Oleh Tarjum“Aku Punya Tanggung Jawab untuk Berkata Jujur Padamu...”
Kata-kata itu diucapkan oleh Sean 'P. Diddy' Combs, pelatih vocal American Idol kepada seorang kontestan.
American Idol, seperti anda tahu merupakan acara reality show yang sangat populer di seantero dunia.
American Idol sudah banyak mencetak penyanyi-penyanyi kelas dunia. Di Indonesia pun saat ini sedang berlangsung babak final Indonesian Idol.
Saya terkesan dengan kalimat yang diucapkan sang pelatih vocal tersebut. Diddy, mengatakan itu kepada seorang finalis American Idol, Jessica Sanchez, sebelum tampil di atas panggung. Jessica, gadis remaja berdarah latin bertubuh mungil itu memang punya suara yang jernih dan halus.
Diddy ingin Jessica tampil di atas panggung American Idol dengan performa terbaiknya. Dan Diddy punya tanggung jawab untuk melatih teknik vocal Jessica agar menjadi semakin baik di setiap penampilannya.
Malam itu, Jessica sedang melatih vocalnya menyanyikan sebuah lagu yang pernah dipopulerkan seorang penyanyi terkenal. Menurut Diddy, cara Jessica menyanyikan lagu itu bagus tapi berlebihan. Dia meminta Jessica menyanyikan lagu tersebut dengan suara yang lebih terkontrol. Bukan meniru suara dan gaya penyanyi aslinya atau dengan gaya sendiri namun dengan improvisasi yang berlebihan.
Jessica, mengikuti saran Diddy, menyanyikan lagu tersebut dengan suara dan gaya khasnya. Hasilnya? Sangat bagus! Diddy puas dengan cara Jessica menyanyikan lagu tersebut.
Penilaian Diddy tak keliru. Saat tampil di atas panggung disaksikan tiga juri yang kritis dan ribuan penonton, Jessica menyanyikan lagu tersebut dengan sangat baik. Jessica tampil dengan performa terbaiknya. Lagu itu seakan sangat pas dinyanyikan olehnya.
Tiga orang juri bukan hanya memberi pujian, tapi kerkagum-kagum dengan penampilan Jessica malam itu. Tiga juri dan sebagian besar penonton tak ragu memberikan standing applause untuk Jessica.
Penampilan, suara dan cara Jessica menyanyikan lagu itu memang luar biasa. Tapi, performa terbaik Jessica malam itu tak lepas dari peran Diddy, pelatih vocalnya yang berani berkata jujur pada Jessica.
Apakah untuk berkata jujur butuh sebuah keberanian?
Ya!
Apalagi jika kejujuran itu tentang kelemahan atau kekurangan seseorang.
Saya dan mungkin anda sekalian sering menyaksikan acara-acara reality show di layar kaca Indonesia. Para juri di acara-acara reality show televisi kita, lebih banyak mengumbar pujian untuk para kontestan ketimbang kritik yang membangun. Jarang sekali kita melihat kritik keras juri terhadap para kontestan.
Para juri lebih sering memberikan pujian yang kadang berlebihan kepada kontestan. Padahal mereka tahu (kita pun yang menonton dari layar kaca tahu) penampilan kontestan tersebut tidak maksimal.
Juri seolah khawatir manyampaikan kritik yang akan melemahkan sang kontestan. Padahal kritik mereka sebenarnya sangat perlu agar kontestan mengetahui kekurangannya dan memperbaiki diri, sehingga pada kesempatan berikutnya bisa tampil lebih baik.
Itulah sebenarnya tugas seorang juri di acara-acara reality show. Karena yang akan menentukan menang atau tidaknya sang kontestan bukan juri, tapi penonton melalui voting sms atau line telepon.
Jika para juri itu tidak berani berkata jujur, berarti mereka sudah mengabaikan tanggung jawabnya untuk mendorong para kontestan tampil semakin baik dari waktu ke waktu.Inilah mungkin yang dimaksud tanggung jawab untuk berani berkatan jujur. Seperti yang dikatakan Diddy pada Jessica, “Aku Punya Tanggung Jawab untuk Berkata Jujur Padamu.”
Ya! Para juri dan pelatih vocal seperti Diddy memang punya tanggung jawab untuk melatih para kontestan agar tampil semakin baik dari waktu ke waktu. Dan pada akhirnya sang kontastan bisa tampil dengan performa terbaiknya.
Apakah tanggung jawab dan keberanian untuk berkata jujur hanya berlaku di atas pentas reality show?
Tentu tidak!
Di kehidupan nyata pun kita punya tanggung jawab untuk berkata jujur tentang kelemahan atau kekurangan seseorang, terutama orang-orang terdekat dan orang-orang yang kita cintai.
Misalnya seorang sahabat harus berani berkata jujur tentang kelamahan sahabatnya agar dia bisa memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Seperti sebuah kata-kata bijak, “Sahabat sejati tidak hanya pandai memuji tapi harus pandai mengingatkan.”
Begitu pula tanggung jawab orang tua yang harus berkata jujur tentang kelemahan anaknya, agar sang anak bisa memperbaiki diri, menemukan jati diri dan potensi terbaik dari dirinya.
