 3 SMU. Dia mengeluh karena sering sakit-sakitan dan menurut diagnosa dokter dia menderita sakit keturunan dari ayahnya (almarhum). Dan dia diharuskan menjalani terapi dengan biaya yang tak sedikit. Saat ini dia merasakan kondisi fisiknya bermasalah dan membuatnya khawatir.

Namun, karena saya pikir masalah ini mungkin juga dialami teman-teman yang lain, jawaban curhat ini saya posting di blog ini. Kebetulan sekali hari ini juga, tanggal 28 Oktober, merupakan hari Sumpah Pemuda. Jadi sekalian saja tulisan ini sebagai wujud partisipasi seorang blogger dalam memperingati hari Sumpah Pemuda.


Sahabat muda,

Soal diagnosa dokter mengenai penyakit kamu, menurut saya nggak usah terlalu khawatir. Maksudnya bukan mengabaikan sama sekali diagnosa dokter. Kekhawatiran yang berlebihan terhadap penyakit kamu itu, justru yang lebih berbahaya dibanding sakitnya sendiri. Berikut alasannya :

  1. Diagnosa dokter belum tentu benar 100 persen. Sebaiknya kamu coba konsultasi dengan dokter yang berbeda, mungkin saja diagnosanya berbeda.
  2. Kalaupun diagnosa dokter itu benar, bukankah penyakit itu bisa diobati dengan berbagai cara. Bisa secara medis atau pengobatan alternatif.
  3. Kamu masih muda, secara fisik sel-sel tubuh kamu masih mengalami pertumbuhan sampai usia tertentu. Jadi sel-sel tubuh kamu yang rusak/sakit masih bisa diperbaiki secara alami dan normal kembali.
  4. Berbagai penelitian membuktikan, pasient yang menyikapi kondisi kesehatannya dengan positif proses pemulihannya lebih cepat dibanding pasient yang bersikap negative.

Saya pernah membaca kisah di sebuah buku, tentang seorang karyawan yang mati beku terkunci di ruang pendingin. Setelah di teliti, ternyata kondisi ruangan tersebut sebenarnya tidak terlalu dingin dan orang tersebut secara fisik masih bisa bertahan hidup di dalam ruangan tersebut. Kesimpulannya, yang membunuh orang tersebut bukan dinginnya ruangan tapi “ketakutanyalah” yang telah membunuhnya.

Kamu mungkin tahu Steven Hawking, ahli fisika termasyur abad ini. Walaupun dia lumpuh total dan harus hidup di atas kursi roda, tapi dia tetap menghasilkan karya-karya brilian di bidangnya. Artinya kelemahan fisiknya tak mampu mengalahkan kekuatan jiwanya untuk terus menghasilkan karya yang bermanfaat untuk orang banyak.
Syekh Ahmad Yassin, pemimpin sepiritual Hammas, juga lumpuh total, bisu dan tuli. Namun, kekuatan jiwanya mampu menggerakan pejuang-pejuang Hammas yang gagah berani untuk melawan kekuatan militer Israel yang super modern.

Apa artinya hidup sehat dan panjang umur tapi tak pernah menghasilkan sesuatu yang berharga untuk orang lain, untuk dunia dan untuk masa depan peradaban. Tentu saja lebih baik kiranya jika kita hidup sehat, panjang umur dan banyak menghasilkan karya yang bermanfaat untuk orang banyak.

Jangan pernah membiarkan kelemahan fisik menghalangi kamu untuk menghasilkan karya yang berharga untuk orang lain, untuk bangsa dan Negara. Jangan pernah menyerah pada keterbatasan fisik. Jalan masih panjang membentang di hadapan kamu. Kamulah harapan negeri ini.

Berjuanglah untuk kaharuman namamu dan kejayaan negerimu sahabat muda!

Selamat memperingati hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928 – 28 Oktober 2009.


Lanjutkan...

Saya hanya Ingin Menjadi “Teman Curhat” bagi Siapa saja.

Ditulis oleh : Tarjum

Saat saya membuka Forum Curhat, ada komentar baru dari seorang penunjung pada postingan seorang member forum berjudul, “Saya lelah dengan diri saya dan hidup ini”. Komentarnya singkat dan lugas. Di akhir komentar dia bertanya (kepada saya), “mr tarjum, apa bener mr. hampir gila? apa mr. sekarang mencoba menjadi pahlawan bagi para mania?” (Mania yang dia maksud adalah penderita Manik Depresif atau Gangguan Bipolar).

Saya jawab apa adanya, “Ya benar, saya pernah merasa hampir gila. silakan baca kisah lengkapnya di www.sivalintar.com. Saya hanya ingin menjadi teman bagi orang-orang yang pernah mengalami problem kejiwaan. bukan menjadi pahlawan!?”

Seperti sudah saya jelaskan pada beberapa postingan di blog ini, bahwa saya hanya ingin menjadi teman curhat dan teman berbagi untuk siapa saja yang pernah atau sedang mengalami problem-problem psikologis seperti yang saya alami. Karena itu saya membangun jaringan “Teman Curhat” sebagai komunitas untuk saling berbagi cerita dan pengalaman. Saya sama sekali bukan ingin menjadi “Pahlawan”! Pahlawan adalah orang yang luar biasa, orang yang berjasa besar kepada banyak orang, kepada rakyat banyak, kepada bangsa dan negara. Saya hanya ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan orang-orang yang pernah mengalami apa yang pernah saya alami. Soal ini sudah saya paparkan dengan gamblang pada postingan terdahulu di blog ini berjudul: “Nama Blog ini ‘Curhatkita’, bukan ‘Curhatku’ atau ‘Curhatanda’

Kadang ada pengunjung blog ini yang suka tanya via email, sms, atau telepon, “Ini dengan psikolog yang melayani konsultasi psikologi...?” Saya jawab, bahwa saya bukan psikolog, psikiater atau ahli kejiwaan. Saya hanya orang ingin berbagi pengalaman dan sedikit pengetahuan yang saya miliki. Apa yang saya sampaikan hanya sekedar saran dari seorang teman. Kalau mau konsultasi atau minta saran, akan saya jawab semampu saya. Kalau saya tak mampu jawab akan saya referensikan kepasa orang yang lebih mampu dan lebih ahli.

Teman-teman sekalian, saya hanyalah teman curhat anda, siapa pun anda. Dan saya senang menjadi teman anda sekalian.

Lanjutkan...

Penderita Gangguan Jiwa Dipasung Selama 3 Bulan

Seorang gadis, curhat via email. Dia cerita tentang perlakuan terhadap saudara sepupunya yang mengalami gangguan jiwa. Berikut curhatnya.

Entahlah apa namanya karena saya belum melihatnya tapi dari gejalanya saya kira saudara sepupu saya itu mengalami gangguan bipolar. Orang tuanya mengirimkan dia ke panti rehabilitasi milik seorang kyai di perkampungan. Saudara saya ternyata disana dirawat dalam kamar seperti sel, dikasih makan hanya sekali dalam sehari, bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek dan tidur beralaskan dipan papan. Yang paling menyakitkan saudara saya dipasung kakinya. Dan disana ada 18 orang yang mengalami hal yang serupa.

Entahlah apakah ada alasan untuk itu semua, hingga batin dan otaknya menjadi sakit parah. Akhirnya nenek saya membawanya pulang setelah di pasung di sana selama tiga bulan. Saya sangat kesal dan kecewa mendengar praktek rehabilitasi yang seperti itu.
Apakah praktek pemasungan masih diperbolehkan?

Saya sangat tidak setuju dengan praktik seperti itu. Secara psikis dia sudah menderita, pemasungan akan menambah derita psikis dan fisiknya sekaligus. Semua itu mungkin karena stigma negatif terhadap penderita gangguan jiwa. Mungkin juga karena salah persepsi dari pihak keluarga dan panti rehabilitasi. Penderita gangguan jiwa butuh perhatian, cinta dan kasih sayang lebih dari keluarga dan orang-orang terdekatnya. Mengasingkan dan mengurungnya bukan jalan terbaik untuk penyembuhan jiwanya, malah sebaliknya akan memperburuk kondisi jiwanya. Tulisan menarik tentang praktik pemasungan terhadap penderita gangguan jiwa bisa dibaca di sini.

