BUKU: 2 KUTUB

Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal gangguan bipolar, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah buku “2 KUTUB: Perjalanan Menantang Di Antara Dua Kutub”.

Info Buku >> KLIK DISINI

Puasa Dan Hawa Nafsu

Oleh : Muhammad Rafi

Puasa dan hawa nafsuBerbagai catatan buram tentang dunia hukum, politik, social di Negara kita terjadi beberapa tahun belakangan ini, semuanya sungguh mengejutkan dan mendebarkan, betapa banyak contoh kasus yang menyebabkan orang –orang berganti posisi, yang dulu terhormat dan di puja banyak pihak kini menjadi pesakitan yang menambah sesak sel tahanan.

Apa yang menyebabkan seseorang gelap mata terhadap kekuasaan dan uang, sehingga rela menggadaikan keimanan serta hati nuraninya dengan harta yang murah dan tidak seberapa, setiap manusia normal dan sehat jiwanya tentu ingin hidupnya baik dan serba berkecukupan, semua di lakukan agar kita bisa menikmati hidup yang singkat ini dengan baik, namun untuk mencapai jalan tersebut apakah kita mesti mendobrak nilai-nilai agama dan adat - istiadat kita.?

Apakah jalan untuk menjadi kaya hanya lewat korupsi..?
Apakah jalan untuk mencari kebahagaian lewat selingkuh..?
Apakah jalan untuk menenangkan diri hanya lewat narkoba serta, minuman keras…?
Apakah tidak ada jalan yang lebih mulia untuk menggapai kebahagiaan tersebut?

Cacing dan semut saja sebagai mahkluk Allah telah di jamin rezekinya apatah lagi manusia yang di ciptakan dalam sebaik-baiknya bentuk. Jalan yang baik itu telah di tunjukkan oleh Allah SWT, di samping kita sebagai mahkluk ciptaanNYA di beri kebebasan untuk memilih jalan sebaliknya ( buruk ), namun secara fitrah atau awal penciptaannya manusia itu di lahirkan dalam keadaan suci, tinggal bagaimana para orang tua mendidik anak-anak mereka.

Kini bulan yang penuh maghfirah (ampunan ) itu telah pun datang, saatnta untuk setiap orang-orang yang beriman kepada Allah SWT mengoreksi kembali jalan hidupnya selama ini,kita mesti kembali melihat kebelakang atas segala prilaku kita untuk menimbang bagaimana seharusnya bersikap yang lebih baik di hari-hari mendatang.

Kini umat islam sebagai umat terbesar di planet bumi ini sedang menjalankan ibadah yang agung dan bernilai tinggi ( puasa ),mereka saling berlomba-lomba mengejar fadhilah dan keutamaan di dalamnya untuk mencapai keridhaanNYA. jika ada jalan yang lurus ( benar ) mengapa mesti bersusah payah memilih jalan yang bengkok ( salah ) marilah kembali kejalan yang lurus dan benar sesuai dengan tuntunan dan cahaya ilahi yakni Al-Qur’an dan Hadis Nabi.( Muhammad SAW ), saatnya pula bagi kita semua entah itu yang berasal dari golongan berduit ( pejabat, pengusaha,/ konglomerat,elit ) hingga rakyat jelata, mengejar amal ibadah sebanyak-banyaknya sesuai dengan kemampuan kita, berbagi dengan saudara kita melalui sedekah, infaq dan berbagai macam bantuan seperti bahan makanan untuk merasakan keberkahan bulan keagungan ini semoga bulan ramadhan kali ini mampu membawa kebaikan dan perubahan terhadap prilaku kita sehingga diri kira, keluarga kita, saudara kita, hingga Negara kita di berkahi oleh Allah SWT serta di jauhi dari mara bahaya dan bencana, amin ya Rabbal alamin.
“Kemuliaan di sisi Allah SWT, adalah ketakwaan seseorang bukan berasal dari strata atau banyaknya Harta”

Muhammad rafi
Provinsi Riau
Email: rafi_m83@yahoo.co.id

Artikel Terkait :


Lanjutkan...

Kisah Seorang Pria dengan Empat Orang Istri

Oleh : Oki Rosgani

Bukan tanpa sebab, kenapa Allah banyak bercerita di dalam kitab
sucinya. Bahkan sering diperdengarkan bahwa sepertiga Quran adalah
berisi cerita. Kemudian dalam penelusuran saya, perjalanan pemahaman
untuk menyelami kehidupan ini, juga karena faktor masukan dari orang
lain, belakangan terasa ada keindahan dan kesenangan tersendiri kalau
bertutur melalui cerita; lelucon, anekdot dan atau sejenisnya. Tidak
hanya pembaca yang memberi respon positif, sayapun menikmati sekali
penuturan yang mengalir lewat kepala dan juga bila keluar dari mulut
kecil ini dengannya. Seorang pemikir India yang bernama Bhagawan Vyasa
mengatakan – sebagaimana dikutip salah satu serial buku Chicken Soup
For The Soul – bahwa jembatan yang menghubungkan manusia dengan
kebenaran bernama cerita. Dan Allah menegaskan; Walikulli naba’in
mustaqorrun (QS 6:67) – Setiap cerita ada tempat tetapnya. Tempat
tetap adalah sejumlah bukti yang menunjukkan sebuah kebenaran bukan?
Maha Benar Allah.

Berangkat dari sini, lahirlah kesibukan baru ini yaitu mengoleksi dan
mengolah cerita. Dari sekian cerita yang sudah terkumpul dan telah
digunakan sebagai jembatan pemahaman, ada beberapa cerita yang
terbukti bisa menggugah hidup orang lain. Nyanthol. Berkesan dan
melapangkan, sehingga orang jadi mengerti dan paham. Sepaham –
pahamnya. Berikut cerita inspiratif sebagai kendaraan pemahaman
hakikat hidup.

Seorang kaya raya yang baik hati, kala tengah merenungi keberadaannya,
didatangi sang malaikat maut. Tamu yang tak diundang itu begitu
menakutkan sampai – sampai membuat tidak berkutik dirinya. Dalam
kekalutan seperti itu, sang kematian berkata; “Aku diutus Tuhanmu
untuk menjemputmu. Akan tetapi, karena kebaikan dan kedermawananmu
selama ini, Tuhan memperkenankanmu untuk memilih salah satu orang yang
kaucintai untuk menemanimu.” Dengan tersenyum orang kaya ini memohon
waktu untuk menemui keempat isterinya satu per satu.

Yang pertama dipanggil adalah isteri keempat. Tentu saja, karena dia
seorang wanita muda yang cantik, dengan tubuh yang menawan, seksi dan
terpasang senyumnya yang indah dan mempesona di bibirnya. Namun,
betapa terkejutnya orang kaya tadi mendengar jawaban terhadap ajakan
untuk menemaninya ke alam kematian. Wanita cantik tadi menolak mentah
– mentah ajakan suaminya dengan kata-kata yang menyakitkan. “Apa...!!?
Maaf ya, bukannya tidak cinta, saya ini masih muda, cantik dan
rupawan, sekiranya Bapak pergi, pasti banyak orang yang ngantri ingin
segera melamar dan memiliki saya. Saya sudah memberi sesuai dengan apa
yang telah Bapak kasih kepada saya. Itu cukup. Impas sudah. Saya tidak
mau menemani Bapak.”

Mendengar jawaban itu, laksana petir membelah bumi. Hati orang kaya
tadi hangus terbakar dan menangis tersedu sambil menyesali pilihan
hidupnya. Karena terbatasnya waktu, diusirlah isteri kempatnya dan
segera dipanggil isteri ketiganya. Walaupun sudah berumur, wanita ini
masih kelihatan segar dan menggairahkan. Menanggapi ajakan suaminya
untuk menemani ke alam kubur dengan sopan dia berkata: ‘Maafkan kanda,
saya hanya bisa menemani sampai di sini saja. Di dunia ini saja. Saya
tidak bisa masuk menemanimu ke dalam liang kubur. Sekali lagi, maaf.”
Kalau tadi seperti diterjang petir rasanya, kali ini Bapak kaya tadi
seperti dihempas tsunami, air bah yang dahsyat dan mematikan.
Lagi-lagi ia menangis mengutuki keputusan hidupnya. Sudah dua isteri
yang dikasihinya menolak ajakannya.

Dengan semangat hampir putus asa, ia menemui isteri kedua, wanita
separo baya yang masih kelihatan enerjik. Kemudian ia mengemukakan
ajakan yang sama. Isteri kedua menjawab lebih sopan lagi : ‘Maaf, saya
akan temani kanda, namun hanya sampai di liang lahat. Saya tidak bisa
mengiringimu ke alam selanjutnya. Itu tidak mungkin.’ Ada sedikit
harapan, tetapi tetap masih menyesakkan. Tidak menyelesaikan masalah.
Buat apa ditemani sampai di liang lahat saja, karena maunya menemani
terus ke alam sana. Akhirnya dipanggillah isteri yang pertama. Pilihan
dan harapan terakhir yang masih tersisa. Tak terduga, kendati isteri
pertama nyaris luput dari perhatian, jarang diajak makan bersama,
bahkan sering disakiti, sering mendapat jatah sisa, dengan senyum
tulus dan semangat kedewasaan dibalik usianya wanita ini menjawab
dengan penuh kasih dan kelembutan; “Kanda, saya akan ikut dan menemani
kemanapun, dimanapun, bagaimanapun dan sampai kapanpun kanda berada”.
Plong !!! Akhirnya ketemu juga.

Ilustrasi tentang empat isteri di atas, sebenarnya adalah ilustrasi
tentang isteri dan suami kehidupan setiap orang. Baik laki – laki
maupun perempuan. Semua orang memiliki empat elemen isteri atau suami
atau kekasih dalam kehidupan ini. Isteri keempat yang paling seksi,
paling menarik, muda terus, menghabiskan paling banyak waktu, itulah
yang sehari-hari disebut sebagai harta, benda dan tahta. Ia memang
sejenis isteri yang menyita paling banyak waktu dan tenaga dalam
hidup. Dalam kehidupan banyak orang, lebih dari separuh waktu dan
tenaga teralokasi ke sini. Dan sebagaimana cerita di atas, siapa saja
yang memperuntukkan waktu dan tenaga hanya untuk harta dan tahta,
pasti menyesali kehidupannya di kelak kemudian hari.