Mungkin tak salah jika dikatakan bahwa pujian bisa melemahkan, sebaliknya kritik bisa menguatkan. Tentu saja kritik dimaksud adalah kritik yang membangun, bukan kritik yang menjatuhkan. Dan kritik itu disampaikan di tempat, waktu dan suasana yang tepat. Sehingga orang yang dikritik tidak merasa dijatuhkan tapi merasa diingatkan dan dibantu.
Beranikah anda berkata jujur kepada orang-orang yang anda cintai dan orang-orang terdekat anda?
Anda mungkin tak sadar, saya sudah berani-beraninya mengkritik para juri reality show negeri ini :)
Mengapa?
Karena saya juga punya tanggung jawab untuk berkata jujur, agar para juri reality show Indonesia menjadi lebih baik juga. Tapi, apakah kritik saya terkesan menjatuhkan atau membangun? Hanya anda yang bisa menilai.
Nah, sekarang giliran anda yang harus berani berkata jujur tentang artikel yang saya tulis ini, agar tulisan saya juga semakin baik. Silakan sampaikan kritik anda di komentar. Tapi kritik yang membangun ya :)
Artikel Terkait:
- Inspirasi dari Gadis Mungil dengan Down Sindrom
- Hati-Hati dengan “Sang Pencuri Impian”
- 5 Tips Rahasia Awet Muda, Cantik dan Menawan
- Solusi Holistik Pemulihan Depresi & Bipolar
- Cinta yang Luar Biasa Seorang Ayah kepada Anak Angkatnya
- Pengamen Nyentrik di Markas Polres Subang
- Inilah Cinta yang Sederhana dan Apa Adanya
- Apa kata Krisna jika Melihat Kisah Cinta Rais dan Risna?
- Banyak “Tongki” Masuk ke Desa Kami
- Pakwi, Pelukis Wayang Peraih MURI
- Jika Engkau Sibuk Mengurus Kebaikan bagi Orang lain, Tuhan yang akan Mengurus Kepentinganmu
- Inpirasi dari film “Mongol”, True Story Genghis Khan
- Hana Madness dan Kreasi Bipolar
- Tanggung Jawab dan Keberanian yang Luar Biasa Dua Ekor Semut Pemimpin
- Sahabat yang Unik dan Langka
- Guruku Teladanku
- Cemas, Takut dan Bimbang Terhadap Diri-Sendiri, Bagaimana Solusinya?
- Jika Mau Melamar Sang Kekasih, Apa yang Akan Anda Katakan Kepada Calon Mertua?
- Do'a dan Renungan
- Ibuku, Tak Pernah Membentak Apalagi Memukulku
- Gabriel Muniz, Bocah Tanpa Kaki yang Punya Talenta Luar Biasa
- Ayahku adalah Sahabat, Teman Curhat dan Penasihatku
- Salahkah Aku di Lahirkan ke Dunia ini?
- Rencana “Gowes Sepeda Jakarta-Magelang” dalam Rangka Hari Kesehatan Jiwa
- “Man Jadda Wajada!” Mantra 'Sakti' dari Pesantren
- Satu Langkah Sederhana Mengatasi Kesulitan Bergaul
- Jalan Hidup Gue
- Membebaskan Diri dari Belenggu Bipolar dengan Harapan, Keyakinan dan Tindakan
- Sebuah Lukisan, Sebuah Kebahagiaan dan Sebuah Kepuasan Batin
- Bagaimana Menjalani Hidup Seperti Air yang Mengalir?
- 3 Kunci Penting yang Tak Boleh Diabaikan ODMK Ketika Menjalani Terapi Pemulihan agar Hasilnya Optimal
- Jangan Biarkan Kesulitan Hidup Membuat Anda Terfuruk, Sebaliknya Harus Membuat Anda Lebih Tangguh
- Bagaimana Menaklukan dan Mengendalikan Jiwa yang Liar?
- Bagaimana Menanggapi Sikap Negatif Orang-orang Terdekat Terhadap Gangguan Jiwa Anda?
- Bagaimana Membangkitkan Gairah dan Semangat dengan Musik?
- Bagaimana Caranya Agar Ikhlas Menerima Ketetapan Tuhan?
- Jangan Takut untuk Mencintai, Seseorang sedang Menunggu Kedatangan Anda
- 5 Hal Yang Harus Dimiliki Agar Anda Selalu Antusias Setiap Saat
- 5 Alasan Mengapa Aku Selalu Santai dan Tersenyum
- Sepak Bola dan Pemulihan Kondisi Psikologis
- Bagaimana Meyakinkan Orang Terdekat tentang Kondisi Psikologis yang Anda Alami?
- Dari Hobi Menjadi Ahli
- Khawatir saat Suami Jauh dari Rumah
- Satu Menit yang Bisa Menyelamatkan Nyawa Seseorang
- Jika Orang Yang Anda Cintai Mengalami Gangguan Mental
- Mengalahkan Rasa Takut dengan Tindakan
- Bagaimana Mengatasi Rasa Takut Menjual?
- Mengatasi Rasa Malas atau Penundaan
- Inpirasi dari Piala Dunia 2010, Apa Rahasia Kemenangan Jerman atas Argentina?
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)