Ada seseorang yang menulis pengalamannya di blog ini, bercerita tentang bagaimana ayahnya yang menderita skizofrenia, kondisinya membaik setelah dipertemukan dengan cucunya. silakan baca kisahnya di sini. Kisah lainnya tentang seorang penderita sakit jiwa yang sembuh setelah dirawat seorang kyai di pondoknya, silakan lihat di sini.
Admin Curhatkita

Lanjutkan...

16 Tahun Hidup Tersiksa oleh Bipolar

Curhat Seorang Pria Penderita Bipolar (Manik Depresif)

Mr. X, seorang pria yang sudah menikah, curhat via email pada tanggal 14 Oktober 2009. Dia bercerita tentang derita jiwa (gangguan bipolar) yang telah menyiksa dan nyaris menghancurkan hidupnya selama 16 tahun sampai sekarang. Berikut curhatnya.

Saya ingin berbagi, saya adalah pengidap Bipolar (Manik Depresif) yang sudah hidup tersiksa selama 16 tahun (1993 - sekarang) dengan penyakit ini. Yang paling parah, pada saat saya dalam fase depresi saya bisa mengurung diri dalam satu ruangan dan tidak mau/malu (takut) ketemu orang selama berbulan-bulan. Dan hal inilah yang menghancurkan dan menyiksa hidup saya sampai sekarang. Kuliah saya hancur (2 perguruan tinggi), karir kerja saya yang gemilang (karena pada fase mania) juga hancur.

Saya merantau di Jakarta dari kampung halaman sejak tahun 2000. Sejak saya di Jakarta, penyakit ini (pada fase depresi) sudah menghancurkan hidup saya dan karir kerja saya berkali-kali (5 kali, saya sempat menyembunyikan diri di Medan tahun 2002, Cilegon tahun 2003 dan 2005). Yang paling parah saat ini, kehidupan saya dengan seorang istri (nikah tahun 2006, belum dikaruniai anak) dalam proses kehancuran. Tiga bulan lalu (Juli 2009) saya dipecat dari kantor tempat bekerja dengan posisi akhir lumayan : Project Manager. Saat itu saya sudah dalam fase depresi setelah melewati fase mania (mendapatkan project prestisius di awal tahun 2009), jarang masuk kantor karena hanya bisa terbaring lunglai di tempat tidur dari pagi sampai malam hari, selama-lama berhari-hari. Istri saya sampai bingung dan menangis melihat kondisi saya. Saya juga telah berusaha berobat ke psikiater di Jalan Casablanca dan di Rumah Sakit Grogol, Jakarta, tetapi tidak membantu karena saya hanya datang sekali untuk ambil obat.

Saat ini saya dalam keadaan Depresi berat, tidak ada pekerjaan dan ditinggalkan istri yang pulang ke kampung sejak Agustus 2009. Hari ini saya baru keluar dari kontrakkan setelah kembali mengurung diri di kontrakan dari tanggal 28 September 2009 (17 Hari). Oh Tuhan betapa tersiksanya diri hamba ini.. Depresi datang pada saat saya memiliki tanggung jawab seorang istri.

Niat bunuh diri sudah mulai muncul lagi, dan ini lebih berat saya lawan, karena saya sudah capek, lelah, tersiksa, perih, pedih dan sangat trauma oleh depresi yang sudah berulang kali saya alami ini.
Haruskah Saya mengakhiri semua siksaan ini dengan Bunuh Diri ?
Haruskah saya meninggalkan istri saya, ibu saya di kampung dan keluarga-keluarga lain yang saya cintai dengan cara tragis seperti ini?

Tolong saya, ...............saya tidak kuat lagi..............

Balasan saya via email pada tanggal 14 Oktober 2009

Mr. X, betapa berat derita jiwa yang anda alami. Sepertinya lebih berat dari yang saya alami. Tapi seberat apa pun derita anda, bunuh diri bukan jalan terbaik. jika itu yang anda lakukan berarti anda menyerah! jangan pernah menyerah sobat!

Saya mengalami apa yang anda alami, saya juga pernah ingin bunuh diri.
Satu hal yang menghalangi, TUHAN! Dia tak membolehkan kita melakukan itu.
Saya percaya apa yang terjadi pada saya waktu itu adalah atas kehendaknya, saya hanya tidak tahu apa sebenarnya kehendak-Nya pada saya. Apa yang terjadi bukan nasib buruk atau kutukan, tapi sebuah ujian agar kita menjadi pribadi yang kuat. Yakinlah sobat!

Tuhan tahu batas kemampuan kita. cuma kadang kita menganggap diri terlalu lemah, padahal sebenarnya kita lebih kuat.Buktinya sampai saat ini, setelah 16 tahun dalam belenggu bipolar anda masih bisa bertahan! Benar kan?
Petarung tangguh yang jadi pemenang bukan yang lebih hebat, tapi yang mampu bertahan lebih lama.
Penambang emas yang gagal tak menyadari hanya butuh beberapa meter lagi menggali untuk menemukan butir-butir batu berharga, tapi dia menyerah dan tak mendapat apa-apa.

Sekedar saran coba anda buka halaman blog saya ini,
http://curhatkita.blogspot.com/2009/10/membantu-orang-lain-berarti-membantu.html
lalu baca beberapa tulisan termasuk beberapa terapi yang pernah saya jalani, semoga bisa membantu.

Sekian dulu sobat, JANGAN PERNAH MENYERAH!



Jawaban Mr. X, via email tanggal 20 Oktober 2009

Yth, Mas Tarjum,
Maaf baru balas, saya baru keluar lagi dari kontrakkan.
Saya mengucapkan terima kasih atas simpati, nasehat dan infonya. Mengenai isi email saya ini yang akan diteruskan kepada teman-teman aktivis keswa (kesehatan jiwa) dan psikolog/psikiater, saya mengizinkan.

O, ya, Mas Tarjum, sekali lagi terima kasih atas emailnya, hal ini membuat saya merasa tidak sendiri. Setelah membaca email Mas Tarjum, muncul benih-benih harapan agar saya bisa melewati masa-masa depresi (dari penyakit Bipolar) ini dengan baik dan selamat.

Sekarang saya masih dalam keadaan depresi berat, tetapi saya akan berusaha agar tidak menyerah dengan melakukan bunuh diri.. Demi Istri saya, demi Ibu saya di kampung dan keluarga-keluarga saya yang tercinta..

Salam hangat,
Mr. X

Teman-teman sekalian, jika anda berkenan memberi saran, masukan atau dukungan untuk Mr.X, silakan tulis di kolom komentar atau kirim via email sivalintar@yahoo.com.


Lanjutkan...

Berkarya dalam Lingkaran Mania dan Depresi

Melukis dan Membuat Patung dalam fase Mania

Oleh : Tarjum

Selama beberapa tahun lamanya aku harus bergumul dengan Manik Depresif (Gangguan Bipolar). Suasana hatiku berubah-ubah dari satu fase ke fase lain. Bolak-balik antara kutub mania dan kutub depresi. Saat depresi aku merasa tertekan dan kesedihan mendalam tanpa alasan yang jelas. Sebaliknya saat mania (manik) aku merasakan suasana hati yang meluap-luap, ceria, penuh energi dan semangat tinggi, seakan aku bisa melakukan apa saja. Waktu itu aku menganggap fase mania yang penuh energi dan semangat merupakan suasana hati yang normal.

Saat fase mania inilah aku bisa melakukan banyak hal termasuk mencoba beberapa metode terapi yang aku pelajari dari buku dan bacaan lainnya. Aku bisa melakukan aktivitas di sekolah maupun di rumah dengan baik seperti layaknnya orang normal secara psikis.