Isteri ketiga yang juga mengkonsumsi waktu dan tenaga cukup banyak
adalah keluarga dan kerabat kita. Isteri atau suami kita, anak – anak
kita dan kerabat dekat lainnya perlu perhatian, kasih - sayang dan
lainnya. Ini juga menghabiskan uang yang tidak sedikit. Dan jangan
lupa, golongan isteri yang ini hanya bisa menghantar kita sampai di
liang lahat. Di taman pemakaman saja. Tidak sampai masuk ke liang
lahatnya. Sesetia-setianya mereka, hanya akan bisa menemani kita
sampai di kuburan saja. Setelah itu, mereka hanya menangis sambil
kembali ke kehidupan masing-masing.

Isteri kedua – yang selalu kita pelihara, kita jaga dan menghabiskan
banyak waktu dan harta juga adalah badan atau tubuh kasar kita. Ia
hanya bisa menghantar kita sampai di tempat dan waktu di mana kita
dipanggil sang kematian, ketika ajal tiba dan menemani kita masuk ke
liang kubur, untuk kemudian ditimbun dengan tanah. Setelah itu, ia
kita kembalikan ke pihak yang meminjamkan badan ini, yaitu kembali
menjadi tanah.

Dan sebenarnya kekasih atau isteri kita yang paling setia dan akan
menemani kita kemanapun kita pergi, dan apapun yang kita lakukan
terhadapnya ia hanya mengenal kesetiaan, kesetiaan dan kesetiaan,
menerima, menerima dan menerima ialah bernama sang jiwa, ruh kita.
Dalam sejumlah tradisi kondisi seperti ini disebut dengan kata
kesejatian, kesempurnaan atau darma. Sayangnya, kendati ia yang paling
setia, dalam keseharian ia juga yang paling jarang kita perhatikan.
Dalam banyak kehidupan, ia malah kerap disakiti. Kebencian, kemarahan,
permusuhan dan sejenisnya adalah serangkaian kegiatan yang memukuli
sang jiwa. Kalau isteri kedua (badan kasar) kita beri makan setiap
hari, kita hanya memberi makanan sang jiwa, tidak sesering makanan
badan kita, sekali-sekali saja. Ada bahkan yang tidak pernah
memberikan makanan pada jiwanya. Dan kalau makanan badan kasar kita
harus beli dan membayarnya, makanan sang jiwa dalam bentuk cinta,
cinta dan cinta, ia tersedia gratis dalam jumlah yang tidak terbatas.
Memberi, menerima dan pasrah dengan niat yang tulus dan hati yang
bersih. Baik dalam hubungannya dengan Sang Pencipta maupun dengan
sesama manusia.

Dari cerita di atas, jika kita golongkan isteri keempat, harta –
benda, sebagai kekasih yang pertama, isteri ketiga yaitu keluarga dan
kerabat pun isteri kedua yaitu jasad sebagai kekasih kedua, sedangkan
isteri pertama yaitu jiwa sebagai kekasih yang ketiga, yang merupakan
amal – amal ibadah kita, maka cerita di atas seiring dengan hadits
dari Anas r.a., dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Kekasih itu ada
tiga, kekasih yang berkata, ‘Aku bersamamu sampai kamu mendatangi
pintu raja kemudian aku pulang meninggalkanmu.’ Itu adalah keluargamu
dan kerabatmu yang mengantarmu sampai kamu mendatangi kuburmu,
(kemudian mereka pulang dan meninggalkanmu). Kekasih yang lain
berkata, ‘Apa yang kamu berikan itulah milikmu dan apa yang kamu tahan
itu bukan milikmu.’ Itu adalah hartamu. Kekasih yang lainnya lagi
berkata, ‘Aku bersamamu dimana engkau masuk dan dimana kamu keluar.’
Itu adalah amalnya. Lalu dia berkata, ‘Demi Allah, kamu adalah teman
yang paling ringan bagiku’.” (Rowahu al-Hakim).

Kembali ke cerita di atas tentang perjalanan menuju kesempurnaan
hidup, hanya isteri pertamalah (ruh atau jiwa yang baik) yang bisa
membawa kita ke sana. Kembali ke surga dengan perantara hidayahNya.
Bedanya dengan isteri-isteri lain yang egois, isteri pertama selalu
mengingatkan kita agar selalu memperhatikan ketiga isteri yang lain
secara seimbang, adil dan proporsional, supaya jiwa bisa kuat, dan
sehat - walafiat. Makanya, pelihara terus keharmonisan keempat suami –
isteri kehidupan kita ini.[Q]

Kisah Lainya :

Seseorang, Tolonglah Saya!

Pemuda yang Luar Biasa Gigih

Si Cacat Mental Berhati Mulia

CLBK, Malu Sama Pacar Karena Mama Sakit Jiwa

Anak Ayam yang Pincang


Lanjutkan...

Menyongsong Fajar Idul Fitri dengan Optimis

Diary Ramadhan

Oleh : Tarjum

Syukur alhamdulillah aku panjatkan ke hadirat Ilahi Rabbi, aku merasa banyak sekali anugerah-Nya yang aku terima. Selesai melaksanakan ibadah puasa di bulan Rhamadhan, seiring menyingsingnya fajar Idul fitri, 1 Syawal 1420 Hijriah ini, seperti Idul fitri tahun-tahun sebelumnya aku merasa banyak sekali hikmah, bahkan anugerah yang luar biasa dari-Nya. Aku seperti menemukan jati diriku yang selama ini seperti hilang.

Sekarang aku merasa lebih percaya diri, optimis dan lebih bahagia. Segala kekuatan dan keberanianku seperti bergelora membakar dan menghangatkan jiwaku. Aku merasa kuat dan berani menghadapi apa pun yang akan merintangi langkahku untuk mencapai harapan dan tujuan hidupku. Keyakinanku lebih kuat, langkahku lebih mantap, menapaki jalan yang akan membawaku mencapai harapan dan cita-cita, mencapai sukses di hari depan.

Ya, Allah, bimbinglah aku agar selalu berada di jalan-Mu, antarkan aku mencapai kebahagiaan lahir dan batin, dunia dan akhirat.

Subang, 28 Januari 2000

Artikel Terkait :

Hikmah Puasa Sunnah

Allah Mengabulkan Do’a-do’aku di bulan Ramadhan

Menyambut Idul Fitri dengan Senyum

Rekaman Suasana Hati di bulan Ramadhan

Puasa dan Penyembuhan Problem Psikologis

Lanjutkan...

Hikmah Puasa Sunnah

Oleh : Tarjum

Saat ini aku merasa kondisi jiwaku sudah semakin stabil dan mantap, bahkan dalam kondisi yang sangat baik dibanding waktu sebelumnya. Sekarang aku merasa lebih bisa mengontrol dan mengendalikan emosiku. Semua itu berkat latihan pengendalian diri yang aku lakukan melalui puasa sunnah Senin-Kamis.

Inilah kondisi fisik dan mentalku yang terbaik yang aku capai saat ini, walaupun belum sampai pada kondisi terbaik seperti yang aku harapkan. Aku semakin percaya diri dalam menghadapi segala hal dan lebih optimis menyongsong masa depanku. Aku yakin ini semua hasil usaha dan kerja kerasku dengan iringan do’a yang selalu aku panjatkan kepada-Nya.


Allah telah mengabulkan do’a-do’aku dan menunjukan jalan keluar, menuju kehidupan yang lebih baik serta ketenangan lahir dan batin. Tidak lupa aku akui, semua ini juga berkat bimbingan ayah yang tidak bosan-bosannya memberiku nasehat dan arahan.

Sungguh aku merasa semua ini merupakan anugerah dan rahmat Allah yang tak terkira. Aku tidak tahu bagaimana aku harus mensyukuri semua ini. Dengan segala kerendahan hati aku hanya bisa mengucapkan syukur Alhamdulillah.

Subang, 21 September 1998

Artikel Terkait :

Allah Mengabulkan Do’a-do’aku di bulan Ramadhan

Menyambut Idul Fitri dengan Senyum

Rekaman Suasana Hati di bulan Ramadhan

Puasa dan Penyembuhan Problem Psikologis

Puasa dan Terapi Psikis

Lanjutkan...

Allah Mengabulkan Do’a-do’aku di bulan Ramadhan

Diary Ramadhan (3)

Oleh : Tarjum

Perubahan demi perubahan ke arah yang lebih baik sangat aku rasakan beberapa bulan terakhir ini, terutama perubahan yang aku rasakan saat aku menjalankan ibadah puasa Rhamadhan dan setelah aku menjalankan ibadah puasa sebulan penuh.

Aku yakin inilah hikmah dari ibadah puasa. Allah telah mengabulkan do’a-do’aku yang aku sampaikan pada-Nya. Dan syariatnya inilah buah dari usaha dan kerja kerasku untuk mengatasi gangguan jiwaku yang telah kuderita selama 10 tahun lebih sampai saat ini.


Sekarang aku berani mengatakan, diriku (jiwaku) telah sembuh 90 persen. Meski demikian, masih ada beberapa hal yang merupakan efek samping dari depresi yang telah merusak watak dan kepribadianku. Salah satunya adalah hilangnya keberanian dan tumbuhnya rasa malu yang berlebihan. Hal inilah yang belum bisa aku pulihkan sepenuhnya pada keadaan yang normal.

Walaupun demikian aku akan terus berusaha membangun dan mengembangkan karakter dan kepribadianku untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin yang merupakan dambaan setiap insan.