Sejak kecil sampai setelah lulus SMA aku punya hobi menggambar dan melukis. Saat berada dalam fase mania itulah biasanya aku suka menyalurkan hobiku, melukis dan membuat patung. Dan memang dalam suasana hati dan energi yang meluap itulah aku bisa membuat lukisan atau patung yang cukup bagus (menurut penilaianku tentu saja). Aku bisa duduk berjam-jam dengan penuh konsentrasi tanpa merasa lelah saat melukis atau membuat patung. Lukisan yang aku buat biasanya lukisan wajah atau tema-tema naturalis. Untuk menyelesaikan satu lukisan aku butuh waktu antara 3 sampai 7 hari. Beberapa lukisan karyaku sampai sekarang masih terpajang di rumahku dan rumah-rumah saudaraku.

Sedangkan patung yang kumaksud adalah patung berberntuk kera yang sedang duduk dengan tangan dan kaki terlipat. Patung ini aku buat dari buah kelapa kering tanpa isi (buah kelapa dengan batok kecil seukuran kepalan tangan anak kecil). Jadi sabutnya tebal dan mudah dibentuk. Tak banyak kelapa yang seperti ini. Kalau gak mungut di bawah pohonnya, biasanya aku memetik sendiri dari pohonnya jika kebetulan ada buah kelapa seperti itu. Ide membuat patung dari buah kelapa ini aku dapat ketika melihat pameran kerajinan di kota kabupaten. Alat yang aku gunakan hanya sebuah pisau lipat kecil dan garpu yang dimodifikasi untuk membuat efek bulu kera pada sabut kelapa.

Sambil menggembala domba biasanya selain membawa buku, radio dan cucian aku juga membawa bahan dan peralatan untuk membuat patung kera. Satu buah patung kera bisa aku selesaikan dalam 2 hari. Ada kepuasan batin, kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri saat atau sesudah selesai membuat patung atau sebuah lukisan. Kepuasan batin, kebanggaan dan kebahagiaan inilah yang mungkin menjadi salah satu obat mujarab untuk penyembuhan derita jiwaku.

Tapi, jika fase depresi sudah datang, jangankan membuat patung atau lukisan yang bagus, berpikir saja aku seperti tak bisa. Pikiranku kacau dan tak bisa kukendalikan. Pikiran dan perasaanku seperti beku. Jari-jemariku seperti kaku, tak mampu kugerakan bahkan untuk sekedar membuat goresan-goresan kuas di atas kertas. Yang ingin aku lakukan hanya berdiam diri atau berbaring di atas tempat tidur. Berharap waktu berhenti dan hari-hari tak pernah berlalu sampai masa depresiku berakhir. Aku hanya bisa menunggu dan menunggu fase depresi berakhir sampai fase mania yang penuh semangat dan gairah datang menghampiri. Saat mania itulah aku bisa merasakan gairah kehidupan, walaupun sebenarnya itu juga semu.

Teman-teman, adakah diantara anda yang punya pengalaman batin yang inspiratif, menyentuh atau menggugah? Silakan kirim ke blog ini.

Lanjutkan...

Simposium Awam Janssen Cilag-PJS

Dikirim Oleh : Perhimpunan Jiwa Sehat

Janssen-Cilag (sebuah perusahaan obat antipsikotik) bekerjasama dengan Perhimpunan Jiwa Sehat (PJS) akan mengadakan Simposium Awam “Penanganan Skizofrenia: Apakah Kita Sudah Melangkah Lebih Maju?” pada :

Tanggal : 17 Oktober 2009 Jam 09.00 – 12.00 WIB
Tempat : Hotel Nikko Jakarta, Jl. MH. Thamrin 59, Jakarta.
Pembicara : Dr. Ashwin Kandouw, SpKJ
Moderator : Dr. Jan Prasetyo, SpKJ


Simposium ini gratis bagi 50 orang. Dalam pemilihan orang-orang yang tidak ditarik bayaran ini kami mengutamakan konsumen/keluarga. Hanya beberapa yang merupakan profesional kesehatan jiwa. Kami berusaha memilih orang-orang yang aktif, baik dalam kegiatan PJS maupun yang sering menghubungi kami. Kami terpaksa menghapus sejumlah nama yang diperkirakan akan mampu membayar. Pemilihan tidak terlepas dari kekurangan kami sebagai manusia. Kami mohon maaf apabila pemilihan ini mengecewakan Anda yang tidak masuk dalam daftar.

Informasi Pendaftaran
Perhimpunan Jiwa Sehat
Jl. Pulo Asem Utara III No. 1B, Rawamangun – Jakarta Timur.
E-mail : jiwasehat@gmail.com
Cp: Bp. Lili Suwardi (085781361440)

Biaya pendaftaran
Tgl. 1 – 16 Oktober : Rp. 50.000,-/orang
On site (pada saat acara): Rp. 100.000,-/orang

Cara Pembayaran
Melalui transfer ke Perhimpunan Jiwa Sehat,
Bank Mandiri dengan No. Rek. 156-00-0272307-2
Konfirmasi Pembayaran, Fax.: (021) 4786 8934

Terima kasih atas perhatiannya.


Salam Jiwa Sehat,

Lili Suwardi
Sekretaris Perhimpunan Jiwa Sehat

Lanjutkan...

Lomba Menulis Pengalaman Pribadi Berhadiah Naik Helikopter

Hari ini saya menerima newsletter dari TDW University. Informasinya cukup mernarik : TDW University melalui websitenya ceritadahsyat.com, akan mengadakan Kontes Menulis Cerita Pengalaman Pribadi. Silakan simak info lengkapnya.


Dalam waktu dekat ini akan diadakan kompetisi untuk www.ceritadahsyat.com. apa itu ceritadahsyat.com? Ini adalah sebuah website yang nantinya akan dijadikan buku dan kami ingin anda turut berpartisipasi dalam buku ini.

Bagaimana cara dan kriterianya?
Cerita asli pengalaman pribadi , bukan rekayasa.

Tema : Kisah yang menyentuh hati, bermanfaat dan menginspirasi bangsa Indonesia. Seperti cerita : Relationship, hubungan suami istri, orang tua dan anak kehidupan bangkit dari keterpurukan, pecundang menjadi pemenang, dll.
Cerita belum pernah dipublikasikan ke media cetak maupun elektronik / online.
Panjang cerita : 3 halaman A4 , format microsoft word.
Cerita yang masuk menjadi hak milik TDW.
Format tulisan - font : ARIAL , size : 12 , spasi : 1

Bagi yang terpilih akan :

  • Akan dicetak dalam bentuk buku yang berisikan kisah-kisah menginspirasikan, ditandatangani oleh bapak Tung Desem Waringin dan masuk ke www.ceritadahsyat.com
  • Makan malam bersama Tung Desem Waringin
  • Naik Helikopter bersama Tung Desem Waringin
Tapi ingat, batas waktu terakhirnya adalah 30 Oktober 2009
Dan Anda bisa mengirimkan cerita Anda ke cerita@dahsyat.com

TDW University,
Janur Hijau I Blok AA 5 No 16,
Tangerang, Banten 15810, Indonesia

Lanjutkan...

Buah Sirsak, Pembunuh Kanker (2)

Tulisan ini merupakan bagian lanjutan dari tulisan pertama tentang kisah buah Sirsak yang ternyata manfaatnya luar biasa.


Dibawah Undang2 Federal, sumber bahan alami untuk obat DILARANG / TIDAK BISA dipatentkan.

Perusahaan menghadapi masalah besar, berusaha sekuat tenaga dengan biaya sangat besar untuk membuat sinthesa/kloning dari Graviola ini agar bisa dipatentkan sehingga dana yang dikeluarkan untuk Riset dan Aneka Test bisa kembali, dan bahkan meraup keuntungan besar.Tapi usaha ini t id ak berhasil. Graviola tidak bisa dikloning. Perusahaan gigit jari setelah mengeluarkan dana milyaran dollar untuk Riset dan Aneka Test.