Subang, 7 Februari 1998


Artikel Terkait :

Menyambut Idul Fitri dengan Senyum

Rekaman Suasana Hati di bulan Ramadhan

Puasa dan Penyembuhan Problem Psikologis

Puasa dan Terapi Psikis

Terapi Alamiah Penanggulangan Manic Depressive/Gangguan Bipolar (1)


Lanjutkan...

Menyambut Idul Fitri dengan Senyum

Diary Ramadhan (2)

Oleh : Tarjum

Fajar menyingsing di ufuk timur, ayam jantan berkokok menyambut datangnya pagi yang cerah dan ceria. Suara bedug bertalu-talu mengiringi suara takbir, tahlil, dan tahmid di setiap mesjid. Semua orang berbahagia dan bergembira menyambut datangnya Idul fitri, 1 Syawal 1418 hijriah.

Umat islam kembali kepada fitrah kesuciannya sebagai manusia, setelah menjalani ujian fisik dan mental selama sebulan penuh, melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Rhamadhan. Setiap muslim merasakan kebahagiaan yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Bagiku sendiri, pada hari raya ini memperoleh dua kebahagiaan sekaligus.


Pertama, bahagia karena telah dapat melaksanakan tugas agama, melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh. Puasa dalam arti fisik dan mental.
Kedua, bahagia karena kurasakan ada perubahan yang sangat berarti dengan kondisi jiwaku yang semakin baik. Pada saat melaksanakan ibadah puasa pun aku merasakan ketenangan dan ketenteraman hati yang luar biasa, yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.

Akhirnya aku mengambil kesimpulan, bahwa apabila kita melaksanakan ibadah sebagai tugas setiap muslim dengan sungguh-sungguh dan didasari niat yang ikhlas, kita bukan hanya memperoleh pahala dan kebahagiaan di hari akhir nanti, tetapi dapat kita rasakan manfaatnya sekarang juga di alam dunia ini, walau mungkin bukan dalam bentuk materi.

Subang, 2 Februari 1998


Artikel Terkait :

Rekaman Suasana Hati di bulan Ramadhan

Puasa dan Penyembuhan Problem Psikologis

Puasa dan Terapi Psikis

Terapi Alamiah Penanggulangan Manic Depressive/Gangguan Bipolar (1)

Terapi Fisik Mempercepat Proses Penyembuhan Bipolar


Lanjutkan...

Rekaman Suasana Hati di bulan Ramadhan

Diary Ramadhan (1)

Oleh : Tarjum

Catatan harian di bawah ini dan beberapa posting berikutnya, aku tulis beberapa tahun yang lalu saat aku masih berada dalam belenggu manic depressive sampai kondisi kejiwaanku manuju kesembuhan.

Sebenarnya aku tidak terlalu rajin menulis catatan harian, hanya pada saat-saat tertentu saja—yang aku anggap penting—biasanya aku menulis catatan harian. Beberapa catatan harian di bawah ini aku tulis saat aku sedang menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan atau saat malam menjelang hari raya Idul Fitri.

Sebagian catatan harian ini menggambarkan suasana hatiku saat atau sesudah aku menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama sebulan penuh, salah satu kewajibanku sebagai seorang muslim. Saat itu aku merasakan betul pengaruh positif ibadah puasa terhadap kondisi kejiwaanku. Puasa bagiku menjadi semacam terapi penyembuhan derita jiwa yang cukup ampuh.

Hikmah Puasa Ramadhan

Kebahagiaan yang tak dapat diukur dengan materi sebesar apa pun. Mungkin inilah yang namanya hikmah dan berkah ibadah puasa Rhamadhan. Mungkin juga inilah buah dari usaha kerasku selama bertahun-tahun. Tapi yang pasti semua ini merupakan kehendak Allah, yang telah mengabulkan doa-doaku serta do’a ayah dan ibuku.

Rasa percaya diri bagi orang lain mungkin bukan suatu yang istimewa, karena mereka tidak pernah kehilangannya. Tapi bagiku rasa percaya diri sungguh sangat berarti bahkan bernilai tinggi, bagian dari diriku yang sangat berharga.

Saat ini aku merasa seperti telah menemukan kembali diriku yang sekian lama hilang, tertimbun lumpur derita batin yang begitu dalam. Keyakinan dan rasa percaya diri mulai tumbuh subur, seperti pohon yang tersiram air hujan dan ditaburi pupuk. Jiwaku terasa lebih tenteram, tenang dan bahagia. Pikiranku lebih jernih dan terbuka dalam menyikapi beragam realitas kehidupan. Emosiku lebih terkendali. Harapan dan optimisme untuk mewujudkan cita-cita seakan terbuka lebar.

Meski demikian aku akui, aku belum sepenuhnya mampu mengendalikan pikiran, sikap dan tindakanku sendiri. Tapi aku yakin aku bisa mengatasinya. Aku berharap, semua ini merupakan modal untuk menjalani hidup yang lebih baik, mewujudkan harapan, cita-cita dan impian yang terputus di tengah jalan.


Subang, 11 Maret 1997


Artikel Terkait :

Puasa dan Penyembuhan Problem Psikologis

Puasa dan Terapi Psikis

Terapi Alamiah Penanggulangan Manic Depressive/Gangguan Bipolar (1)

Terapi Fisik Mempercepat Proses Penyembuhan Bipolar

Terapi Farmakologi untuk Gangguan Bipolar

Lanjutkan...

Perhimpunan Jiwa Sehat

Indonesian Mental Health Association



Oleh : Yeni Rosa Damayanti

PERAN DAN PROGRAM

APA ITU PERHIMPUNAN JIWA SEHAT (PJS) ?

Sebuah organisasi berbasis anggota yang memberi dukungan bagi orang dengan masalah kesehatan jiwa dan keluarganya.
Didirikan pada tanggal 5 Desember 2008.
Beranggotakan orang dengan masalah kesehatan jiwa, keluarga, dan tenaga kesehatan jiwa, orang-orang lain yang peduli.
Organisasi pertama dan satu-satunya yang menempatkan konsumen keswa dalam struktur kepengurusannya.

SIAPA YANG MENDIRIKAN PJS ?

Keluarga Konsumen Kesehatan Jiwa
Konsumen Kesehatan Jiwa (KJS)
Tenaga Kesehatan Jiwa
Orang-orang lain yang peduli

KETERLIBATAN PENDERITA DAN KELUARGA DALAM PJS

Ketua Umum : Kakak dari ODS
Wakil ketua : Suami dari penderita bipolar
Sekretaris : Seorang ODS
Wakil sekretaris : Seorang ODS
Bendahara : Kakak dari ODS
Wakil bendahara : Seorang ODS

MENGAPA PJS DIDIRIKAN ?

1. Kurangnya informasi tentang masalah kesehatan jiwa:
Tidak ada informasi yang memadai bagi masyarakat, KJS dan keluarganya.
Tidak ada kesempatan bagi KJS dan keluarga untuk berdiskusi panjang dengan ahli
2. Tidak ada kelompok pendukung (support group maupun self help group) bagi KJS dan keluarga.
3. Stigma yang berat dari masyarakat:
Stigma terhadap KJS terutama ODS
Stigma terhadap Rumah Sakit Jiwa
4. Sulitnya mendapat akses terhadap layanan kesehatan jiwa:
Tidak ada pelayanan jiwa di layanan kesehatan terdekat (Puskesmas/RSU)
Tenaga kesehatan diluar RSJ tidak terlatih.
Obat-obatan tidak tersedia.
5. Tidak adanya aktivitas dan pekerjaan bagi KJS terutama ODS

APA TUJUAN PJS ?

Adanya kebijakan pemerintah yang berpihak pada masyarakat dengan masalah kesehatan jiwa.
Terciptanya masyarakat yang suportif terhadap konsumen kesehatan jiwa
Informasi dan pendidikan yang cukup kepada masyarakat mengenai kesehatan jiwa.
Layanan kesehatan yang mudah diakses dari mana saja, berkualitas dan murah (termasuk obat-obatan)
Hilangnya stigma di masyarakat.
Tersedianya kegiatan dan pekerjaan bagi KJS
Tersedianya support group bagi KJS dan keluarga di semua tempat.

PERAN APA YANG DIAMBIL PJS ?

1. Sebagai kekuatan advokasi untuk memperjuangkan hak-hak orang dengan masalah kesehatan jiwa :
Memperjuangkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, terjangkau, dan berkesinambungan bagi orang dengan masalah kesehatan jiwa serta keluarganya.
Memperjuangkan kesempatan untuk menikmati hak-hak sipil, politik dan sosial budaya bagi orang dengan masalah kesehatan jiwa.
2. Mengupayakan penghapuskan stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan masalah kesehatan jiwa.
3. Sebagai pusat informasi dan edukasi untuk masalah kesehatan jiwa.
4. Sebagai pendorong pendirian kelompok pendukung (support group/self help group) bagi KJS dan keluarganya.

APA SAJA PROGRAM PJS ?

1. Advokasi dan Kampanye
2. Komunikasi, Informasi dan Edukasi
3. Dukungan Pasien dan Keluarga
4. Pengembangan Organisasi

ADVOKASI & KAMPANYE

1. Advokasi

Output:
Perubahan Kebijakan Keswa Nasional
Target:
Lembaga eksekutif, legislative dan yudikatif
Kegiatan:
Audiensi, dengar pendapat, lobby, testimoni, petisi, upaya legal.

2.Kampanye

Output:
Dukungan publik untuk advokasi Keswa
Target:
Masyarakat luas, media masa
Kegiatan:
Membangun jaringan dengan media masa, menyelenggarakan berbagai Event publik.

KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI

Output:
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap masalah keswa
Target:
Masyarakat dan Konsumen
Kegiatan :
1. Pembuatan websiteà konsultasi online bagi pasien, keluarga dan dokter umum
2. Film dokumenter
3. Bulletin/Newsletter
4. KIE kits (Leaflet/poster/booklet, dll)
5. Hotline services

DUKUNGAN PASIEN DAN KELUARGA
Output:
Pemberdayaan dan penguatan peran pasien dan keluarga
Target
Konsumen dan Keluarga
Kegiatan:
1. Self help group dan support group
Terapi kelompok dan conseling
Pertemuan berkala KJS dan keluarga.
Aktivitas bersama, seperti olah raga dan rekreasi.
Seminar dan lokakarya untuk psikoedukasi keluarga
2. Pembentukan community center.
3. Menciptakan kegiatan dan melihat peluang kerja bagi KJS

PENGEMBANGAN ORGANISASI

Output:
Terbentuknya cabang-cabang PJS di seluruh Indonesia (Bogor, Bandung, Yogya, dsb)
Mencari peluang kerja bagi Konsumen
Target/ Sasaran:
KJS, Keluarga, umum
Kegiatan:
1. Training for Trainers untuk pengembangan organisasi
2. Fasilitasi pembentukan PJS di daerah
3. Pemberdayaan anggota
4. Pengembangan Bisnis bagi anggota maupun organisasi.

Sejarah pembentukan Perhimpunan Jiwa Sehat bisa anda baca disini.

Newsmail Perhimpunan Jiwa Sehat bisa anda download disini.

Email Perhimpunan Jiwa Sehat : jiwasehat@gmail.com

Daftar Istilah :

PJS : Perhimpunan Jiwa Sehat
KJS : Konsumen Jiwa Sehat
ODS : Orang Dengan Skizofrenia


Lanjutkan...

Puasa dan Penyembuhan Problem Psikologis

Oleh : Tarjum

Menyambung tulisan sebelumnya berdujul Puasa dan Terapi Psikis, saya ingin menjelaskan lebih lanjut tentang manfaat puasa terhadap penyembuhan problem psikis. Sebelaumnya saya ingin menjelaskan tentang esensi puasa. Menurut para ulama dan ahli fiqih, ada tiga tingkatan orang yang berpuasaa, yaitu: puasa umum, puasa khusus dan puasa khususil khusus. Saya yakin anda sekalian sudah faham betul soal ini. Saya hanya ingin menjalaskan sekilas saja karena ada kaitannya dengan proses penyembuhan derita jiwa.

Puasa umum, puasa yang hanya menahan haus dan lapar saja. Sesuai namanya puasa inilah yang dijalankan oleh sebagian besar orang.

Puasa Khusus, puasa ini selain menahan lapar dan haus, juga menahan segenap panca indera (ucapan, pendengaran, penciuman, penglihatan dan peraba) dari hal-hal yang dilarang syariat agama. Puasa ini dilakukan oleh sedikit orang.

Puasa khususil khusus, puasa ini selain menahan lapar, haus dan menahan panca indera dari segala hal yang negatif, pikiran dan hatinya hanya tertuju kehaddirat-Nya. Pikiran dan hatinya terjaga dari hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai agama. Jadi orang yang mampu menjalankan puasa khususil khusus ini, jasad, panca indera, pikiran dan hatinya benar-benar berpuasa. Lebih sedikit lagi orang yang benar-benar mampu melakukan puasa ini.

Maaf, teman-teman saya bukan mau berceramah tentang ibadah puasa, karena memang saya bukan ustadz atau kyai yang memiliki pemahaman mendalam soal hukum-hukum agama. Saya hanya berusaha mencoba memahami sejauh mana pengaruh puasa terhadap pemulihan kondisi psikologis seseorang.

Jadi, jika kita mampu menjalankan ibadah puasa Ramadhan ini dengan baik dan benar sesuai syariat islam (bukan sekedar menjalankan kewajiban ritual agama), saya yakin pengaruhnya akan sangat positif bagi penyembuhan derita jiwa. Saat berpuasa, tubuh, pikiran dan hati kita benar-benar hening dan jernih, hanya memikirkan hal-hal yang positif saja. Tak ada kesombongan, kebencian, dendam, iri, dengki, dan penyakit-penyakit hati lainnya yang tanpa disadari sering mengganggu ketenteraman jiwa.

Saat berpuasa kita melatih diri untuk berpikir, berkata, dan bertindak positif. Suasana bulan Ramadhan juga sangat mendukung, karena setiap orang berusaha untuk lebih banyak melakukan perbuatan (amalan) yang positif dan menghindari perbuatan negatif. Alangkah tenangnya jiwa kita jika mampu membebaskan diri dari segala jenis pikiran negatif, baik kepada diri sendiri, kepada orang lain dan yang terpenting kepada Tuhan. Kita hanya berpikir, berkata dan melakukan hal-hal yang positif dan selaras dengan nilai-nilai kebenaran.

Bagi teman-teman (muslim) yang sedang dalam proses penyembuhan derita psikis atau sedang menjalani terapi, jadikan puasa Ramadhan untuk menyempurnakan ikhtiar penyembuhan. Jalankan ibadah puasa dengan sepenuh hati segenap jiwa. Iringi dengan do’a yang tulus dan ikhlas. Lalu bertawakallah, serahkan dan kembalikan semuanya kepada Allah yang maha kuasa. Jika Allah berkehendak tak ada apa pun yang bisa menghalangi. Semoga Allah memberikan kesembuhan untuk anda sekalian, amin.

Artikel terkait :

Puasa dan Terapi Psikis

Terapi Alamiah Penanggulangan Manic Depressive/Gangguan Bipolar (1)

Terapi Farmakologi untuk Gangguan Bipolar

Terapi Fisik Mempercepat Proses Penyembuhan Bipolar

Blogging sebagai Alternatif Terapi Psikis




Lanjutkan...

Foto Lucu Noordin M Top

Oleh : Tarjum

Seorang teman suka iseng mengirimi email-email unik dan menarik, kadang lucu mengundang tawa. Isi email bisa berupa cerita, foto, gambar atau video. Kali ini ia mengirim email lucu berupa foto-foto tokoh teroris paling dicari di Indonesia Noordin M Top. Foto-foto Noordin yang misterius dan suka menebar teror dengan aksi bom bunuh dirinya itu direkayasa menjadi beberapa pose lucu yang mengundang senyum.

Inilah foto-foto lucu Noordin M Top dalam berbagai pose.




Tingkah Noordin M Top, memang sama sekali tak lucu, bahkan sangat berbahaya, menebar teror dan ancaman kepada siapa saja yang dianggapnya musuh yang harus dibinasakan. Korban nyawa sudah banyak berjatuhan oleh aksi-aksi bom bunuh diri yang dilakukan orang-orang yang telah direkrut dan dididiknya dengan radikal dan militan.

Aksi teror dianggap berhasil jika bisa mengakibatkan kerusakan dalam sekala besar dan menebar ketakutan dalam sekala yang luas. Sebaliknya aksi teror bisa dibilang gagal jika tak mampu menebar ketakutan dan kekhawatiran. Bagaiman jadinya jika aksi teror bukannya menebar ketakutan tapi malah menebar kelucuan dan mengundang gelak tawa. Misalnya bagaimana kecewannya si teroris jika bom bukannya meledak keras dan menghancurkan, tapi meledak bak bunyi petasan gantung seperti dalam acara hajatan orang-orang Betawi, tas…tas…tas…, dar…der…dor…!!! Asap mengepul memenuhi lokasi ledakan, tapi tak ada kerusakan apa-apa.

“Ah, ini sih cuma khayalan, mana mungkin ada ledakan bom seperti bunyi petasan,” begitu mungkin anda pikir. Ya, inikan seandainya, jika dan hanya jika. Tapi siapa tahu ada orang pintar berilmu tinggi yang bisa menjinakan bom berdaya ledak tinggi menjadi petasan...he…he…

Maksud saya, jangan biarkan aksi-aksi teror membuat kita takut dan khawatir, apalagi sampai mengganggu aktivitas sehari-hari kita. Mari kita hadapi semua itu dengan sikap tenang dan pikiran jernih, namun tetap waspada. Jangan biarkan aksi-aksi teror menghentikan senyum dan tawa kebahagiaan kita semua. Dengan senyum dan tawa disertai aksi-aksi nyata yang terencana dan terukur setiap masalah bisa kita hadapi dan kita atasi bersama.

Tetaplah tersenyum, tertawa dan bahagia.

Artikel Terkait :

Rileks dan Tersenyumlah !

Foto Saya Dicium Cewek Bule !

Rambutku....

Cuci Perut sambil Cuci Mata



Lanjutkan...

Saya Lelah dengan Diri saya dan hidup ini

Seorang Pemuda (26 th) Curhat di Forum Curhat pada tanggal 18 Agustus 2009.
Berikut kutipan curhatnya.