Ketika mimpi untuk mendapatkan keuntungan besar ber-angsur2 memudar, kegiatan riset dan test juga berhenti. Lebih parah lagi, perusahaan menutup proyek ini dan memutuskan untuk TIDAK mempublikasikan hasil riset ini.

Beruntunglah, ada salah seorang Ilmuwan dari Team Riset tidak tega melihat kekejaman ini terjadi.Dengan mengorbankan karirnya,dia menghubungi sebuah perusahaan yang biasa mengumpulkan bahan2 alami dari hutan Amazon untuk pembuatan obat.

Ketika para pakar riset dari Health Sciences Institute mendengar berita keajaiban Graviola, mereka mulai melakukan riset. Hasilnya sangat mengejutkan. Graviola terbukti sebagai pohon pembunuh sel kanker yang effektive.

The National Cancer Institute mulai melakukan riset ilmiah yang pertama pada tahun 1976. Hasilnya membuktikan bahwa daun dan batang kayu Graviola mampu menyerang dan menghancurkan sel2 jahat kanker. Sayangnya hasil ini hanya untuk keperluan intern dan t id ak dipublikasikan.

Sejak 1976, Graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba yang dilakukan oleh 20 Laboratorium Independence yang berbeda.

Suatu studi yang dipublikasikan oleh The Journal of Natural Products menyatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Catholic University di Korea Selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia yang terkandung di dalam Graviola, mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker Usus Besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan Adriamycin dan Terapi Kemo!

Penemuan yang paling mencolok dari study Catholic University ini adalah: Graviola bisa menyeleksi memillih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh/terganggu. Graviola tidak seperti terapi kemo yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel2 reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh Terapi Kemo, sehingga timbul effek negative: rasa mual dan rambut rontok.

Sebuah studi di Purdue University membuktikan bahwa daun Graviola mampu membunuh sel kanker secara effektive, terutama sel kanker: Prostat, Pankreas, dan Paru2.

Setelah selama kurang lebih 7 tahun tidak ada berita mengenai Graviola, akhirnya berita keajaiban ini pecah juga, melalui informasi dari Lembaga2 tsb di atas.

Pasokan terbatas ekstrak Graviola yang di budi dayakan dan dipanen oleh orang2 pribumi Brazil, kini bisa diperoleh di Amerika.

Kisah lengkap tentang Graviola, dimana memperolehnya, dan bagaimana cara memanfaatkannya, dapat dijumpai dalam Beyond Chemotherapy: New Cancer Killers, Safe as Mothers milk, sebagai free special bonus terbitan Health Sciences Institute.

Sekarang anda tahu manfaat buah sirsak yang luar biasa ini. Rasanya manis2 kecut menyegarkan. Buah alami 100% tanpa efek samping apapun.Sebar luaskan kabar baik ini kepada keluarga, saudara, sahabat dan teman yang anda kasihi.

So, since you know it now you can help a friend in need by letting him know or just drink some sour sop juice yourself as prevention from time to time. The taste is not bad after all. It's completely natural and definitely has no s id e effects. If you have the space, plant one in your garden.

Lanjutkan...

Buah Sirsak, Pembunuh Kanker (1)

Saya mendapat kiriman email dari seorang teman. Kali ini berupa informasi penting tentang manfaat buah sirsak sebagai pembunuh kanker. Karena tulisannya cukup panjang, informasi yang menurut penulisnya merupakan terjemahan bebas ini dibagi menjadi dua bagian. Silakan baca dengan teliti informasi penting ini.

Soursop, buah dari pohon Graviola adalah pembunuh alami sel kanker yang ajaib dengan 10.000 kali lebih kuat dari pada terapi kemo.
Tapi kenapa kita tidak tahu?


Karena salah satu perusahaan Dunia merahasiakan penemuan riset mengenai hal ini se-rapat2nya, mereka ingin agar dana riset yang dikeluarkan sangat besar, selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dengan cara membuat pohon Graviola Sintetis sebagai bahan baku obat dan obatnya djual ke pasar dunia.

Memprihatinkan, beberapa orang meninggal sia2, mengenaskan, karena keganasan kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet milyaran dollar menutup rapat2 rahasia keajaiban pohon Graviola ini.

Pohonnya rendah, di Brazil dinamai? Graviola?, di Spanyol? Guanabana? bahasa Inggrisnya? Soursop. Di Indonesia, ya buah Sirsak. Buahnya agak besar, kulitnya berduri lunak, daging buah berwarna putih, rasanya manis2 kecut/asam, dimakan dengan cara membuka kulitnya atau dibuat jus.

Khasiat dari buah sirsak ini memberikan effek anti tumor/kanker yang sangat kuat,dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker.Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri,anti jamur(fungi),effektive melawan berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali sistim syaraf yang kurang baik.

Salah satu contoh betapa pentingnya keberadaan Health Sciences Institute  bagi orang2 Amerika adalah Institute ini membuka tabir rahasia buah ajaib ini.Fakta yang mencengangkan adalah: Jauh dipedalaman hutan Amazon, tumbuh ?pohon ajaib?, yang akan merubah cara berpikir anda, dokter anda, dan dunia mengenai proses penyembuhan kanker dan harapan untuk bertahan hidup. Tidak ada yang bisa menjanjikan lebih dari hal ini, untuk masa2 yang akan datang.

Riset membuktikan?pohon ajaib? dan buahnya ini bisa :

  • Menyerang sel kanker dengan aman dan effektive secara alami, TANPA rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.
  • Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.
  • Pasien merasakan lebih kuat, lebih sehat selama proses perawatan / penyembuhan.
    Energi meningkat dan penampilan phisik membaik.

Sumber berita sangat mengejutkan ini berasal dari salah satu pabrik obat terbesar di Amerika.Buah Graviola di-test di lebih dari 20 Laboratorium, sejak tahun 1970-an sampai beberapa tahun berikutnya.Hasil Test dari ekstrak (sari) buah ini adalah :

  • Secara effektive memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 type kanker yang berbeda, diantaranya kanker : Usus Besar, Payu Dara, Prostat, Paru2, dan Pankreas.
  • Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan Adriamycin dan Terapi Kemo yang biasa digunakan!
  • Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selective hanya memburu dan membunuh sel2 jahat dan TIDAK membahayakan/ membunuh sel2 sehat!

Riset telah dilakukan secara ekstensive pada pohon? ajaib? ini, selama bertahun-tahun tapi kenapa kita t id ak tahu apa2 mengenai hal ini? Jawabnya adalah : Begitu mudah kesehatan kita, kehidupan kita, dikendalikan oleh yang memiliki uang dan kekuasaan!

Salah satu perusahaan obat terbesar di Amerika dengan omzet milyaran dollar melakukan riset luar biasa pada pohon Graviola yang tumbuh dihutan Amazon ini.Ternyata beberapa bagian dari pohon ini : kulit kayu, akar, daun, daging buah dan bijinya, selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian di Amerika Selatan untuk menyembuhkan : sakit jantung, asma, masalah liver (hati) dan rematik. Dengan bukti2 ilmiah yang minim, perusahaan mengucurkan Dana dan Sumber Daya Manusia yang sangat besar guna melakukan riset dan aneka test. Hasilnya sangat mencengangkan. Graviola secara ilmiah terbukti sebagai mesin pembunuh sel kanker!

Tapi? kisah Graviola hampir berakhir disini. Kenapa?

Untuk mengetahui kisah tentang Graviola atau buah sirsak ini, silakan baca lanjutannya di bagian ke-2.

Lanjutkan...