Saya lelah dengan hidup ini, saya merasa jenuh, bosan dan tidak mempunyai kendali dalam hidup saya. saya pria berumur 26 tahun dan masih menganggur, sayapun tidak lulus kuliah karena saya mengundurkan diri.
saya merasa malu dengan diri saya, karena masih berada dalam keadaan seperti ini.
saya merasa saya mengidap inferiority complex dan major depression tapi sepertinya tidak banyak yang bisa kulakukan.

hari hari saya lalui hanya didalam kamar kos, bermain game dan menonton film. saya pun enggan bersosialisasi sebab saya merasa sangat minder.
saya sulit berkonsentrasi. dan saya merasa seperti masih seorang remaja.
seandainya saya tahu cara untuk bunuh diri yang tidak menyakitkan seperti obat tidur, dan seandainya saja saya tidak takut akan kehidupan yang akan datang (saya percaya reinkarnasi), mungkin sudah seharusnya saya mengakhiri hidup saya ini.
saya merasa makhluk gagal, sampah masyarakat.

saya terus menerus berpikir kenapa saya bisa sampai keadaan terpuruk seperti ini. apa karena masa lalu saya, ataukah karena sisi diri saya.
orang tua saya bercerai ketika saya berumur 7 tahun dan saya ikut dengan ibu saya. ibu saya saat itu sangatlah temperamental dan sering memukul dan mengusir saya dari rumah. ada satu peristiwa yang saya ingat ialah saya diancam diusir lalu saya ngumpet dikolong meja, saya merasakan ketakutan yang amat sangat. dan kadang tiap kali saya mendengar jeritan tangis anak kecil yang sedang dipukul, saya teringat akan peristiwa itu.

saat -saat remaja saya pun penuh dengan cek cok dengan kedua orang tua saya, saya sering kali diusir dari rumah sehingga saya sering berpindah pindah rumah dari rumah ayah lalu ibu.
memang saat remaja, bisa dibilang saya termasuk nakal dan sering melawan guru. tapi saya rasa itu adalah bentuk pencarian diri saya sebab selama kecil saya merasa tertindas terus.

barulah saat kuliah, akhirnya saya diberikan kebebasan untuk kos. tapi itupun tidak mudah, sebab tiap awal bulan diawal kuliah saya, saya terus seperti diberi ancaman untuk bisa mencari uang membiayai kuliah dan kos, bagaimana saya bisa berkonsentrasi belajar dalam keadaan seperti ini.
mungkin salah satu kunci masalah saya ialah masalah insecurity. dan sepertinya sepanjang saya hidup, rasa ini terus menerus menekan dan memakan saya dari dalam.

mungkin tidak semua orang bisa kuat dan berdiri sendiri, dan saya kadang menyesal karena memang saya tidak mempunyai kekuatan seperti itu. saya sulit berkonsentrasi, padahal saya termasuk pintar. dan yang terlebih ialah rasa inferior/minder disertai kecemasan membuat saya sulit untuk keluar.

entahlah, saya hanya ingin sharing situasi saya saja. mungkin suatu saat saya bisa menemukan kekuatan dalam diri saya.
btw, forum ini sgt baik sekali. alangkah baiknya jika bisa muncul di google ketika kt mengetik kata kunci seperti depresi, dsb.

Jika anda mau memberinya dukungan semangat, saran atau masukan, silakan masuk ke Forum Curhat atau tulis komentar di posting ini.


Artikel terkait :

Blogging sebagai Alternatif Terapi Psikis

JURUS JITU JINAKAN STRES

Beban Mental seperti Segelas Air

36 Cara Mengurangi Stres

Menggali dan Mengembangkan Potensi Diri



Lanjutkan...

Manusia Yang Berencana Tuhan Yang Menentukan

Oleh : Muhammad Rafi

( Mengenang Sahabat Baikku )

Masih terngiang jelas di telinga ini saat Tika ( nama samaran ) dengan begitu semangat menceritakan impian yang ingin di raihnya dalam beberapa tahun kedepan, bahkan ia membuat planning setahap demi setahap untuk mencapai impiannnya tersebut. Semua itu ia lakukan semata-mata untuk kebahagiaan keluarga kecilnya yang baru di mulai. Ia begitu antusias menceritakan padaku dan teman-teman sekantor mengenai impiannya itu.

Tika mempunyai keluarga yang bahagia, ia menikah di saat usia nya menginjak 24 tahun, ia berfrofesi sebagai wanita karir yang mempunyai seorang anak yang tampan,sedangkan sang suami bekerja sebagai tenaga honorer di suatu instansi pemerintah.

Kini impian yang ia bangun musnah sudah, tepat pada hari kamis, pukul 10.45 wib di saat hendak menuju kekantor ia tewas tertabrak truk hingga menyeret tubuhnya beberapa meter, ya Allah bagai petir yang menyambar di siang bolong, betapa berita tersebut begitu mengagetkan kami semua orang-orang terdekatya, seakan tak percaya, tapi apa kata ini fakta dan kini ia sedang terbaring kaku di pinggir jalan, bersama berkas-berkas kantor yang berserakan di sekitar tempat kejadian, ia yang baru kemaren berkumpul bersama duduk-duduk bercerita di warung kopi pinggir jalan tempat favorit kami, untuk saling berbagi cerita. Rupanya itu merupakan pertemuan terakhir kami pagi yang tenang itu mengantarkannya ketempat peristirahatan terkhir, ia pergi bersama-mimpi-mimpinya yang belum terwujud, ia meninggalkan keluarga kecil yang sangat di cintainya, dan yang lebih menyayat hati di saat tabrakan maut tersebut terjadi di kabarkan ia sedang hamil empat bulan.

Ia juga meninggalkan seorang anak yang masih balita, berat rasanya saya menceritakan kejadian ini, hingga beberapa bulan setelah peristiwa yang menyayat hati tersebut masih terus kami ingat dan kenang, terlebih lagi di saat kami melewati TKP ( tempat Kejadian perkara ) tempat di mana ia ............ah.entahlah.

Sebenarnya rentetan peristiwa tersebut sangat panjang, namun karena saya kurang pintar merangkai kata maka hanya kejadian tersebut yang saya ingat dan rasakan sebagai sahabat baik beliau.

Dari kejadian ini dapat kita ambil suatu nilai yakni betapapun kita sebagai manusia berencana ini dan itu serta punya segudang impian dan mungkin saja terkadang kita tak yakin kita akan mati esok hari, atau bahkan beberapa menit lagi jatah umur kita, tetap saja ia datang kapanpun dia mau, karena kematian itu adalah sesuatu yang pasti terjadi pada setiap makhluk, baik dia seorang pedagang kaki lima, tukang becak, pengusaha, konglomerat, bahkan presiden sekalipun akan menemui yang namanya mati,

Tapi hidup mestilah tetap di jalankan dengan sikap optimis dan berjuang mewujudkan impian yang kita inginkan, maut pasti akan datang menghampiri kita cepat ataupun lambat namun bukan berarti kita hanya bisa pasrah dan tak berbuat apa-apa dalam hidup yang singkat ini.

Kejarlah cita-cita kita,impian kita, hiduplah dengan bahagia,ceria, optimis, semangat, dan berbuat baiklah semampu kita selagi kita masih di beri nafas, selagi kita masih bisa berkata, mendengar, sampai kedua mata ini melihat dunia untuk terakhir kalinya.karena amal ibadah yang baiklah yang akan menjadi bekal kita dan teman kita di akhirat nanti.

Akhirnya” Manusia Hanya Bisa Berusaha dan Berencana Tapi Tuhanlah yang menjadi penentu akhirnya” kepada saudara di manapun berada yang meluangkan sedikit waktunya membaca kisah ini, mohon do’anya semoga Allah SWT menerima amal ibadah saudari kita ini selama hidup didunia dan ia mendapatkan tempat yang layak di sisiNYA.amin.

Anda ingin membaca kisah-kisah pengalaman pribadi yang menarik dan inspiratif?
Silakan klik di sini.

Lanjutkan...

Puasa dan Terapi Psikis

Selamat menjalankan ibadah puasa Rhamadhan kepada saudara-saudara kaum muslimin/muslimat.
Sebagai manusia yang sering berbuat khilaf dan salah, saya sekeluarga mohon maaf lahir batin.

Puasa merupakan ritual ibadah yang memiliki banyak manfaat dan pengaruh pada aspek fisik, psikis dan spiritual sekaligus. Saat berpuasa kita bukan hanya diharuskan menahan lapar dan dahaga, tapi juga harus mampu mengendalikan segenap panca indera dari melakukan segala hal yang negatif. Lebih dari itu puasa juga melatih kita untuk mampu mengendalikan pikiran dan perasaan/emosi dari hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai kebaikan.

Dengan berpuasa kita dilatih untuk mampu merasakan lapar dan hausnya orang-orang yang kurang mampu, kaum fakir dan miskin yang untuk mendapatkan sesuap nasi saja mereka kesulitan. Setelah kita merasakan derita fisik kaum fakir dan miskin, diharapkan kita mempunyai kepedulian dan tergerak untuk membantu mereka. Apalah artinya kita berpuasa sebulan penuh, merasakan haus dan lapar, namun setelah selesai berpuasa sama sekali tak ada kepedulian kepada kaum miskin dan orang-orang yang kurang beruntung. Wallahu alam.

Weleehh…kayak ustadz aja ya, ..he..he...

Saya hanya ingin berbagi pengalaman, pemikiran dan pemahaman soal ibadah puasa, mohon maaf jika ada yang salah atau keliru.

Yang ingin saya sampaikan dalam tulisan ini adalah manfaat puasa untuk penyembuhan derita jiwa. Ini berdasarkan pengalaman saya sendiri dan sedikit pemahaman yang saya miliki tentang makna ibadah puasa.

Saya merasakan pengaruh positif ibadah puasa terhadap kondisi kejiwaan saya. Puasa bagi saya bukan sekedar ritual ibadah, tapi menjadi terapi fisik, psikis dan spiritual penyembuhan derita jiwa. Mungkin karena dalam ibadah puasa ada aspek pengendalian pikiran dan perasaan/emosi.

Teman-teman sekalian, mari kita jalankan ibadah puasa bulan suci Ramadhan ini dengan khusuk dan ikhlas. Ikhlas dalam arti tidak mengharapkan imbalan apa pun—termasuk imbalan pahala yang Tuhan janjikan kepada setiap hambanya yang saleh—kecuali hanya mengharapkan ridha-Nya.

Semoga ibadah puasa yang kita jalankan dengan segenap jiwa dan raga, seperti yang tertulis dalam Al’Qur’an, akan membuat kita menjadi hamba-hamba-Nya yang saleh, beriman dan berakhlak mulia. Amin.

Selamat manjalankan ibadah Puasa Ramadhan.

Pada posting berikutnya saya akan menampilkan beberapa catatan harian yang saya tulis beberapa tahun yang lalu saat sedang menjalani ibadah puasa Ramadhan dan ketika malam menjelang hari raya Idul Fitri.
Catatan harian ini menggambarkan suasana hati saya ketika atau sesudah menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama sebulan penuh dan pengaruhnya terhadap kondisi jiwa saya.



Lanjutkan...