Foto Saya dengan Seorang Teman Masa Kecil

Ditulis Oleh : Tarjum

Berikut saya tampilkan sebuah foto masa kecil saya dulu dengan seorang teman dekat. Foto ini menggambarkan sebuah persahabatan yang tulus antara dua insan. Persahabatan yang penuh keceriaan, kebahagiaan dan kehangatan. Keceriaan masa kecil yang polos tanpa beban. Semuanya tampak indah, ceria dan riang penuh tawa. Bermain-main dengan teman di masa kecil memang sangat menyenangkan dan mengasyikan.



OAAALAAAHHHH…!!!....KOK GAMBARNYA…KAYAK GINI..???
INI SIH FOTO ANAK ONYET…he…he…he…


Sorry temen-temen, bukan maksud saya ngibul atau sekedar iseng. Saya hanya ingin mengajak anda tersenyum dan tertawa, mengendurkan urat syaraf dan melepaskan ketegangan.

Hanya itu? Nggak juga!

Sekarang coba anda lihat gambar lucu di atas lebih jeli, lihatlah dengan pikiran anda, dengan mata hati anda, dengan imajinasi anda. Jangan lihat gambar itu hanya sekedar gambar dua anak monyet berkepala botak yang lucu. Lihatlah kebahagiaan, keceriaan, keriangan dari gambar itu. Lihatlah dua orang teman yang saling merangkul dalam kehangatan dan tertawa bersama dalam kebahagiaan.

Sekarang coba bayangkan wajah teman masa kecil anda dibalik wajah monyet lucu itu (jangan salah, maksudnya bukan membandingkan wajah teman anda dengan wajah anak monyet itu..he..he…). Lihatlah keceriaan, kedekatan dan kehangatan persahabatan anda dengannya. Persahabatan masa kecil yang tulus tanpa pamrih.

Anda sekalian mungkin punya pengalaman atau kenangan indah masa kecil. Sekali-kali coba anda ingat masa-masa kecil yang indah dulu dengan teman-teman anda. Ingatlah betapa kita waktu itu menjalani hidup dengan penuh keceriaan, kebahagiaan, tanpa beban dan penuh optimisme. Tak ada permusuhan, iri dan dengki di antara teman. Satu hari kita berantem esoknya kita main bareng lagi, tanpa ada rasa dendam.
Alangkah indahnya persahabatan yang tulus tanpa pamrih. Saling menerima, saling memahami, saling membantu tanpa saling membebani.

Anda setuju dengan pemikiran saya ini, atau anda punya pemikiran lain soal persahabatan? Silakan tuliskan pemikiran anda di kolom komentar posting ini.

Salam persahabatan.

Lanjutkan...

Komentar untuk “Apa itu Hidup”

Ditulis Oleh : dot_exe

Tulisan ini sebenarnya merupakan komentar untuk sebuah posting yang saya kutif dari Forum Curhat berjudul “Apa itu Hidup?"
Seorang gadis remaja (14 tahun) curhat di Forum Curhat. Lain dari curhat biasanya, gadis belia ini menanyakan hal-hal yang mendalam soal “hidup” dan “takdir Tuhan”. Dia merasa pemikirannya berbeda dengan remaja seusianya.

Seorang teman bermaksud memberi komentar untuk curhat tersebut. Tapi, karena tulisannya cukup panjang, komentarnya tidak bisa diposting di kolom komentar. Akhirnya dot_exe (nama samaran), sang komentator mengirim tulisannya ke email sivalintar@yahoo.com.
Berikut komentarnya atas pertanyaan mendalam sang gadis belia.


Assalamualaikum wr.wb.

Sebelumnya maaf kalo ada kata-kata saya yang kurang berkenan di hati adek..mungkin untuk memberikan jawaban saya hanyalah seorang manusia yang tidak sempurna tidak mempunyai kekuatan apa-apa selain kekuatan yang maha kuasa diatas…tetapi saya bisa memberikan gambaran apa yang adek pikirkan atau adek rasakan atau adek inginkan..dan semua itu saya ckup memberikan kisah hidup saya saja dek..

saya laki-laki berumur 26 th dan tahun depan saya berumur 27 th pada bln mei.
pada saat saya seumur anda saya juga mempunyai pikiran yang mirip dengan pemikiran dek, persis, seperti bagaimanakah tuhan itu, apakah ada kehidupan lain diluarsana, apakah kbenaran itu, apakah kita harus saling bertenggang rasa dalam berpikir, dan smua yang adek sebutkan itu, pada saat itu saya ingin mengetahui dengan sangat jawaban-jawaban itu, dan saya hanya bisa mencari informasi seadanya melalui buku, ucapan-ucapan, nasihat-nasihat, nah dari nasihat-nasihat inilah saya mendapatkan kira-kira gambaran mengenai apa hidup ini.. asal adek ketahui saya berasal dari kluarga yang cerai ketika saya smp, dan saya hidup pindah-pindah kos.

Saya sempat kos karna saya tidak tahan tinggal dengan ibu tiri saya dan sampai detik ini hubungan saya dengan ibu tiri saya kurang begitu baik dan saya juga detik ini telah keluar dari pekerjaan dan saya tidak punya tempat tinggal, uang saya hanya seadanya dikirim dari orang tua ketika saya mepet untuk meminjam/meminta uang, dan saya sempat tinggal dengan kakak (perempuan) saya yang sudah menikah dengan rumah seadanya, saya pernah tinggal di kosan kakak perempuan saya, dan saya tidur di lantai dingin cukup lama sampai-sampai saya tidak bisa kena angin ckup lama karna masa-masa saya bersuka ria (main-main) umur 15-24 an cukup membuat ketika umur 25an sakit ketika kena angin, dan alergi ( badan bentol2), dan saya tidak sedikit mengirim lamaran pekerjaan agar saya bisa hidup layak dan membuat nyata semua impian-impian saya setidaknya bisa hidup tenang dan layak sebagai manusia.

Saya dari thn 2005 saya ikut tes CPNS, PAPK (Perwira sarjana ), tes PLN, sampai AKpol saya pernah melalui semua itu tetapi nasib mengatakan belum untuk saya.terlebih hubungan dengan orang tua jarang karna mgkin saya masih memendam prasaan karna saya tidak mempunyai keluarga disaat saya membutuhkan dan membahagiakan keluarga saya.dan saat ini saya numpang di kantor abg ipar saya dengan prasaan seadanya(ntah itu malu, tidak enak, dienak-enakin atau tidak punya malu, tidak punya muka dan sbagainya)demi saya sementara menunggu panggilan kerja, atau mungkin saya meneruskan hidup saya sebagai gembel jalanan karna saya tidak punya apa-apa lagi selain tubuh dan jiwa saya saya saat ini.

Saya sarjana tapi nanti adek akan tau sendiri gelar bukan satu2nya jalan menuju kesuksesan.sdkit saya cerita saya mempunyai pengalaman yang buruk ketika saya berpacaran ketika kuliah dan sampai saat ini alhamdulilah tidak separah dlu kondisi mental saya disbanding sekarang, sempat depresi, karna putus, pacar pacaran dengan orang lain ketika komitmen dipegang teguh dan saya dikondisi membutuhkan dia disaat saya membutuhkan teman, terlebih saya hidup sendiri dan jarang komunikasi dengan keluarga sejak cerai ( bisa dibilang saya hidup sendiri didunia saya) ntah itu bisa dibilang autis, tapi saya hidup didunia yang menurut saya itu benar pada saat itu (saya tidak suka ibu tiri saya menurut saya itu benar), saya tidak diberikan fasilitas yang sama dengan anak dari ibu tiri dan ayah saya ( menurut saya itu salah) karna seharusnya diberikan hak yang sama terhadap semua anak2 dikeluarga ntah itu anak dari ayah saya atau anak dari kluarga mereka.

Dan saya sempat berkelahi secara mulut dengan ibu tiri saya dan saya keluar dari rumah dan kos di satu kota dan melanjutkan kuliah saya sampai selesai dan pengalaman buruk dengan pacar saya mewarnai dengan lengkap khidupan saya. mgkin tidak perlu saya menutup-nutupi semoga allah memaafkan perbuatan saya, saya dengan pacar saya dlu pernah aborsi, dengan anak yang lahir setengah sempurna dan meninggal dan dikuburkan secara layak, saya azankan setelah lahir dan di azankan kembali ketika dikuburkan dan saya menikah siri dengan pacara saya karna ketika itu pikiran saya tidak mampu menerima beban sekuat itu kalau diketahui orang tua saya saya bakal tidak akan diakui lagi menjadi anak dan kuliah saya brantkan dan mungkin orang tua saya tidak akan merestui pernikahan kami ( seandainya dilangsungkan) karna ayah saya sangat keras dalam mendidik dan tidak menoleransi kesalahan2 dalam keluarga dan dia adalah abdi negara.

Dan sampailah saya sekarang ini saat ini seperti yang saya telah ceritakan sebelumnya saya menumpang dengan kondisi yang semuanya itu tidak ada yang mengetahui semua crita saya itu kecuali saya, tuhan dan orang-orang yang berhubungan/berkomunikasi dengan saya saja.nah ketika saya membaca melihat tulisan adek terbersit lah di benak saya, apa yang saya ingikan dlu, apa yang ingin saya ketahui dlu, apa sebenarnya mau tuhan itu, terjawab ketika adek akan melalui proses-proses dalam hidup, dan smua itu tidak perlu di pikirkan tetapi akan adek lalui semuanya, saya juga sempat terpikir bagaimana kalau say mati duluan ketika semua pertanyaan saya belum terjawab smua, jawabannya adalah ya karna itulah hidup, itulah dunia, ada yang mati,ada siang ada malam, tidak perlu dipikirkan, biarkan saja semua itu berjalan sesuai semestinya, mreka semua berjalan seimbang diatas dunia ini, tidak usah kita memikirkan fundamental dari hakikat semua keseimbangan yang ada didunia ini, karna itu adalah kekuatan tuhan, biarkan allah yang mengatur semua ini, tugas kita adalah, menjadi khalifah yang menjadikan kita sebagai manusia yang bermanfaat, menjadikan diri kita ini sbagai manusia yang berguna dan menjadikan diri kita ini lebih baik untuk membantu sesama manusia.

Dan tentunya semua yang disebutkan dalam alquran dan hadis,,( menjalan perintah agama, sholat, tidak melakukan perbuatan keji dan mungkar, membantu sesama dan semuanya..dan sampai detik ini saya blum bisa memikirkan untuk kelangsungan hidup saya, apakah saya akan menjadi gembel atau saya akan berubah tergantung dari apa yang akan saya lakukan (smoga saya diberikan ptunjuk/hikmah dari allah seterusnya untuk kelangsungan hidup sya yang lebih baik..) dan sdkit tambahan, mengapa saya mungkin terlihat monoton dalam hidup, karna saya diajarkan untuk menuju berhasil, dan dulu sempat mengganggu pikiran saya bagaimana kalau saya tidak berhasil seperti yang inginkan orang tua saya/pacar saya, sauadara2, saya anak laki satu2nya dikeluarga, adik saya cewek, kakak saya cewek.

Semua tulisan-tulisan adek diatas, adalah pemikiran-pemikiran saya dahulu dan istilahnya " teknis" dari yang sebenarnya, yang sebenarnya adalah proses..jika diibaratkan : A, B, C.

(A) adalah proses /menjalani/pengalaman
(B) adalah tujuan hidup
(C) Teknis dari hidup ( Teknis itu tidak perlu dipkirkan tetapi berjalan sndiri)

Yang terpenting adalah (A) proses, jadi jangan adek berpikir mengenai rumitnya teknis dari hidup, janganlah adek berpikir yang akan belum terjadi.. karena semua itu berjalan dengan sendirinya, jalani saja hidup..berdoa..maju terus kedepan dan berbuatlah yang terbaik, kejarlah prestasi,.bantulah sesama..dan jangan lupakan orang tua dan orang2 disekeliling adek semoga semua apa yang saya sampaikan ini bisa bermanfaat bagi adek dan smua yang membacanya rubah pola pikir adek , berbuatlah sesuatu yang nyata, (sperti menjadi atlet misalnya), sibukkan hari adek dengan kegiatan-kegiatan yang memacu kehidupan yang nyata, lupakan semua teknis-teknis hidup, karna ia hidup bersama kita dan akan seimbang dan berjalan dengan sendirinya dan yang terpenting, adek bertanya " apa itu hidup" semua yang saya critakan itulah adalah hidup ini lah hidup :)

Wassalamualaikum wr.wb.

Lanjutkan...

Membantu Orang Lain berarti Membantu Diri Sendiri

Ditulis Oleh : Tarjum

You can have everything you want in life if you will just help enough other people get what they want.
(Anda bisa mempunyai segalanya yang anda inginkan dalam hidup jika anda cukup membantu orang lain mendapatkan apa yang mereka inginkan.)

Kalimat indah ini saya kutif dari sebuah website internet marketing yang cukup besar dan ternama, website.ws.

Saya akan menjelaskan makna judul di atas berdasarkan pengalaman saya sendiri. Seperti sudah saya paparkan dalam kisah Bipolar saya (bisa anda baca di website www.sivalintar.com), lebih dari 5 tahun saya mengalami gangguan bipolar kronis dengan proses pemulihan sekitar 2 tahun.

Saya tidak pernah konsultasi langsung dengan psikiater atau psikolog. Saya hanya bisa membaca, mempelajari dan mempraktikan artikel-artikel para psikolog dan psikiater yang saya baca di surat kabar, majalah dan buku-buku psikologi. Saya juga tidak pernah minum obat-obatan anti depressan dan sejenisnya.

Bagaimana proses penyembuhan yang saya alami dan terapi apa saja yang saya jalani? Terapi pesikis yang saya jalani, saya tuliskan dalam beberapa artikel yang saya posting di blog ini. Apa yang saya tuliskan di artikel itu berdasarkan pengalaman saya pribadi. Apa yang saya ceritakan sudah saya jalani dan memang terasa hasilnya. Tentu saja butuh kesungguhan, kesabaran, keuletan, antusiasme dan semangat pantang menyerah untuk meraih kesembuhan psikis. Yang tak kalah pentingnya adalah selalu berpikir positif dan penuh keyakinan kepada yang maha kuasa saat menjalaninya.

Berikut beberapa artikel tentang terapi psikis penyembuhan depresi dan bipolar :

Terapi Alamiah Penanggulangan Manic Depressive/Gangguan Bipolar (1)

Terapi Fisik Mempercepat Proses Penyembuhan Bipolar

Puasa dan Terapi Psikis

Blogging sebagai Alternatif Terapi Psikis

Selain empat metode terapi laternatif di atas, ada satu lagi jenis terapi yang saya jalani. Awalnya tidak saya sadari bahwa ini merupakan terapi yang bisa dibilang tak kalah ‘ampuhnya’ dengan terapi lain yang saya jalani. Terapi yang saya maksud adalah Sharing Pengalaman dan Pengetahuan kepada orang lain. Saya hanya melakukan yang ingin saya lakukan, karena memang saya senang melakukannya. Awalnya saya hanya ingin sharing pengalaman selama saya mengalami gangguan bipolar kepada orang lain yang mungkin sedang mengalami problem psikis yang sama dengan yang saya alami. Saya sharing pengalaman pribadi melalui dunia maya (inernet) yang sekarang sudah sangat populer dan familiar.

Media sharing saya yang pertama adalah sebuah website gratisan yang saya buat sendiri. Saya butuh waktu sekitar 4 bulan untuk belajar membuat website sendiri. Waktu itu akhir tahun 2003, blog belum begitu dikenal seperti sekarang ini. Website sederhana itu saya beri nama www.sivalintar.com. Arti kata sivalintar adalah singkatan dari Siti Vania (nama anak), Linda (nama istri) dan Tarjum (nama saya). Melalui website sederhana ini saya mulai menulis tentang pengalaman pribadi dari awal saya merasakan gejala depresi, ketika berada di puncak kegelisahan sampai saya mengalami penyembuhan.