PEMENANG LOMBA MENULIS PENGALAMAN PRIBADI CURHATKITA

Lomba Menulis Curhatkita


Teman-teman netter/blogger peserta lomba menulis, terima kasih atas partisipasinya dalam lomba menulis di blog Curhatkita. Lomba Menulis Pengalaman Pribadi yang dimulai tanggal 1 – 31 Juli 2009, pesertanya ternyata diluar dugaan. Awalnya saya Cuma menargetkan sekitar 20 – 30 naskah saja sudah bagus. Naskah yang masuk mencapai 74 naskah. Dari 74 naskah, 3 naskah dikembalikan (2 naskah terlalu pendek, 1 naskah tidak sesuai tema) dan sisanya 71 naskah diposting.

Selanjutnya, 71 naskah peserta lomba tersebut dinilai oleh tim juri. Tak mudah memilih dua naskah terbaik karena rata-rata kisahnya bagus-bagus dan memiliki keunikan masing-masing. Terbukti jadwal penilaian yang seharusnya selesai tanggal 10 Agustus, mundur 2 hari. Tanggal 12 Agustus, tim juri baru bisa memutuskan 2 naskah terbaik sebagai pemenang pertama dan kedua. Keputusan tim juri sudah final dan tak bisa diganggu gugat.

Inilah Pemenang Lomba Menulis Pengalaman Pribadi Curhakita :

Pemenang Pertama
Surat yang akan Kubacakan Untukmu Delapan Belas Tahun dari Sekarang, B
Oleh : Mr. X
Atas permintaan penulis identitas asli tidak dicantumkan

Pemenang kedua
Lentera Bu Minda
Oleh : Dodi Prananda
Email : vjhay_dodi@yahoo.co.id
Blog : dodiprananda.blogspot.com

Hadiah untuk Pemenang

Pemenang Pertama:
Uang Tunai sebesar Rp. 100.000,-
Pasang Banner gratis di 4 blog terkemuka di Subang yaitu : (curhatkita.blogspot.com, www.mobile-article.com, www.bloggersubang.org dan www.bisnissubang.com) selama 3 bulan
T-Sirt Bakudara.com + Merchandise Kotasubang.com
Banner award pemenang dari Penyelenggara.
Tambahan hadiah dari tim juri berupa satu buah buku.

Pemenang Kedua :
Pasang Banner gratis di 4 blog terkemuka di Subang yaitu : (curhatkita.blogspot.com, www.mobile-article.com, www.bloggersubang.org dan www.bisnissubang.com) selama 3 bulan
T-Sirt Bakudara.com + Merchandise Kotasubang.com
Banner award pemenang dari Penyelenggara.
Tambahan hadiah dari tim juri berupa satu buah buku.

Untuk kedua pemenang berhak memasang Award Pemenang Lomba Menulis di blognya masing-masing. Link awardnya silakan diarahkan ke tulisan anda diblog ini.



Banner Award Pemenang Lomba ini dibuat oleh seorang sahabat blogger, caisarmuda.

Sebagai wujud penghargaan atas karya tulis para peserta, kami berencana untuk menghimpun 71 kisah peserta menjadi sebuah buku elektronik (eBook) dengan judul “Kumpulan Kisah Pengalaman Pribadi”. eBook ini nantinya bisa didownload secara gratis oleh para pengunjung blog Curhatkita.


Anggota Tim Juri

Oki Rosgani
Email : rosgani@gmail.com
Blog : http://www.mobile-article.com, http://rosgani.wordpress.com/
Profil lengkapnya disini

Annas Nasrullah
Email : demicintakupadamu@gmail.com
Blog/website : http://bakudara.com/, http://jejakannas.wordpress.com/
Profil lengkapnya disini

Yhadee
Email : yhadee@gmail.com
Blog/website : http://www.bloggersubang.org , http://www.bisnissubang.com
Profil lengkapnya disini

Hari Pitrajaya
Email : kotasubang@yahoo.com
Blog/website : http://kotasubang.com

Rhudy Suksmawan Hardhiko
Email : rudhy_hardhiko@yahoo.com
Blog : http://rudhysh2.wordpress.com/
Profil lengkapnya disini

Yanu Endar Prasetyo
Email : duniaidealku@yahoo.com
Blog : http://duniayanu.blogspot.com/
Profil lengkapnya disini

Tarjum
Email : sivalintar@yahoo.com
Blog/website : http://curhatkita.blogspot.com , http://www.sivalintar.com
Profil lengkapnya disini

Seponsor Lomba


logo sivalintar


Demikian pengumuman pemenang Lomba Menulis Curhatkita.
Kami, penyelenggara lomba(Admin Curhatkita), Tim Juri dan Sponsor Lomba, mohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama pelaksanaan lomba ini.
Kritik, saran dan masukan untuk penyelenggaraan lomba berikutnya, silakan tuliskan di kolom komentar.

Subang, 14 Agustus 2009
Salam sejahtera,


Admin Curhatkita
Tim Juri
Sponsor



Lanjutkan...

Ulang Tahun Pernikahan Kami yang ke-9

Oleh : Tarjum

Kemarin, tanggal 10 Agustus 2009, adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke 9. tak terasa kami sudah mengayuh bahtera rumah tangga selama 9 tahun. Selama itu pula kami melalui berbagai macam godaan, rintangan, cobaan. Dari mulai percikan air beriak, terpaan angin, sampai terjangan ombak dan hembusan angin kencang yang membuat perahu yang kami kayuh oleng dan terombang-ambing. Namun kami berusaha tetap berpegangan tangan, saling menjaga dan saling menguatkan. Kami bertekad tak akan berpisah sebelum sampai di tujuan. Kami sepakat untuk mengesampingkan perbedaan-perbedaan kecil dan perselisihan pendapat diantara kami untuk mewujudkan hal yang lebih besar.

Proses untuk saling memahami antara suami istri memang proses tanpa akhir. Apalagi saya dan istri bisa dibilang memiliki karakter yang cenderung berlawanan. Saya lebih pendiam, tak suka banyak bicara, lebih suka menyendiri, tenang (tapi menghanyutkan…he..he..) dan tak suka konflik. Istri saya sedikit temperamental, sensitif, gaul dan senang bicara blak-balakan.

Sebelum menikah saya pernah membaca sebuah artikel tentang keluarga yang bunyinya kurang lebih begini : Jangan pernah berpikir anda bisa merubah pasangan hidup anda, yang bisa anda lakukan adalah memahaminya. “Masa iya sih sampe segitunya,” begitu pikir saya waktu itu. Dengan pongahnya saya sesumbar dalam hati, “seperti apa pun karakter calon istriku saat ini, aku akan bisa mendidik dan mengubahnya seperti yang aku inginkan setelah nikah nanti, apalagi usia istriku jauh lebih muda dariku.” Saya tak percaya dengan kalimat dalam artikel itu.
Apa yang terjadi?

Benar! Apa yang ditulis dalam artikel itu memang benar. Saya tak bisa mengubah karakter pasangan saya seperti yang saya inginkan, saya hanya bisa berusaha untuk memahaminya. Setelah memahaminya saya berusaha untuk menyesuaikan diri dan menerima karakter istri saya apa adanya. Proses untuk saling memahami memang merupakan proses terus-terus dan tanpa akhir. Butuh waktu untuk bisa saling memahami dan saling menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kadang terjadi benturan-benturan kecil dalam proses saling memahami. Itu hal yang wajar, setiap keluarga pasti mengalaminya. Tak jarang terjadi percecokan kecil dan adu argumentasi karena masalah-masalah yang sepele. Dari peristiwa-peristiwa seperti itu justru kita bisa saling memahami apa yang disukai dan tak disukai pasangan kita. Pada akhirnya rasa sayang yang mendalam bisa mengatasi beberapa-perbedaan karakter diantara kami.

Ucapan sayang, sentuhan lembut, kata-kata atau mimik muka lucu, kadang bisa mengubah perdebatan atau percekcokan menjadi senyuman dan derai tawa kami berdua. Hal itu membuat suasana menjadi dinamis dan tak monoton. Setelah ketegangan mencair biasanya kami saling meledek, menertawakan diri masing-masing dan bercanda dengan penuh kehangatan.

Setelah buah hati kami lahir, suasana rumah menjadi lebih hangat dan meriah. Saat saya keluar rumah, kerinduan yang biasanya hanya untuk seorang, bertambah menjadi untuk dua orang. Kami juga bisa saling menahan diri jika ada perselisihan dan beda pendapat, karerna kami tak ingin mengganggu kebahagiaan si kecil dengan ego kami masing-masing.

Kehadiran buah hati kami yang kedua membuat suasana rumah semakin ramai dan meriah. Saat saya pulang dengan letih dari tempat kerja, sambutan si kecil yang sumringah dan memanggil saya dengan kata-kata yang belum jelas…pppaapppaahh…seraya berlari menghampiri, membuat kelelahan seharian bekerja musnah seketika. Saya menggendong, memeluk dan menciumnya dengan penuh rasa sayang dan kebahagiaan. Kami berdua berjalan mengendap-endap mencari si kakak yang suka sembunyi di balik pintu atau di bawah tempat tidur. Setelah ketemu, si kecil dan kakaknya saling berteriak girang. Sementara istriku memandangi kami dengan senyum bahagia.

Terima kasih ya Tuhan, atas anugerah yang luar biasa ini.
Semoga Engkau selalu melimpahkan berkah dan kebahagiaan kepada keluarga kecil kami.

Mohon do’anya dari teman-teman sekalian semoga keluarga kami selalu bahagia, sejahtera dan harmonis.

Salam sejahtera dari kami sekeluarga.



Lanjutkan...

Belajar Dari Pengalaman Hidup Mbah Surip

Oleh : Muhammad Rafi

Kita mengenal Mbah surip lewat Lagu unik yang di Populerkannya berjudul ”Tak gendong” lagu tersebut dalam beberapa bulan terakhir ini sungguh menyedot perhatian public sehingga dengan lagu tersebut mengantarkan mbah surip sebagai bintang baru di jagad musik Indonesia.