Saya merasakan semangat, antusiasme, kebahagiaan dan kepuasan batin ketika saya merancang halaman-halaman website dan menulis pengalaman pribadi saya di dalamnya. Saya senang bisa berbagi pengalaman dan bisa membantu orang lain mengatasi masalah kejiwaannya. Hari demi hari pengunjung situs sivalintar.com semakin banyak. Beberapa pengunjung bahkan ada yang meminta saran dan masukan via telepon atau email. Saya pun balas memberi saran dan masukan semampu saya. Ada kebahagiaan tersendiri ketika saya membantu mereka, walaupun saya tak mendapatkan imbalan materi. Ketika blog mulai populer, saya pun membuat blog khusus untuk curhat dan konsultasi psikologi. Inilah blognya http://curhatkita.blogspot.com.

Inilah yang saya maksud terapi dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan, membantu diri sendiri dengan membantu orang lain. Saat kita memberi, saat itu pula kita menerima. Ada kebahagiaan dan kepuasan batin tersendiri saat kita bisa membantu seseorang. Saat saya memberi saran kepada seseorang, secara tidak langsung sebenarnya saya mengingatkan diri saya sendiri. Semakin sering saya membantu seseorang, semakin sering saya mengingatkan dan menasihati diri sendiri, semakin sering pula saya merasakan kebahagiaan dan kepuasan batin. Bukankah ini merupakan obat mujarab untuk menyembuhkan derita psikologis?

Mungkin diantara teman-teman ada yang berpikir, “Membantu diri-sendiri saja kesulitan, bagaimana saya bisa membantu orang lain?” Benar! Anda mungkin punya masalah dan anda sendiri butuh bantuan orang lain. Tapi, bukan berarti anda tak bisa membantu orang lain. Setiap orang punya masalah dan beban psikologis masing-masing. Setiap orang juga punya kelebihan dan kelemahan. Apa salahnya sambil belajar dari pengalaman orang lain, kita juga sharing pengalaman dan pengetahuan yang kita miliki kepada orang lain. Saling belajar dan bertukar pengalaman dengan orang lain untuk saling membantu, saling mendukung dan saling meringankan.

Bagaiamana teman-teman, anda setuju dengan pendapat saya ini? Jika anda punya pendapat lain, silakan tulis di kolom komentar posting ini. Jika anda ingin sharing pengalaman pribadi anda di blog ini, silakan kirim di sini atau kirim via email : sivalintar@yahoo.com

Mari saling berbagi, saling membantu, saling meringankan dan saling mendukung.

Lanjutkan...

Sibling Rivalry

Ditulis Oleh : whilikins

Rivalitas-dik-kakakUmur saya 23 thn, saya punya masalah dengan perspektif hidup saya. dan mempengaruhi kepada kepercayaan diri dan tujuan hidup saya. entah faktor masalah itu harus dimulai dari mana, yang jelas saya bisa paparkan masalah terbesarnya, yakni kakak saya.

Masa Kecil

Tentang kakak saya (laki2), dari kecil saya sangat dekat dengannya, berbagi segala macam, tapi saya pun sadar dengan sikapnya yg otoriter dan kerap suka ikut campur. kalau saya berhasil dengan satu hal, dia sepertinya kurang senang, semata-mata karena dia merasa harus menjadi bagian dari keberhasilan itu.

Remaja

Hal seperti ini kerap terjadi, saat misalnya waktu remaja, saya sudah bisa mencari uang dengan menjual desain untuk kaos, sementara kakak saya belum bisa, dia benar2 bicara sama saya bahwa dia itu iri dengan saya, dan yg membuat saya tidak senang ialah, karena bakat dia sama hebatnya dengan saya, bahkan bisa lebih hebat... maka, ia pernah mencoba memaksa saya, bahwa kerjaan saya bisa dia selesaikan juga. "Sini gw aja yg ngerjain !!". saya benci sekali sikap yg kayak gitu... seakan2 saya gak patut dapat apa2 untuk diri saya sendiri, atas hasil usaha saya sendiri.

Masa Kuliah

hal seperti itu terulang lagi, saat saya sedang membuat kisah dalam bentuk komik, saya semangat sekali mengerjakan komik tersebut, karena komik itu menjadi semacam curhatan bagi saya menanggapi kehidupan di masa kuliah yang bagi saya kurang menyenangkan.

Dari awal pembuatan komik itu, saya dikritik gambarnya kurang ini kurang itu, padahal saya gak minta pendapat dia... tapi saya jalani terus aja, akhirnya saya mulai melihat potensi cerita yg akan berkembang dari komik saya, saya pun tak bisa berhenti membuatnya. dan SAYANGNYA, kakak saya juga melihat itu, dan mulai ikut campur...
Kata kakak saya, "sini gw aja yg gambar, elo bilang aja ke gw mo kayak gimana ceritanya...". Ngeselin banget, kenapa apa2 musti ada campur tangan dia, sementara saya bisa ngerjain sendiri, lagipula dari awal komik saya diledek terus, terus tiba2 kalo udah terlihat berhasil, dia mo ikut campur, mo ambil alih segalanya lagi.. tapi toh saya tetep bisa mengalah, untuk beberapa lembar, saya bisa izinkan kakak saya yang gambar.. (tentunya dengan paksaan)..

Selama ini saya hanya bisa sabar, apalagi kenyataannya adalah.. kakak saya itu bisa banyak hal, bahkan bisa dibilang, kakak saya bisa semua hal yang bisa saya lakukan, namun saya belum tentu bisa melakukan semua hal yang bisa kakak saya lakukan.

Saya melihat beliau sudah dianugerahi berbagai bakat yang jauh melebihi saya, tapi saya benci kenapa apa yang saya miliki harus dikuasai juga olehnya...

Masa akhir kuliah

Oke, beranjak akhir masa kuliah, akhirnya saya dianugerahi oleh Tuhan, sebuah prestasi yang membuat saya cukup percaya diri... saya berhasil memenangkan juara pertama lomba desain t-shirt, dan membawa pulang sebuah laptop (macbook).

saya sangat gembira.. karena pada akhirnya ternyata saya bisa melakukan sesuatu sendiri, dan menghasilkan sesuatu yang terhitung mahal... dan yg terpenting saya bisa membuktikan bahwa saya pun tidak bodoh-bodoh amat.

menjelang akhir masa kuliah, musibah menimpa kami, Ayah kami meninggal dunia. krisis keuangan kami derita.hubungan saya dengan kakak saya sangat dekat pada masa ini... saya lupa pernah membencinya..

Pada masa ini, Kakak saya yang sudah bekerja sementara saya yg masih kuliah, cukup memberi saya beban pikiran... saya seakan hanya menghabiskan duit rumah untuk ongkos kuliah, sementara kakak saya sudah bisa menghidupi keluarga.. saya sangat minder pada saat itu. tapi saya tetap teguh untuk terus menyelesaikan kuliah saya. dan akhirnya saya pun bisa menjadi sarjana.

Percintaan

Bersamaan dengan itu, sebenarnya faktor lain yang memanaskan hubungan saya dan kakak saya ialah masalah percintaan.. bukan karena kami berebutan satu cewek, tentu saja bukan..

tapi begini ceritanya,

saya belum pernah pacaran sebelumnya, karena saya memang melihat diri saya tidak menarik... badan gemuk, muka pas2an, tapi toh beruntungnya saya berhasil menjalin hubungan dengan salah satu wanita di kampus... (tentunya dengan proses yang kurang wajar, tidak ada pendekatan bla bla bla, tiba2 langsung jadi, namun alhamdulilah langgeng sampai sekarang, karena kami punya banyak pengertian, terutama dia terhadap saya)

Pada masa-masa awal jadian, sepertinya ada saja yg membuat ibu saya tidak senang dengan pacar saya tsb. Terutama karena rasnya dari Betawi, jadi cenderung dianggap kampungan, bodoh, gak bisa diajak susah dsb. Pokoknya terasa berat buat saya untuk menjalani hubungan ini, ada aja yg salah kayaknya dimata ibu saya. Sampai pacar saya diberi julukan “nenek2” lah. Terus kalau saya masih sms-an sama pacar saya di malam hari, Ibu saya selalu nyindir “Ah ibu dulu pacaran gak pernah ampe segitunya…” itu diomongin di depan Kakak saya, dan Adik saya. Pokoknya penghinaan itu diutarakan secara frontal deh. dan saya cuma bisa merasa bersalah terus dan terdiam.

Tapi, akhir2 ini kakak saya juga akhirnya berpacaran dengan seseorang. Anehnya, dia berpacaran dengan wanita yang sudah menikah… dan hubungan itu tidak akan terungkap kalau saya tidak iseng baca sms di HP kakak saya yang saat itu kebetulan masuk saat saya terbangun dan kakak saya sudah tidur. Akhirnya saya melapor ke Ibu saya. Dan bahkan saya juga sempat menyindir pacar kakak saya itu di Yahoo Messenger… menyindir tentang hubungan “rahasia” mereka. Tapi dengan sindiran itu saja, ternyata membawa dampak yang panjang. Kakak saya begitu marah, dan yang bikin kesel, ternyata Ibu saya ujung2nya malah menyalahkan saya karena saya dinilai terlalu lancang mencampuri hubungan mereka.

Saya hanya heran, dulu hubungan saya begitu dibenci oleh ibu saya, padahal Cuma masalah beda ras dan sebagainya, tapi kini, kakak saya menjalani hubungan yang terlarang, yang melibatkan penghianatan dan menyakitkan orang lain (suami cewek tersebut), dan Ibu saya seakan tidak masalah dengan hal itu. Karena setiap malam kakak saya sms-an tidak pernah ditegur seperti saya ditegur dahulu. Hal ini membunuh saya perlahan… saya tidak pernah sama lagi seperti dahulu. Pandangan saya tentang dunia kerja juga menjadi sangat skeptis setelah melihat hubungan kakak saya tersebut. Karena kebetulan, kakak saya sering bercerita dengan santainya tentang pacarnya itu sang wanita karir, yang berhasil memaksimalkan karir kakak saya, dengan berbagai nasihat bisnis, sehingga kakak saya sekarang bisa mendapatkan jabatan dengan gaji yang tinggi.

Hal ini sungguh menyiksa saya, mempengaruhi perspektif saya, bahwa menjadi maksimal dalam berkarir, adalah menjadi sama menjijikannya seperti hubungan mereka… dimulai dari konflik ini, persaingan saudara ini menjadi busuk. Dan saya sadar saya selalu kalah, karena saya masih menyimpan dendam, pikiran saya masih terselimuti tentang konsep keadilan yang tidak saya dapatkan, juga masih tersiksa oleh konsep persekutuan, dimana semua orang yang bisa merelakan hubungan kakak saya itu, atau semua orang yang menganggap orang munafik seperti kakak saya adalah orang hebat, itu adalah orang jahat. Semua hal itu seakan membebani saya untuk maju ke depan.. saya memang merasakan hal itu… saya menjadi ragu-ragu dalam memilih pekerjaan, saya menjadi lebih senang berkarir yang sifatnya bertentangan jauh dari bidang yang digeluti kakak saya, padahal saya tahu saya kan tidak perlu begitu.. tapi entah kenapa semua hal itu sangat mengekang karakter saya… dan saya sadar saya punya masalah yang begitu membusuk di dalam diri saya.

Tolonglah saya, apa saran yang baik untuk saya… saya sungguh merasa kesepian karena menghadapi masalah ini sendiri, sementara orang lain bisa merelakannya begitu saja.

Whilikins
Email : geewhilikins@gmail.com

Lanjutkan...

Beban Siapa yang Lebih Berat?

Ditulis Oleh : Dindin Rus'adin

Dua bulan yang lalu saya ngobrol sama teman saya, saya ngobrol ngaler-ngidul. Di dalam obrolan itu saya katakan sama teman saya itu bahwa saya mengalami sakit kejiwaan / stress berat.

Teman saya lalu mengatakan pendapatnya, "Dins, sebetulnya saya mengalami apa yang lebih berat dari apa yang terjadi sama kamu dan saya tidak sampai masuk rumah sakit jiwa seperti kamu".

Sayapun mengamini saja perkataannya, lalu kami ngobrol lagi sampai saya pamitan sama teman saya itu. Obrolan itupun terlupakan. Lama setelah itu, saya ngobrol sama kakak saya dan ditengah obrolan itupun kakak saya melontarkan pendapat yang sama seperti yang dikatakan oleh teman saya, dan sayapun cuma bilang iya iya saja.

Dari pendapat tersebut saya jadi merenung dan saya teringat sesuatu pertanyaan. Bila ada seekor keong memikul batu seberat satu kilo dan ada seekor gajah memikul batu seberat sepuluh kilo, menurut anda siapakah yang memikulnya dengan susah payah? Dari pertanyaan tersebut saya ingin menanyakan apakah beban stress yang terjadi pada dua orang dapat diperbandingkan, sehingga seseorang berhak mengatakan bahwa beban stress yang satu lebih besar dari yang lain? he... he... he... serius amat sich bacanya.

Dindin Rus'adin
Email : Dinskizo@yahoo.co.id

Lanjutkan...
Tiga Serangkai eBook Bipolar

3 eBook Bipolar ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah ebooknya : "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”, “Berdamai dengan Bipolar” dan “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”.
eBook 1: "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah"

Buku psikomoar ini bercerita tentang pergumulan saya selama bertahun-tahun dengan gangguan jiwa yang tidak saya fahami dan membuat saya bertanya-tanya, “Apa yang terjadi dengan diri saya? Penyakit apa yang saya alami? Bagaimana cara mengatasinya?” Ironisnya, saya baru tahu apa yang terjadi dengan diri saya, 8 tahun setelah saya pulih, bahwa saya mengalami Gangguan Bipolar. [Selengkapnya]




eBook 2: "Berdamai Dengan Bipolar"

Bagaimana mengenali dan mengatasi Gangguan Bipolar?
Bagaimana menanggapi sikap negatif orang-orang di sekitar anda?
Bagaimana mendampingi orang yang mengalami Gangguan Bipolar? eBook ini memberi jawaban dan solusi alternatif penanganan Bipolar. [Selengkapnya]



eBook 3: “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”

eBook ini merupakan inti dari pengalaman dan pemahaman bipolar saya. Inti dari tulisan-tulisan saya di buku, ebook, blog, facebook, twitter dan media lainnya. eBook ini bukan teori-teori tentang gangguan bipolar! Bukan formula ajaib untuk mengatasi gangguan bipolar! eBook ini tentang tindakan, langkah-langkah penanganan bipolar. [Selengkapnya]


eBook Novel: “Pengorbanan Cinta”

Novel ini bukan sekedar kisah cinta yang romantis dengan segala macam konflik di dalamnya. Saya berani menyebut novel ini sebagai “Buku Pelajaran Cinta”. Beda dengan buku pelajaran pada umumnya, Buku Pelajaran Cinta ini tak membosankan, malah sangat mengasyikan dibaca. Setelah mulai membaca, jamin Anda tak ingin berhenti dan ingin terus membacanya sampai akhir cerita. [Selengkapnya]



eBook Panduan: “7 Langkah Mudah Menyusun & Memasarkan eBook”

Jika dikemas dengan desain cover yang apik dan diberi judul yang manarik, kumpulan posting blog atau catatan facebook anda bisa disusun menjadi sebuah ebook yang akan memikat pembaca di ranah maya. Selanjutnya ebook anda tinggal dipasarkan secara online.
[Selengkapnya]

 
 © Copyright 2016 Curhatkita Media  template by Blogspottutorial