Keunikannya bukan hanya dari senandung lagu yang di bawakannya, namun dari gaya dan tampilannya juga menjadikannya kelas tersendiri dalam dunia intertain tanah air, namun ada yang lebih perlu kita belajar dari mbah surip yakni kesederhaaan hidupnya yang sungguh luar biasa, walaupun mengecapi ketenaran dalam usia senja tak lantas membuat mbah surip pongah dan jauh dari orang-orang yang selama ini setia menemani dan membantunya.

Ia tetaplah seorang surip yang rendah hati, hangat, mudah bergaul dan memiliki solidaritas dan jiwa social yang tinggi terhadap sesama, kalimat ini muncul dari orang-orang yang selama puluhan tahun bergaul dan hidup dengan beliau, sebelum beliau menjadi terkenal seperti saat ini.

Sifat mulia ini hendaknya menjadi tauladan dan cerminan bagi kita dalam hidup ini, sebab betapa banyak orang-orang yang baru naik kelas ( meningkatnya taraf hidup ) justru dalam sekejap mata melupakan orang-orang yang pernah hidup bertungkus lumus dalam kesusahan bersama mereka.

Betapa banyak yang menghindar dan menjaga jarak dengan teman-temannya, saudara-saudaranya, atau bahkan sanak keluarganya, betapa banyak orang-orang yang silau akibat limpahan materi yang di dapatnya sehingga menekan hati nuraninya sendiri, jangankan membantu orang yang sedang kesusahan, memandangnya pun ia terkesan jijik dan enggan.

Untuk itulah sangatlah bijak jika kita belajr pad orang-orang sekelas mbah surip atau bahkan pengamen jalanan sekalipun, karena boleh jadi mereka-mereka ini mempunyai pandangan dan prinsip hidup yang jelas dan terang bila di bandingkan dengan sebagian golongan berduit yang betrsikap seolah-olah mulia namun munafik. Untuk itu marilah kita sejenak mengenang perjalanan dan kebaikan seorang Mbah surip yang membuat sebagain besar anak negeri merasa kehilangan sosoknya yang bersahaja tersebut, semoga amal baktinya diterima Oleh Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT< amin…..

Muhammad rafi
Provinsi Riau
Email : rafi_m83@yahoo.co.id


Lanjutkan...

Manusia Global yang Bebal

Oleh : Ade Muharram

Ciri khas dari kebutuhan manusia adalah selalu tergantung terhadap manusia lain ,setiap manusia membutuhkan relasi dgn manusia lain sebagai tempat untuk menciptakan rasa aman dan membongkar keinginan-keinginan terpendam menjadi suatu realita baik hasilnya sesuai dengan harapan ataupun malah terpeleset jauh dari dugaan.

Tak bisa dipungkiri sebuah komunitas merupakan sarana untuk saling berbagi ,saling berkompetisi, dan saling koreksi.
Pergeseran sebuah perjalanan kehidupan dari dunia yag bersifat konvensional menuju jagad raya yang di sebut dunia modern adalah sebuah perjalanan yang banyak dimaknai dengan arti kehidupan yang beragam, berlabel menuju hidup professional dengan sebuah wadah yang disebut globalisasi.
Angin perubahan yang berhembus dari arah barat telah meluluh lantakan sebuah istana kebanggaan pada nilai-nilai religi.

Sebuah perjalanaan kehidupan yang pada akhirnya terjadi pertempuran yang tidak seimbang yang secara cepat telah tegak berdiri dunia global , dunia tanpa sekat,tanpa perbedaan budaya , tanpa wilayah geografis semua menyatu dalam dunia yang mendunia, menjadi satu dari beribu perbedaan, membawa segala aspek yang berharap meningkatkan derajat ,tapi disengaja ataupun tidak membawa pula bergunung-gunung sampah
Berdirinya dunia yang global memberikan suatu kehidupan yang luas , menciptakan peluang sekaligus ancaman
Sebuah pertanyaan yang timbul dari benak “apakah globalisasi ini telah membuat manusia menjadi manusia ataukah malah lebih buas bagai seekor macan ?
Macan yang lapar siap menerkam siapa saja.
Terbukti pada relita terkini telah terjadi perubahan ekspektasi, jati diri, dan orientasi hidup.

Berlabel sebuah gaya hidup, mempertontonkan sebuah drama dari sebuah pesta extravaganza, gelegak hiruk pikuk ambisi mencari kepuasan setinggi yang tak terbatas, hingga tak pernah menyentuh area etika, agama, hanya deretan nafsu-nafsu berjajar, berlari, berjingkrak, agresif menikmati keseluruhan dari tiap bait sajak dari senandung impian warna pelangi jagad terkini dan lampu temaram mesum menyergap syahwat , menggelinjang pada hitam malam tiap malam.

Memancarkan sinar hingga menyilaukan mata membutakan hati
Terus eksis dari detik menuju menit,dari hari menuju bulan, dari bulan menuju tahun setiap nafas adalah kebahagiaan semu, kebahagian mati pada yang satu kenikmatan hanya untuk hura-hura saja untuk di dunia saja.
Manusia global lebih kejam dari seorang firaun.
Menutup akal dan logika membukakan kran lebar-lebar pada pemeliharaan sebuah perilaku hitam menyimpang yang dibungkus wadah kemewahan yang gemerlap untuk setiap dahaga dan laparnya pelampiasan .
Manusia global adalah aku dan kamu ,terpelintir arus perubahan, arus pergerakan masa dari sebuah kemajuan tekhnologi .

Hidup tetapi mati dan cahayanya terus menyedot laron-laron mendekat hinggá bertumpuk saling berebut sebuah bayang …….., ilusi yang memikat menjerat tak bisa lepas
Manusia global pada saatnya engkau akan diingatkan secara ekstrim pada yang punyanya ……. Tapi sadarkah itu ?
Sedangkan rasa sadar kita aja telah dilemparkan pada sejarah masa lalu ?
"Untuk menjadi modern kebanyakan orang malah sibuk memerhatikan gaya berpakaian, cara berbicara, kebiasaan atau perilaku tertentu. Padahal bukan itu yang disebut modern. Hal-hal seperti itu adalah bagian yang sangat dangkal dari modernitas." Indira Gandhi (1917-1984), pemimpin perempuan India.

Maka selamat datang suatu masa ketika hati kita telah diganti menjadi hati macan dan singa , nafsu hewani ……
Selamat datang jaman jahiliyah
Globalisasi menyeret kita sampai jauh , jauh dari tujuan mulia sebagai manusia,
terpuruk ku disini .....
Getir , terus berpikir ……
Terkontaminasi ......
Terpolusi ........

Globalisasi gerbang menuju kematian rasa kemanusian, maka bersoraklah syetan-syetan berwujud manusia sambil bergoyang ditemani music Dangdut erotis,Reggae, Disco,Punkrock, Heavy metal dalam sebuah pertunjukkan akbar dan kolosal menyambut kesuksesan misi “dedemit program” dengan visi dan misi merusak manusia dgn sebuah pesta ,umbar syahwat , harta dan tahta
Aku dan kamu terdegradasi hingga ke dalam jurang tanpa dasar.

Ade Muharram
Email : mm_darmawan@yahoo.com


Lanjutkan...

Do’a untuk Yota

Oleh : Tarjum

Teman-teman Curhatkita, anda pernah membaca tulisannya viruscinta18, salah seorang peserta Lomba Menulis Curhatkita berjudul “Khitan yang Tertunda”? Saya penasaran ingin tahu bagaimana kabar Yota yang tak jadi dikhitan dan harus menjalani operasi saluran kencing. Kamarin saya berkunjung ke blog viruscinta18 (Mas Karyo, nama online-nya) ayah Yota. Di halaman utama blognya, Mas Karyo, menulis artikel terbaru berjudul Anakku Mengidap Hipospadia, ditampilkan foto Yota yang tergolek di ruang rawat setelah menjalani operasi. Menurutnya Yota manderita Hipospadia yang mengharuskannya menjalani operasi. Tulisan lengkapnya silakan baca di sini.

Teman-teman Curhatkita, inilah salah satu tujuan blog Curhatkita menyelenggarakan kontes Menulis Pengalaman Pribadi, kita bisa lebih mengenal teman-teman kita di dunia maya. Mengenal keluarganya, kesehariannya, masa lalunya atau mungkin rahasia pribadi yang belum pernah ia ungkapkan sebelumnya. Jadi lomba ini bukan sekedar untuk uji kepiawaian dalam menulis dan bercerita, apalagi sekedar mengejar hadiah yang memang tak begitu besar. Dengan saling mengenal satu sama lain, kita bisa menjalin tali silaturahmi dan pertemanan diantara kita.

Salah satu contohnya, dengan membaca kisah viruscinta18 tentang kondisi anak tercintanya, paling tidak kita bisa memberi dukungan semangat dan do’a untuk kesembuhannya. Teman-teman Curhatkita yang budiman, sebagai wujud dukungan dan tanda persahabatan, mari kita sama-sama berdo’a untuk keberhasilan pengobatan dan kesembuhan Yota, sehingga si kecil yang tangguh ini tak menunggu lama lagi untuk dikhitan.

Do’a kami mengiringi kamu sahabat kecil.


Lanjutkan...

Belajar Membaca ala Guruku

Pengalaman Pribadi

Oleh : Ira Sudiharjo

SD (Sekolah Dasar) N I Sukajaya di kecamatan Punduh Pedada, Lampung Selatan, tempat sekolahku dulu memang tak semiskin SD Muhammadiyah di Film Kondang Laskar Pelangi, sedikit lebih beruntung. Bangunannya bukan papan, tapi gedung tua yang tak tersentuh renovasi sejak pendiriannya, tentu saja jendela kaca telah banyak yang pecah dan bocor di mana-mana.

Keadaan siswanya pun sangat jauh berbeda dengan SD Muhammadiyah yang hanya 10 siswa. Di SD ku setiap angkatan menerima lebih dari 60 siswa. Ramai habis! Sampai guru kelas kewalahan buat ngatur kami saat itu.

Satu persamaan kami dengan para tokoh Laskar Pelangi adalah Kami juga memiliki mimpi. Walau mimpi kami terkadang terdengar ngawur dan asbun (asal bunyi). Suatu hari guru kelas satu ku menanyakan cita-cita kami, dengan antusias kami menjawab ada yang mau jadi dokter, perawat, guru, pengusaha bahkan artis dan tak seorang pun yang ingin jadi petani atau nelayan seperti kebanyakan orang tua kami.

Cita-cita yang mulia, tapi tidak mudah bagi guru mengantarkan kami menuju cita-cita, lah… membaca saja kami tidak bisa bahkan ada yang belum mengerti bentuk huruf alphabet. Ini berlangsung dalam waktu yang lama sampai hampir semester pertama kelas satu. Selain kurang maksimal pengajaran di sekolah ditambah kurang perhatian orang tua di rumah, tentu saja di desa tidak ada les di luar jam pelajaran seperti di kota-kota, justru sebaliknya sepulang sekolah kami menjadi bolang, main di sungai, atau mencari buah-buahan di pinggir hutan sembari kami menggembala kambing.

Satu hal yang tak ku lupa hingga kini, cara guru kelas satuku mengajarkan membaca, mula-mula beliau mengunting huruf alphabet satu-satu, kemudian dia menaruh guntingan alphabet ke dalam kotak kapur. Setiap lonceng pulang berbunyi kami belum boleh keluar kelas sebelum mengambil huruf di kotak kapur dan menyebutkannya. Tentu mengambilnya bergilir dan tidak boleh melihat. Jika benar kami boleh pulang jika tidak kami duduk kembali.

Jika ingin cepat pulang tentu kami harus belajar keras di rumah, rupanya cara ini mempunyai efek yang positif bagi kami, kami jadi rajin belajar membaca, bahkan yang biasanya kamu bermain kejar duduk, atau bermain karet saat jam istirahat, setelah adanya “sebut dulu satu huruf baru boleh pulang” kami rela jam isterahat kami belajar dan menghafal huruf.

Pada awalnya hanya satu huruf yang di taruh di dalam kotak kapur, kemudian setelah kami mulai hafal semua huruf, guruku menggabungkan satu huruf vocal dan konsonan yang di taruh di kotak kapur, terus bertambah menjadi satu kata pendek lalu panjang. Pada akhirnya satu kalimat sempurna lengkap dengan S-P-O-K (Subjek-Predikat-Objek-Keterangan)

Sungguh cara yang unik, dan aku berterimakasih dengan segala rasa hormat kepada guru kelas satuku itu, Kepada Bapak Sudarminto terimakasih yang tak terhingga, terimakasih A-B-C nya.

Ira Sudiharjo
Email : irasudiharjo@yahoo.co.id


logo sivalintar

Lanjutkan...

Salah Fitri

Pengalaman Pribadi

Oleh : Ira Sudiharjo

Selesai! Begitu batinku setelah kulahap habis Novel Nafsul Mutmainah karya Anfika Noer sampai biodata penulisnya, ada rasa iri, kapan ya bisa nulis novel juga. Kutengok jam di dinding sudah pukul 23.30, sudah cukup malam, kurapihkan selimut dan zzzzzzzzz… Zzzzzz mulai kuarungi malam.

Belum sempat mimpi menyambangi alam bawah sadarku, ponselku di kagetkan sebuah SMS, lebih tepatnya aku yang kaget, “siapa sih, tidak ada namanya” aku sedikit mengerutu dalam hati, “gangu orang lagi istirahat”

“Ra, ini Fitri, do’ain aku tabah ya, ibuku meninggal,
Do’ain ibu juga ya, smg amal Ibdhnya diterima di sisi Allah”

Aku mengucek mata, sembari kutengaok jam, baru setengah jam aku tidur, kubaca sekali lagi SMS itu dengan seksama, “ibu Mbak Fitri -- Teman kantor-- Meninggal, “Innalillahi wa innaillahi rojiun” serta merta kalimat itu terucap.

Aku putuskan untuk menelpon Mbak fitri, ada sedikit pertanyaan, kenapa dia tidak menggunakan nomor yang biasanya, jangan-jangan ini nomor kerabat yang menghubungi aku, tak lama kemudian terdengar suara serak, mungkin habis menangis menjawab dari seberang,

“Assalamualaiku” terdengar parau di telingaku.

“Yang tabah ya Mbak”, Begitu ucapku sesaat setelah kujawab Salamnya, kemudian kulanjutkan,

“Besok, aku dan teman-teman InsyaAllah datang ke rumah”

“Makasih ya Ra” terdengar isak dari seberang.

Begitulah Maut, tetap rahasia, yang tidak rahasia ialah ia pasti datang, tapi kapan dan bagaimana ia menjumpai kita akan tetap rahasia hingga saat ajal menjemput. Bulu kudukku meremang mengingat dosa diri, membayangkan mati, aku belum siap menghadap-Nya.
Keesokan harinya, pagi-pagi hari minggu, aku forward SMS dari Mbak Fitri ke Mbak Supri, temanku yang biasa Woro-woro ke teman-teman kantor.

Tak lama setelah itu Mbak Supri menelponku, jika telepon Mbak Fitri tidak diangkat, aku bisa maklum mungkin dia tidak dengar, atau ponselnya sedang tidak di dekatnya. Kemudian aku beri nomor telepon yang semalam mengirim SMS.

Aku sedang bersiap dengan jilbab hitamku, ponselku berdering lagi, ku tengok layarnya, Mbak Supri, mungkin dia mau barengan datang takziah ke rumah Mbak Fitri, begitu aku menerka sesaat sebelum aku menjawab teleponnya.

“Ya, Mbak, gimana, kita barengan ke sana?” begitu ucapku setelah berjawab salam.

“Hei, itu Bukan Fitri NPG” –Kantor tempat kami bekerja--, begitu ucapnya pada nada yang setengah marah.

“Bukan Mbak Fitri” aku mengecilkan volume suaraku.

“Iya, itu temanmu kuliah dulu” nada jengkel masih sedikit terdengar
“gimana sih, punya teman kok lupa”

“ Iya Mbak maaf” aku masih bingung Fitri siapakah itu, yang semalam aku telepon, kenapa aku tidak mengenali suaranya semalam, mungkin karena suaranya serak, dan parau karena usai menangis.

“Kamu, untung aku telepon dulu, kalau tiba-tiba kita berangkat ke rumah Fitri gimana?” sambung Mbak Supri.

“Ya, udah Mbak, makasih ya”

Cepat ku tutup telepon Mbak Supri. Aku bingung dan speechless. Kenapa begitu banyak nama Fitri, aku bertanya dalam hati. Aku memutar slide memori ku, mencoba mengingat nomor Fitri siapakah itu, Agak lama aku mengingat dan benar saja itu Fitri teman kuliahku. Aku benar-benar ingat sekarang, kami sudah lama tak berhubungan karena setelah tamat kuliah ia bekerja di Pulau Jawa, dan aku tetap di Lampung. tapi kenapa nomor teleponnya tidak ada di ponselku?.

Tidak terbayang kalau aku dan teman-teman kantor tiba-tiba datang ke rumah Mbak Fitri NPG, dan mendapati ibunya yang membuka pintu untuk kami. Aku menutup muka. Astaghfirullohaladzim, Ya, Allah… ampuni hamba.

Ira Sudiharjo
Email : irasudiharjo@yahoo.co.id


logo sivalintar

Lanjutkan...
Tiga Serangkai eBook Bipolar

3 eBook Bipolar ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah ebooknya : "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”, “Berdamai dengan Bipolar” dan “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”.
eBook 1: "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah"

Buku psikomoar ini bercerita tentang pergumulan saya selama bertahun-tahun dengan gangguan jiwa yang tidak saya fahami dan membuat saya bertanya-tanya, “Apa yang terjadi dengan diri saya? Penyakit apa yang saya alami? Bagaimana cara mengatasinya?” Ironisnya, saya baru tahu apa yang terjadi dengan diri saya, 8 tahun setelah saya pulih, bahwa saya mengalami Gangguan Bipolar. [Selengkapnya]




eBook 2: "Berdamai Dengan Bipolar"

Bagaimana mengenali dan mengatasi Gangguan Bipolar?
Bagaimana menanggapi sikap negatif orang-orang di sekitar anda?
Bagaimana mendampingi orang yang mengalami Gangguan Bipolar? eBook ini memberi jawaban dan solusi alternatif penanganan Bipolar. [Selengkapnya]



eBook 3: “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”

eBook ini merupakan inti dari pengalaman dan pemahaman bipolar saya. Inti dari tulisan-tulisan saya di buku, ebook, blog, facebook, twitter dan media lainnya. eBook ini bukan teori-teori tentang gangguan bipolar! Bukan formula ajaib untuk mengatasi gangguan bipolar! eBook ini tentang tindakan, langkah-langkah penanganan bipolar. [Selengkapnya]


eBook Novel: “Pengorbanan Cinta”

Novel ini bukan sekedar kisah cinta yang romantis dengan segala macam konflik di dalamnya. Saya berani menyebut novel ini sebagai “Buku Pelajaran Cinta”. Beda dengan buku pelajaran pada umumnya, Buku Pelajaran Cinta ini tak membosankan, malah sangat mengasyikan dibaca. Setelah mulai membaca, jamin Anda tak ingin berhenti dan ingin terus membacanya sampai akhir cerita. [Selengkapnya]



eBook Panduan: “7 Langkah Mudah Menyusun & Memasarkan eBook”

Jika dikemas dengan desain cover yang apik dan diberi judul yang manarik, kumpulan posting blog atau catatan facebook anda bisa disusun menjadi sebuah ebook yang akan memikat pembaca di ranah maya. Selanjutnya ebook anda tinggal dipasarkan secara online.
[Selengkapnya]

 
 © Copyright 2016 Curhatkita Media  template by Blogspottutorial